Dark/Light Mode

Ratusan Anak Muda Beri Gagasan Menuju COP 28

Perubahan Iklim Bisa Menghancurkan Bumi

Jumat, 13 Oktober 2023 08:00 WIB
Ratusan anak muda dari berbagai universitas di Indonesia menghadiri event Road to COP 28 Uni Emirat Arab bertajuk Youth Event: Reimagining a Greener Indonesia with Youth-Led Action, yang digelar Rakyat Merdeka dan Society of Renewable Energy (SRE) serta didukung oleh Kementerian LHK RI. Hadir Wakil Menteri LHK RI Alue Dohong (tengah batik abu-abu) bersama pejabat teras KLHK. Juga CEO Rakyat Merdeka Group Kiki Iswara Darmayana (tengah batik kuning). Juga hadir Zagy Yakana Berian (Pendiri SRE) di antara anak-anak muda. (Foto: Patrarizki Syahputra/RM)
Ratusan anak muda dari berbagai universitas di Indonesia menghadiri event Road to COP 28 Uni Emirat Arab bertajuk Youth Event: Reimagining a Greener Indonesia with Youth-Led Action, yang digelar Rakyat Merdeka dan Society of Renewable Energy (SRE) serta didukung oleh Kementerian LHK RI. Hadir Wakil Menteri LHK RI Alue Dohong (tengah batik abu-abu) bersama pejabat teras KLHK. Juga CEO Rakyat Merdeka Group Kiki Iswara Darmayana (tengah batik kuning). Juga hadir Zagy Yakana Berian (Pendiri SRE) di antara anak-anak muda. (Foto: Patrarizki Syahputra/RM)

 Sebelumnya 
Dalam pidatonya, Wamen Alue mengingatkan peran penting anak muda. Pertama, sebagai pengambil estafet kepemimpinan negara. Karena di 2045, anak muda-lah yang akan menjadi presiden, menteri, pejabat, CEO korporasi global atau lainnya. Kelak, saat Indonesia mencapai net zero emission di 2060, anak muda melanjutkan.

“Kalau isu perubahan iklim tidak di-address dengan baik dan benar kalian bisa menjadi korban. Dan menjadi kehancuran kalian semua. Karena itu kita harus berkomitmen serius, agar kehancuran bumi tidak terjadi,” ujarnya.

Baca juga : Hadapi Perubahan Iklim, Gubernur Khofifah Gencarkan Aksi Tanam Pohon

Alue menceritakan, Indonesia sudah meratifikasi perjanjian Paris dan berkomitmen dalam menurunkan emisi gas rumah kaca. Komitmen itu telah dinyatakan dalam dokumen Nationally Determined Contribution (NDC). NDC adalah komitmen tiap negara menurunkan emisi karbon sebagai upaya bersama mencegah krisis iklim yang ditandai dengan naiknya suhu bumi 1,5-2 derajat Celsius.

Dalam proposal baru NDC yang diajukan pemerintah ke PBB pada September 2022, target pemerintah menurunkan gas rumah kaca naik dari 29 persen menjadi 31,89 persen dari produksi emisi 2,87 miliar ton setara CO2. Sementara target penurunan emisi karbon jika ada bantuan asing akan naik dari 41 persen menjadi 43,2 persen.

Baca juga : Jokowi Yakin Indonesia Jadi Poros Karbon Dunia

Ada dua strategi utama mencapai NDC ini. Pertama, melalui kehutanan dan sektor tata guna lahan. Di sektor ini, Menteri LHK Siti Nurbaya sudah menerbitkan kebijakan Foresty and Other Land Use atau FOLU Sink Net 2030.

Sektor kehutanan ini ingin jadi tulang punggung pencapaian NDC. “Harapannya pada 2030 sektor kehutanan sudah bisa menurunkan 140 miliar ton setara CO2,” ungkapnya.

Baca juga : Rencana Pilkada Dimajukan, PDI Perjuangan Dukung Penuh Penerbitan Perppu

Kedua adalah sektor energi. Ada lima strategi penurunan emisi gas rumah kaca di sektor ini. Yaitu efisiensi energi, renewable energi, pembangkit energi bersih, bahan bakar rendah karbon, dan reklamasi lahan eks tambang.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.