Dark/Light Mode

Mendagri: Pembangunan Perbatasan Harus Dengarkan Masukan Daerah

Sabtu, 17 Juni 2023 11:25 WIB
Foto: BNPP.
Foto: BNPP.

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menekankan, pembangunan di daerah perbatasan harus berlangsung dua arah.

Tidak hanya dari Pemerintah Pusat, pembangunan di daerah perbatasan juga harus mendengarkan masukan dari daerah.

Dia menegaskan, Presiden Jokowi memiliki misi melakukan pemerataan pembangunan hingga ke pelosok daerah.

Dengan begitu, pembangunan tidak hanya terpusat di kota, tapi juga hingga ke daerah pinggiran baik desa maupun daerah perbatasan.

Mendagri menjelaskan, Pemerintah Pusat tahun ini telah menganggarkan sebanyak Rp 7,7 triliun untuk pengelolaan batas wilayah negara dan kawasan perbatasan negara.

Baca juga : Pj Bupati Muba Bangun Jembatan Hubungkan Empat Dusun

Jumlah tersebut tersebar di kementerian/lembaga dan pemerintah daerah (Pemda). Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) bakal melacak anggaran tersebut.

Dia menegaskan, anggaran itu tidak boleh digunakan untuk urusan lain, kecuali mendukung pembangunan di daerah perbatasan.

“Itulah tugas kami untuk mengarahkan dan mengawasi dan melakukan evaluasi,” ujar Mendagri, yang juga Kepala BNPP seusai memberikan pengarahan umum pada acara Gerakan Pembangunan Terpadu Perbatasan (Gerbangdutas) Tahun 2023, di Maluku Barat Daya, Kamis (17/6).

Tito menjelaskan, pembangunan di daerah perbatasan dapat menggunakan skema Dana Alokasi Khusus (DAK).

Misalnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang memiliki anggaran dengan mata anggaran untuk membangun jalan atau jembatan di daerah perbatasan.

Baca juga : Survei IPO: Erick Cawapres Teratas, Paling Joss Diduetkan Sama Ganjar

Hal ini bisa dikerjakan oleh Kementerian PUPR sendiri atau dikerjakan oleh Pemda melalui DAK.

"Dana Alokasi Khusus dari kementerian pusat yang dimasukkan ke dalam APBD daerah, bukan murni uang daerah, kalau daerah itu uangnya DAU (Dana Alokasi Umum) dan DBH (Dana Bagi Hasil)," bebernya.

Menurutnya, pihaknya menunggu ada usulan kebutuhan dari daerah perbatasan. Usulan itu nantinya akan disesuaikan dengan ketersediaan anggaran di kementerian/lembaga terkait.

Apabila kementerian/lembaga tersebut tidak memiliki konsep penggunaan anggaran, nantinya dapat diarahkan sesuai permintaan.

"Nanti kita bisa masukan dalam usulan untuk programnya, tapi yang penting uang yang digunakan tepat untuk perbatasan," tandasnya.

Baca juga : Mahfud MD: Negara Hadir Di Perbatasan Dan Pulau Terluar

Dalam kesempatan itu, turut hadir Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD yang juga menjabat sebagai Ketua Pengarah BNPP.

Hadir pula Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri Teguh Setyabudi.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.