Dark/Light Mode

Gerakan Sekolah Adiwiyata Ditargetkan Jadi Embrio 20 Ribu Kampung Iklim Tahun 2025

Kamis, 15 Juni 2023 21:26 WIB
Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM (BP2SDM) KLHK, Ade Palguna Ruteka dalam Talkshow bertema “Perkembangan Pendidikan Lingkungan Hidup Indonesia: Peringatan 17 tahun Adiwiyata” dan Coaching Clinic Adiwiyata di Auditorium Dr. Soedjarwo, Gedung manggala Wanabakti, Jakarta, Kamis (15/6).
Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM (BP2SDM) KLHK, Ade Palguna Ruteka dalam Talkshow bertema “Perkembangan Pendidikan Lingkungan Hidup Indonesia: Peringatan 17 tahun Adiwiyata” dan Coaching Clinic Adiwiyata di Auditorium Dr. Soedjarwo, Gedung manggala Wanabakti, Jakarta, Kamis (15/6).

RM.id  Rakyat Merdeka - Program Adiwiyata yang dimulai sejak tahun 2006 lalu, kini sudah berusia 17 tahun. Program yang sejak 2019 direvitalitasi jadi Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (Gerakan PBLHS) ini adalah embrio kampung iklim yang ditargetkan tembus 20 ribu di tahun 2025. 

Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM (BP2SDM) KLHK, Ade Palguna Ruteka mengatakan Gerakan PBLHS/Adiwiyata adalah salah satu upaya dalam pengelolaan lingkungan di Indonesia.

Gerakan PBLHS, jelasnya tidak saja meningkatkan kesadaran dan pemahaman warga sekolah terhadap upaya pengelolaan lingkungan.

"Namun juga berkontribusi terhadap peningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di sekolah," kata Ade saat membuka Talkshow bertema “Perkembangan Pendidikan Lingkungan Hidup Indonesia: Peringatan 17 tahun Adiwiyata” dan Coaching Clinic Adiwiyata di Auditorium Dr. Soedjarwo, Gedung manggala Wanabakti, Jakarta, Kamis (15/6).

Dalam kurun waktu 2006-2021, Sekolah Adiwiyata telah memberikan kontribusi berupa pengurangan timbulan sampah melalui pengelolaan sampah dengan metode reduce, reuse, recycle (3R) penanaman dan pemeliharaan pohon/tanaman, pembuatan lubang biopori dan sumur resapan serta konservasi energi dan air.

Baca juga : Indonesia Dan Jepang Patok IJ-EPA Rampung Tahun Ini

“Gerakan PBLHS ini juga merupakan pengungkit, embrio, dan pendukung serta berkontribusi terhadap  percepatan tercapainya 20.000 Kampung Iklim pada tahun 2025, tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030 serta dan pencapaian target Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC)," ujarnya.

Di usia yang ke 17 tahun ini, ada beberapa perkembangan yang dicapai, seperti pengembangan aplikasi Sistem Informasi Adiwiyata (SIDIA) dalam mekanisme penilaian, pemberian penghargaan kepada kepala daerah yang kinerja pengembangan GPBLHS nya baik. 

Selain itu, perpanjangan penghargaan sekolah Adiwiyata yaitu masa penghargaan Adiwiyata dibatasi menjadi empat tahun. Untuk itu, perlu dilakukan proses perpanjangan jika sekolah yang bersangkutan tetap ingin mempertahankan penghargaan Adiwiyata.

"Kita sadari bahwa Penghargaan Adiwiyata bukanlah tujuan akhir. Penghargaan dan berbagai program lain adalah langkah-langkah kita menuju tujuan yang lebih besar, sesuai dengan visi  RPJPN 2005-2025 yaitu Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur," ujar Ade.

Kegiatan 17 tahun Adiwiyata merupakan rangkaian Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2023 yang dimotori oleh Pusat Pengembangan Generasi LHK, BP2SM KLHK bersama dengan mitra Danone Indonesia. 

Baca juga : Gerakan Pasar Takjil, Kyai Muda Jawa Timur Libatkan UMKM di Kabupaten Tuban

Sebanyak kurang lebih 200 orang undangan hadir secara luring dan 1.000 orang secara daring berpartisipasi pada talkshow ini.

Mereka berasal dari Sekolah Adiwiyata, Calon Sekolah Adiwiyata, Pemerintah daerah tingkat provinsi dan Kab/Kota, para mitra yang berasal dari Kementerian/Lembaga lain yang terkait, Dunia Usaha, LSM, Praktisi Pendidikan Lingkungan, dan Penggiat Adiwiyata.

Narasumber Talkshow berasal dari berbagai pihak diantaranya Kepala Pusat Pengembangan Generasi LHK, Sinta Saptarina Soemiarno; Dewan Pertimbangan Gerakan PBLHS, Edhi Budhi Soesilo; Direktur Sustainable Development-Danone Indonesia, Karyanto Wibowo, dan dari kalangan figur publik yaitu Nadia Mulya.

Talkshow ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan komitmen para pemangku kepentingan terhadap pendidikan lingkungan dan Gerakan PBLHS juga sebagai motivasi bagi sekolah-sekolah dalam melakukan Gerakan PBLHS. 

Selain itu juga ada sharing pengalaman dari tiga Sekolah Adiwiyata dalam menerapkan Gerakan PBLHS yaitu SD Amalina Tangerang Selatan, SMPN 10 Malang, dan SMAN 6 Yogyakarta. 

Baca juga : Desa Binaan BCA Adat Sijunjung Dinobatkan Jadi Wisata Terbaik 2023

Dalam peringatan 17 tahun Adiwiyata ini, selain Talkshow juga disediakan “Coaching Clinic Adiwiyata” sebagai sarana konsultasi terkait dengan penilaian Calon Sekolah Adiwiyata Nasional dan Calon Sekolah Adiwiyata Mandiri yang berada di selasar Auditorium Dr. Soedjarwo, Gedung Manggala Wanabakti.

Dalam rangkaian acara ini juga dilakukan penyerahan secara simbolis Perjanjian Kerjasama 4 Kementerian antara KLHK, Kemendikbudristek, Kemenag, dan Kemendagri tentang Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup pada Satuan Pendidikan Formal.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.