Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Menguntungkan, Sentra Sorgum di Demak Terus Didorong

Jumat, 4 Oktober 2019 15:34 WIB
Suwandi (Foto: Humas Kementan)
Suwandi (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong produksi komoditas pertanian bernilai ekonomis tinggi. Salah satunya sorgum di Desa Raji, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak.

Pekan lalu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementan, Suwandi, meninjau tanaman sorgum. Dari informasi yang dihimpun, Suwandi menyebutkan petani di Desa Raji Kabupaten Demak sudah turun temurun, sehingga puluhan tahun menanam sorgum. Secara total, luas budidaya sorgum se-Kabupaten Demak sebesar 80 hektare. Benih sorgum yang ditanam varietas lokal dengan umur panen hingga 3 bulan.

“Sorgum rata-rata ditanam pada musim tanam III atau musim kering. Saat ini musim tanam III sedang berakhir akan segera panen. Produksinya bisa 8 hinga 9 ton per hektare. Harga Sorgum Rp 5.000 per kilogram. Jika produksi 8 ton saja, maka hasil panen petani sebesar Rp 40 juta per hektar. Dengan biaya produksi Rp 7 juta per hektar maka pendapatan petani Rp 33 juta per musim (3 bulan, red). Artinya pendapatan petani per bulan sebesar Rp 11 juta,” ujarnya.

Baca juga : Mentan: Sistem Budi Daya Perkuat Petani Kecil

Suwandi menjelaskan pada tahun 1970, sorgum sudah mulai banyak dibudidayakan di Indonesia. Di Indonesia tercatat ada sekitar 15 ribu hektar lahan sorgum yang tersebar di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Hampir seluruh bagian tanaman sorgum, seperti biji, tangkai biji, daun, batang dan akar, dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industri. Mulai menjadi makanan seperti sirup, gula, kerajinan tangan, pati, biomas, bioetanol dan tepung penganti terigu dan lainnya. 

“Daerah penghasil sorgum dengan pola pengusahaan tradisional terdapat di daerah Demak, Grobogan, Pati, Wonogiri, Gunung Kidul, Kulon Progo, Lamongan, Bojonegoro, Tuban, dan Probolinggo. Tahun depan sudah kita alokasi bantuan pengembangan untuk 5 ribu hektar. Ini bukti keseriusan kami mengembangkan sorgum," terangnya.

Lebih lanjut Suwandi menyatakan yang menarik dari sorgum adalah tidak ada kandungan gluten. Sorgum kaya kandungan niasin, thiamin, vitamin B6, juga zat besi, dan mangan ini patut dikembangkan sebagai pangan alternatif yang menyehatkan. “Ayo Konsumsi pangan lokal, cintai produksi dalam negeri, Viva Republik Indonesia. Salam dari Demak untuk Sorgum,” pinta Suwandi.

Baca juga : Perkembangan Startup Jakarta Setara Seoul Dan Tokyo

Kus, salah satu wanita tani sorgum di Desa Raji, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak mengatakan pada umumnya petani di daerahnya memproduksi sorgum sebagian dijual dan sebagian laginya digunakan untuk menjadi benih. Penanaman sorgum menggunakan sistem tunggal atau per satu lubang diberikan benih sorgum sebanyak 4 sampai 5 biji. Cara pembenihannya juga mudah, yakni sorgum yang sudah dipanen cukup dijemur terlebih dahulu kemudian pisahkan semua biji sorgum dari tangkainya, selanjutnya dijemur kembali supaya kering dan disimpan dibotol air kemasan bekas.

“Setelah musim tanam tiba, biji sorgum siap untuk ditanam. Satu lubang diisi sekitar 4 sampai 5 biji per lubang. Jika terlalu banyak maka nanti khwatirnya batang rumputnya akan kecil- kecil. Dipupuk dengan menggunakan urea sebanyak 2 kali, di mana pada 1 musim tanam sekitar 3 kuwintal atau sama dengan 300 kilogram," ujar Kus saat berdialog dengan Suwandi.

"Tanaman ini hanya cukup menggunakan pupuk urea saja. Simpel ya Pak, dipupuk seperti jagung terus dalam waktu 3 bulan sudah bisa dipanen, pupuknya cukup urea, hamanya burung serta ulat,” lanjutnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.