Dark/Light Mode

Kajian TGM Harus Memotret Kondisi Terkini Literasi Masyarakat

Selasa, 27 Juni 2023 22:01 WIB
Rapat koordinasi awal kajian Tingkat Kegemaran Membaca Masyarakat (TGM) dan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) yang digelar secara hybrid, Selasa (27/6). (Foto: Dok. Perpusnas)
Rapat koordinasi awal kajian Tingkat Kegemaran Membaca Masyarakat (TGM) dan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) yang digelar secara hybrid, Selasa (27/6). (Foto: Dok. Perpusnas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Setiap tahun, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) melakukan kajian Tingkat Kegemaran Membaca Masyarakat (TGM) dan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) di seluruh provinsi dan kabupaten/kota. Kajian tahun ini diharapkan mampu memotret kondisi riil di masyarakat.

Kajian ini dilakukan dengan landasan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 18 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 13 Tahun 2019. Aturan tersebut berisikan Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah meliputi bidang perpustakaan yang terdiri dari TGM dan IPLM.

Kajian ini dimaksudkan agar tiap daerah mengetahui besaran angka TGM dan IPLM sehingga dapat dijadikan parameter dalam pengajuan program serta penyusunan anggaran perpustakaan dan pengembangan budaya baca/literasi di daerahnya.

Pada rapat koordinasi awal kajian TGM dan IPLM yang digelar secara hybrid, Selasa (27/6), Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando mengingatkan, kuesioner yang digunakan jangan sekadar merumuskan hasil. Tapi juga harus mampu memotret kondisi kekinian sehingga tahu permasalahan dan solusi yang mau diterapkan.

Baca juga : BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Mei Terindikasi Naik

"Materi kuesioner sangat menentukan dalam menjaring data dan informasi yang relevan sesuai dengan tema kajian," ujar Syarif Bando.

Dia mengingatkan, apabila kuesioner dan wawancara yang dilakukan tidak relevan, pasti hasilnya tidak relevan. Karena itu, dibutuhkan kehati-hatian, ketelitian, serta pemahaman yang sangat mendalam.

Oleh karena itu, Syarif meminta penyedia jasa yang menangani masing-masing kajian sanggup menggambarkan hasil secara valid serta narasi yang dapat menghubungkan sebab akibat hasil kajian dengan realita perjalanan bangsa Indonesia. “Hasil kajian harus bisa menjelaskan posisi perpustakaan dengan realita kehidupan. Angka yang didapat dari lapangan hanyalah pemantik,” ungkapnya.

Kajian IPLM merupakan pengukuran terhadap ikhtiar yang dilaksanakan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam membina dan mengembangkan perpustakaan.

Baca juga : Tips Membangun Pondasi Literasi Digital Pada Anak

Direktur PT Indekstat Konsultan Indonesia Ary Santoso mengungkapkan, kajian IPLM ini dimaksudkan agar setiap daerah mengetahui kondisi pemerataan layanan perpustakaan, ketercukupan koleksi, ketercukupan tenaga perpustakaan, tingkat kunjungan masyarakat, jumlah perpustakaan ber-SNP, tingkat keterlibatan masyarakat dalam kegiatan sosialisasi di bidang perpustakaan, dan perkembangan jumlah anggota perpustakaan di seluruh Indonesia.

“Mekanisme pengumpulan datanya menggunakan metode sensus dan pengisian kuesioner mandiri lewat aplikasi WeSurvey. Respondennya diambil dari seluruh Dinas Perpustakaan Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota,” terangnya.

Untuk kajian TGM, merupakan upaya mengidentifikasi kondisi perpustakaan umum, mengkaji tingkat kegemaran membaca masyarakat, serta merumuskan rekomendasi kebijakan pengembangan perpustakaan dan pembudayaan gemar membaca di tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga kelurahan/desa.

"Formulasi komponen kegemaran membaca terdiri dari frekuensi membaca, durasi membaca, jumlah buku yang dibaca, frekuensi akses internet, dan durasi akses internet," kata Ketua Tim kajian TGM dari PT Citra Wahana Konsultan Setyono.

Baca juga : Ngereta Ke Cirebon, Airlangga Cek Langsung Aktivitas Masyarakat Pasca Pandemi

Setyono menambahkan, link pengisian kuesioner online kajian TGM sudah dibuat masing-masing untuk 34 provinsi. Untuk link pengisian kuesioner indentifikasi kondisi perpustakaan daerah diisi satu pejabat/pustakawan. Sedangkan link pengisian kuesioner identifikasi kondisi perpustakaan desa/kelurahan, masing-masing tiga perpustakaan desa/kelurahan di tiap kabupaten/kota akan diisi oleh satu petugas perpustakaan desa/kelurahan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.