Dark/Light Mode

BTKP Observasi dan Uji Alat Keselamatan Pelayaran KM Santika Nusantara

Sabtu, 14 September 2019 11:05 WIB
Suasana observasi dan pengujian terhadap alat keselamatan pelayaran pada Kapal KM Santika Nusantara yang terbakar di Perairan Masalembo, Jawa Timur pada 22 Agsutsus 2019. (Foto: Ditjen Hubla Kemenhub)
Suasana observasi dan pengujian terhadap alat keselamatan pelayaran pada Kapal KM Santika Nusantara yang terbakar di Perairan Masalembo, Jawa Timur pada 22 Agsutsus 2019. (Foto: Ditjen Hubla Kemenhub)

RM.id  Rakyat Merdeka - Balai Teknologi Keselamatan Pelayaran (BTKP), Ditjen Perhubungan Laut (Hubla), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bekerja sama dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan observasi dan pengujian terhadap alat keselamatan pelayaran pada Kapal KM Santika Nusantara yang terbakar di Perairan Masalembo, Jawa Timur pada 22 Agsutsus 2019. 

Observasi dan pengujian terhadap alat keselamatan pelayaran dilaksanakan pada 10-11 September 2019 di Floating Dock Pelabuhan Gresik, lokasi bangkai KM Santika Nusantara disandarkan. Beberapa hari sebelumnya dilakukan penarikan kapal tersebut dari perairan Masalembo ke Pelabuhan Gresik. 

Baca juga : Pertamina Bekali Operator SPBU dengan Pelatihan Keselamatan Kerja

Kepala BTKP, Binari Sinurat, mengatakan, kegiatan observasi dan pengujian terhadap alat keselamatan pelayaran ini sesuai dengan tugas fungsi BTKP. Yaitu selaku Unit Pelaksana Teknis Ditjen Hubla yang berwenang untuk melakukan penilaian, pengujian, standarisasi, serta sertifikasi alat-alat dan bahan-bahan keselamatan pelayaran. 

“Kegiatan observasi dan pengujian ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah alat keselamatan pelayaran yang berada di atas Kapal KM Santika Nusantara tersebut. Apakah dapat berfungsi dengan baik saat keadaan darurat ketika terjadi kebakaran melalui pengujian dengan alat-alat yang dimiliki BTKP,” jelas Binari.

Baca juga : Dari Islam Arab ke Islam Nusantara

Ada pun alat keselamatan yang masih bisa dilakukan pengujian dan pengetesan di antaranya yaitu Inflatable Life Boat, EPIRB, CO2 System, dan Sekoci Penolong. Sedangkan alat keselamatan lainnya termasuk radio komunikasi, GMDSS serta alat pemadam kebakaran sudah dalam kondisi hangus terbakar sehingga tidak dapat dilakukan observasi lebih lanjut. 

Menurut Binari, hasil observasi dan pengujian alat keselamatan pelayaran yang dilakukan BTKP selanjutnya akan dilakukan sinkronisasi dengan KNKT. “Kami berharap hasilnya dapat membantu KNKT dalam hal pengumpulan data dan informasi pendukung bagi KNKT untuk keperluan investigasi kecelakaan kapal guna perbaikan dan peningkatan keselamatan transportasi laut Indonesia di masa yang akan datang,” ujarnya.

Baca juga : Doyan Ngemil Picu Obesitas

Pihaknya saat ini tengah mengupayakan berbagai pembenahan terhadap alat keselamatan pelayaran. Khususnya yang sudah terpasang di atas kapa. Untuk dilakukan perbaikan dan pemeliharaan melalui Service Station yang disertifikasi BTKP dengan terlebih dahulu melakukan pengujian dan sertifikasi alat keselamatan pelayaran. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.