Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Keuangan memperkuat kerja sama diplomasi ekonomi. Salah satu fokusnya adalah pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Kerja sama itu ditandai dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) tentang Kerja Sama di Bidang Keuangan Negara dan Hubungan Luar Negeri untuk Mendukung Diplomasi Ekonomi oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati di Pejambon, Jakarta, Senin (14/8).
Penandatanganan MoU ini disaksikan jajaran Pejabat Tinggi kedua Kementerian, termasuk secara daring oleh 131 Perwakilan RI di luar negeri dan para Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai, Pajak, Perbendaharaan, dan Kekayaan Negara di seluruh Indonesia.
“Ini adalah wujud kepedulian dari Kemlu dan Kemenkeu secara institusional terhadap urgensi mendukung pemulihan ekonomi terhadap kebutuhan untuk mewujudkan priroritas nasional,” ujar Menlu Retno.
Baca juga : Bantu UMKM Naik Kelas, APP Sinar Mas Gelar Inkubasi Bisnis Batch 2
Menurut Retno, MoU ini adalah bukti atau wujud kolaborasi nyata untuk memperkuat diplomasi ekonomi. Kemenkeu punya resources, kapasitas dan data, Kemlu punya infrastruktur diplomasi dan jejaring luar negeri.
“Jadi kita tidak berjalan sendiri-sendiri, kita saling melengkapi proses ini,” sambung eks Dubes RI di Belanda ini.
Dia berharap, MoU ini dapat mendorong UMKM lokal bisa go internasional. Dia menyebut, jumlah UMKM Indonesia terbesar di ASEAN, tetapi kontribusi UMKM terhadap ekonomi baru 15 persen. Berbeda dengan Singapura dan Malaysia yang jauh lebih besar. Retno menegaskan, melalui MoU ini pemerintah selalu mendukung UMKM masuk ke pasar-pasar internasional.
“Perwakilan kita di luar negeri adalah mata dan telinga kita sebagai agen informasi dan pasar di negara akreditasi. Saya berharap jangka pendeknya tim Kemlu dan Kemenkeu memetakan strategi termasuk soal UMKM,” sambung Retno.
Baca juga : Perkuat Program UMK Academy, Pertamina Gandeng Kemendag Fasilitasi UMKM
Dia juga meminta, para kepala perwakilan Indonesia di luar negeri bisa melakukan kajian yang konsisten dan komprehensif termasuk adanya peluang produk UMKM di negara terkait.
Sementara, Sri Mulyani mengatakan, MoU ini merupakan terobosan dalam mendorong perluasan kapasitas BUMN dan UMKM di tengah ketidakpastian pasar global.
Dalam kesempatan tersebut kedua Menteri memberikan arahan substantif kepada 131 Kepala Perwakilan untuk menyusun kajian dan market intelligence secara komprehensif mengenai potensi produk UMKM di negara akreditasi dan membangun mekanisme evaluasi yang tepat sasaran.
Menindaklanjuti nota kesepahaman ini, kedua kementerian akan menyelenggarakan bussines sharing antara UMKM dengan perwakilan guna menjembatani kepentingan UMKM dengan pasar luar negeri.
Baca juga : Sahabat SandiUno Gandeng Shopee Beri Pelatihan Cara Ekspor Produk
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Ditjen Bea Cukai bekerja sama dengan Sekretariat Jenderal Kemlu dengan mempromosikan kemajuan sektor UMKM binaan Kemkeu. Kedua kementerian juga telah menyusun program-program lanjutan yang akan mengisi implementasi nota kesepemahaman ke depan, dengan fokus pengembangan dan fasilitasi UMKM Indonesia.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya