Dark/Light Mode

Ibadah Haji, Upaya Meningkatkan Kepekaan Sosial Dan Lingkungan

Kamis, 6 Juli 2023 22:33 WIB
Ketua Pengurus Besar Al-Washliyah Mahmudi Affan Rangkuti (Foto: Istimewa)
Ketua Pengurus Besar Al-Washliyah Mahmudi Affan Rangkuti (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebagai rukun Islam, ibadah haji merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu. Para cendekiwan mengatakan, haji adalah ibadah penuh simbol. Simbol yang memberikan banyak petunjuk. Jika dihayati secara bijak, akan melahirkan kepekaan sosial (memberikan makan) dan mewujudkan kedamaian (menebarkan salam).

Ketua Pengurus Besar Al-Washliyah Mahmudi Affan Rangkuti menuturkan, ibadah haji merupakan panggung silaturrahim hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan alam, hubungan manusia dengan Allah SWT.

“Konsep haji sejatinya mencerdaskan kepekaan kehidupan diri dan lingkungan dan lebih luas kepekaan kepada bangsa dan seluruh manusia serta alam. Itu konsep haji mabrur dengan ciri, santun kata, tebar kedamaian, serta saleh pribadi dan sosial,” ujar Mahmudi, di Madinah, seperti keterangan yang diterima redaksi, Kamis (6/7).

Dia melanjutkan, umat bisa belajar dari para alim ulama besar seperti KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asyari yang membawa perubahan sosial pasca kepulangan dari ibadah haji. Umat saat ini harus mampu mencontoh spirit mencintai bangsa, membenci kekerasan, dan semangat belajar yang dibawa oleh para pendahulu saat itu.

Baca juga : Pandawa Ganjar Deklarasi Dukungan, Gaungkan Kebaikan Dan Persatuan

“Semakin tinggi semangat para ulama terdahulu mencintai bangsa, apalagi setelah pulang dari berhaji. Karena haji menggambarkan satu kondisi manusia yang santun dalam bertutur kata, manusia penebar kedamaian, manusia saleh pribadi dan manusia saleh sosial. Karena dalam haji ada bekal takwa yang paripurna,” imbuhnya.

Ketua Umum Pengurus Besar Forum Komunikasi Alumni Petugas Haji Indonesia (PB FKAPHI) ini melanjutkan, wukuf yang merupakan salah satu rukun wajib haji, juga sarat akan makna sakral didalamnya, termasuk makna perdamaian dan kesalehan sosial.

“Wukuf adalah masa perenungan, masa muhasabah, masa titik awal memperbaiki diri dan bermanfaat bagi diri dan alam semesta. Wukuf menggambarkan kedamaian tanpa caci maki, bertengkar, menghancurkan, kekerasan. Wukuf adalah representatif kehidupan damai, damai dengan apapun,” jelas Mahmudi.

Namun, jika belum dapat menunaikan ibadah haji, Mahmudi mengimbau umat agar senantiasa melaksanakan konsep yaqin dan memperbanyak ilmu melalui proses belajar yang penuh keikhlasan guna membekalkan diri dengan ketakwaan.

Baca juga : Ganjar Gratiskan Biaya Air Bersih Untuk Ringankan Beban Warga

“Laksanakanlah konsep yaqin agar hidup selalu bercahaya dan berbaik sangka. Tentu kita harus tahu apa itu haji, apa makna dan hakekat haji maka harus belajar atas hal itu. Memperoleh takwa tentu ada proses, belajar dan berbincang menuntut ilmulah dengan orang-orang saleh. Ilmul yaqin, ainul yaqin, dan haqqul yaqin,” imbaunya.

Guna memelihara persaudaraan kebangsaan dan perdamaian sebagaimana makna ibadah haji, Mahmudi memandang para pemimpin memiliki peran besar memperkuat persatuan melalui komunikasi dan silaturahmi intensif dengan berbagai pihak.

“Pemimpin agama senantiasa membangun komunikasi intensif antar sesama pemuka agama dalam merumuskan dan mendiskusikan segala hal perbedaan, mitigasi persoalan. Dalam perbedaan pasti ada persamaan. Dalam permasalahan pasti ada jalan keluar. Dalam persamaan itulah ada kedamaian dan titik keharmonian,” ucapnya.

Analis Kebijakan Ahli Muda pada Subdit Pemantauan dan Pengawasan Ibadah Umrah dan Ibadah Haji Khusus Kementerian Agama ini juga selalu menekankan pentingnya penanaman nilai persaudaraan kebangsaan yang mana didalamnya terdapat nilai agama, nilai sosial dan nilai budaya.

Baca juga : Indikator: Kepercayaan Ke Kejaksaan, Polri Dan KPK Konsisten Naik, Ini Sebabnya

“Ini yang saya sebut dengan kehidupan yang bernapaskan agama, kehidupan yang bernapaskan budaya, kehidupan bernafaskan sosial. Karena semua agama pasti mengajarkan persaudaraan, cinta dan damai,” kata Wakil Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia (KPEU MUI) ini.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.