Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Menhan Ingatkan Akmil Soal Ancaman Radikalisme

Kamis, 19 September 2019 15:52 WIB
Menhan Ryamizard Ryacudu saat jadi pembicara di Seminar yang mengangkat tema
Menhan Ryamizard Ryacudu saat jadi pembicara di Seminar yang mengangkat tema "Strategi Bela Negara Bagi Generasi Muda Dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0 di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (19/9). (Foto: Danu/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu meminta siswa Taruna Akademi Militer (Akmil) untuk mewaspadai ancaman mindset di era revolusi industri 4.0. Contohnya radikalisme dan khilafah yang akan berdampak pada kemunduran moral, budaya dan jati diri bangsa.

"Yang bener itu Pancasila. Sampai kapanpun harus pancasila. Kalau ideologi kita ini dirubah, negara ini akan hancur dan tinggal sejarah seperti kerajaan Majapahit dam Sriiwijaya," kata Menhan Ryamizard saat jadi pembicara di Seminar yang mengangkat tema "Strategi Bela Negara Bagi Generasi Muda Dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0 di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (19/9/2019).

Baca juga : Kementan Mantapkan Kawasan Mangga Arummanis Rembang

Mantan Kepala Staff Angkatan Darat (KSAD) itu mengakui, pesatnya perkembangan jaman telah berdampak pada banyaknya budaya asing yang masuk ke Indonesia, dan sangat sulit untuk disaring.

"Tapi seperti yang saya katakan tadi, ancaman yang paling bahaya itu ancaman mindset. Ini karena tujuan akhirnya adalah merubah ideologi negara. Sistem khalifah kam juga sudah ditolak di tempat asalnya dan di 21 negara. Kenapa malah disini mau kita pakai. Nggak bener itu," ujarnya.

Baca juga : Gubernur Anies Ingatkan Keadilan Sosial Pada Pengusaha Air Minum

Menurut Menhan, untuk mewujudkan negara yang bermartabat dan memiliki potensi yang besar dalam memenangi persaingan di pasar global, masyarakat harus diingatkan terus soal dampak buruk dari ancaman mindset. Masyarakat tidak boleh dibiarkan tersesat karena bisa berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia, dan terhadap masa depan bangsa.

"Kita ini negara petarung. Kita nggak boleh kalah di persaingan global yang mana yang kuat akan jadi pemenang, dan yang kalah jadi pecundang. Lalu gimana caranya agar kita bisa menang? Ya kita harus mengikuti perkembangan jaman, dan menjadi profesional," paparnya.

Baca juga : Menhan Diangkat Jadi Anak Adat Desa Babrongko Umandrow

Oleh sebab itu, Menhan meminta kepada seluruh kalangan masyarakat untuk tak lagi mempermasalahkan soal perbedaan. Baik itu perbedaan agama, pilihan politik maupun suku seperti yang terjadi belakangan ini. Terlebih, selama ini dunia mengenal Indonesia sebagai bangsa yang solid, toleran, ramah, dan sangat mencintai perdamaian.

"Nah kalau sekarang kita berubah jadi bangsa yang pemarah, bengis, dan penuh kedengkian. Itu bukan karakter kita. Tapi itu berasal dari kekuatan jahat yang tak ingin Indonesia kuat, dan maju. Roh bangsa ini adalah pancasila yang beritisari, kebaikan dan kasih sayang. Jadi jangan sedikit-dikit ngafirin orang. Itu nggak bener," tegasnya. [DNU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.