Dark/Light Mode

Di ASOEN-34, Menteri Siti Bicara Isu Lingkungan

Selasa, 1 Agustus 2023 14:56 WIB
Menteri LHK, Siti Nurbaya pada pembukaan ASOEN-34 di Bogor pada Selasa, (1/8).
Menteri LHK, Siti Nurbaya pada pembukaan ASOEN-34 di Bogor pada Selasa, (1/8).

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023 berkomitmen untuk memajukan agenda ASEAN dengan tema “ASEAN Matters Epicentrum of Growth.”  Indonesia juga bertekad untuk menjaga relevansi ASEAN dan memperkuat kapasitasnya untuk mengatasi tantangan multidimensi, termasuk isu lingkungan untuk memberi manfaat bagi masyarakat dan mencapai pembangunan berkelanjutan.

Bersamaan dengan Keketuaan Indonesia pada ASEAN 2023, Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah pertemuan Pejabat Senior ASEAN untuk Lingkungan/ASEAN Senior Officials on the Environment (ASOEN) ke 34.

Hal ini merupakan momentum bagi Indonesia untuk menunjukan eksistensi kepemimpinannya dalam kerja sama politik keamanan, ekonomi, dan sosial budaya dengan mendorong isu-isu prioritas yang sejalan dengan kepentingan nasional dan diharapkan dapat menghasilkan capaian monumental.

"Pertemuan ke-34 ASOEN dan pertemuan terkait merupakan agenda penting untuk memperkuat komitmen kita untuk planet yang lebih baik,” kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya pada pembukaan ASOEN-34 di Bogor pada Selasa, (1/8).

Berbicara tentang perubahan iklim, Menteri dari Partai NasDem ini mengajak negara anggota ASEAN untuk menegaskan kembali keteguhannya, melakukan upaya terbaik dalam mengatasi perubahan iklim dengan tindakan yang kuat dan efektif, yang mencerminkan kesetaraan keadaan nasional.

Baca juga : Di G20 India, Menteri Siti Paparkan Solusi Perubahan Iklim Dan Soal Lingkungan

"Kami mendorong untuk lebih meningkatkan NDC dan memobilisasi pembiayaan, dari semua sumber dengan cara yang dapat diprediksi, memadai dan tepat waktu untuk menangani perubahan iklim, termasuk secara signifikan meningkatkan dukungan untuk negara-negara berkembang," ujarnya.

Menteri Siti juga mengungkapkan, bahwa Indonesia memandang pengelolaan sumber daya air yang baik, sangat penting untuk mencapai agenda pembangunan berkelanjutan di Indonesia. 

Dalam konteks ini, Indonesia terus mempercepat pengurangan pencemaran air, pengelolaan daerah aliran sungai yang baik. Pengelolaan DAS yang baik merupakan bagian integral dari pengelolaan sumber daya air terpadu, termasuk program dalam menyediakan akses terhadap air minum yang aman dan sanitasi untuk semua.■

"Melalui kesempatan ini, saya mengundang semua negara dalam forum ini untuk hadir dan berpartisipasi aktif dalam Forum Air Dunia ke-10, yang akan diselenggarakan di Bali, dari 18 hingga 24 Mei 2024," kata Menteri Siti.

Selanjutnya, Menteri Siti mengatakan implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pasifik juga merupakan salah satu prioritas Keketuaan ASEAN Indonesia pada tahun 2023.

Baca juga : Tuntas Akhir 2023, Menteri Basuki Minta Hati hati Bangun Bendungan Pamukkulu

Oleh karena itu, Indonesia mendorong kerja sama Indo-Pasifik yang lebih luas dengan melibatkan kawasan Pasifik.

ASOEN juga diharapkan dapat mengambil langkah-langkah termasuk memperkuat koordinasi untuk promosi dan implementasi prinsip-prinsip dan area prioritas yang relevan dari ASEAN Outlook dan mengembangkan sinergi lintas pilar dan lintas sektoral di ASEAN.

“Kita memikul tanggung jawab yang sangat besar untuk mengembangkan pedoman guna memastikan bahwa tindakan ASEAN akan berlanjut secara berkelanjutan. Mari kita terus bekerja, bahu membahu untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan hijau bagi masyarakat ASEAN dan dunia," ujar Menteri Siti.

Sementara itu, Kepala Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BSILHK) Ary Sudijanto melaporkan pertemuan ASOEN ke-34 dilaksanakan selama lima hari pada 31 Juli - 4 Agustus 2023 dengan sembilan rangkaian pertemuan. Agenda tersebut diikuti oleh 11 negara anggota ASEAN. 

Yaitu  Timor Leste berstatus sebagai observer; Sekretariat ASEAN, dan mitra ASEAN yaitu Uni Eropa (EU), Amerika Serikat, Republik Rakyat Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, dan perwakilan Asean Centre for Biodiversity (ACB).

Baca juga : Di Oxford, Menteri Yasonna bicara Soal Human Dignity

Pertemuan tersebut bertujuan untuk membahas isu-isu bidang lingkungan, memperkuat kerja sama, dan mempromosikan perlindungan lingkungan hidup dan pembangunan keberlanjutan dalam implementasi kebijakan dan jalannya program regional.

Penyelenggara kegiatan rangkaian pertemuan ASOEN-34 adalah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan c.q. Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BSILHK), Biro KLN, dan unit teknis Eselon II selaku focal point AWG ASOEN lingkup Kementerian LHK, serta bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri, dan Sekretariat ASEAN.
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.