Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Hasilkan 254 Persen Lebih Besar Dibanding Sektor Perikanan

Belanja Kementan Lebih Efektif bagi Pertumbuhan Ekonomi

Selasa, 1 Oktober 2019 14:03 WIB
Menteri Pertanian  Amran Sulaiman menyaksikan uji coba drone untuk menyebar benih di Desa Dalangan, Kecamatan Tawang Sari, Sukoharjo, Jawa Timur, Senin (30/1). (Foto: Humas Kementan)
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyaksikan uji coba drone untuk menyebar benih di Desa Dalangan, Kecamatan Tawang Sari, Sukoharjo, Jawa Timur, Senin (30/1). (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Terobosan kebijakan pengelolaan anggaran belanja yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) terbukti produktif. Karena peningkatan belanja barang alat dan mesin pertanian dan input produksi di daerah sebesar 1 persen telah meningkatkan pertumbuhan ekonomi subsektor pertanian, peternakan, perburuhan, dan jasa pertanian di provinsi sebesar 0,33 persen. Hal ini jauh di atas peningkatan belanja barang kapal penangkap ikan sebesar 1 persen yang hanya mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi subsektor perikanan daerah sebesar 0,13 persen. 

Dengan begitu, rasio efektivitas belanja sektor pertanian dibandingkan dengan sektor perikanan mencapai 254 persen.  Hal ini tercatat dari hasil kajian Direktorat Keuangan Negara dan Analitis Moneter, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bertajuk “Dampak Belanja Barang Produktif Kementerian/Lembaga Terhadap Pertumbuhan Daerah”. 

Untuk membaca situasi yang terjadi, khususnya pencapaian ekonomi serta tantangan yang dihadapi Indonesia, Lembaga Survei KedaiKOPI (Kelompok Diskusi Kajian Opini Publik Indonesia) mengadakan Diskusi Publik yang bertajuk “Potret Pembangunan Era Jokowi”. Diskusi digelar di The Hermitage Hotel, Menteng Jakarta, Senin (30/9).

Baca juga : Percepat Proses Bisnis Ekspor Produk Olahan Kakao, Kementan Berikan Ini

Acara tersebut dihadiri Direktur Perencanaan Mikro dan Analisis Statistik, Kementerian PPN/Bappenas, Eka Chandra Buana; Direktur Neraca Produksi Badan Pusat Statistik, Setianto, Rektor Universitas Paramadina, Firmanzah; pengamat ekonomi, Ichsanuddin Noorsy; dan Direktur Lembaga Survei KedaiKOPI, Kunto Adi Wibowo.

Eka Chandra menyatakan, bidang yang secara positif berkontribusi terhadap pembangunan Indonesia adalah pertanian. “Indonesia masih tergantung terhadap komoditas sehingga pertanian menjadi faktor penting dalam perekonomian Indonesia. Pertanian mengalami kenaikan 3,7 persen pertumbuhan ekonomi. Pertanian dibutuhkan untuk dapat mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia," jelas dia.

Berbagai terobosan kebijakan dalam pengelolaan anggaran belanja yang dilakukan Kementan dinilai sangat signifikan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Hal ini diperoleh dari hasil kajian Direktorat Keuangan Negara dan Analitis Moneter, Bappenas yang merilis kajian terkait dampak belanja barang Produktif Kementerian/Lembaga terhadap pertumbuhan daerah.  

Baca juga : KPK Tetapkan Bupati Muara Enim Sebagai Tersangka

Kunto Adi Wibowo mengatakan, efektivitas belanja negara di sektor pertanian terepresentasi dari persepsi positif para petani terhadap kondisi ekonomi saat ini dan program-program pemerintah.

Setianto melengkapi dengan penjelasan bahwa rumah tangga usaha pertanian Indonesia naik 5,92 persen di 2018 dibandingkan dengan angka di 2013. Nilai tukar petani meningkat 0,58 persen pada Agustus 2019. 

“Pertanian secara keseluruhan mengalami pertumbuhan secara positif. Pertanian menyumbang 0,7 persen dari pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,05 persen di triwulan kedua tahun 2019. Mengalami kenaikan 0,23 persen dari triwulan pertama 2019," katanya.

Baca juga : Senator ke Jokowi: Kalau Bisa Mentan Tetap Amran

Firmanzah menambahkan, pertanian harus diarahkan sebagai kekuatan ekonomi. "Harus menjadi sektor utama untuk mencapai hal itu dalam membangun sektor SDM dan membangun pusat pusat riset pertanian," harapnya.

Ichsanuddin Noorsy mengakui, belanja sarana prasarana kementerian pertanian terus meningkat. Ini menunjukkan ada keberpihakan Kementan kepada petani di perdesaan. "Diharapkan hal tersebut bisa menyebar ke semua bidang," harap Ichsan. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.