Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

PKn Bakal Dipisahkan dengan Pendidikan Pancasila

Jumat, 4 Oktober 2019 23:57 WIB
Muhadjir Effendy (Foto: Istimewa)
Muhadjir Effendy (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah akan memisahkan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dan Pancasila. Tujuannya, agar materi yang diberikan kepada siswa lebih efektif diterima.

"Kami ingin Pancasila memiliki bobot materi untuk penanaman Pancasila dan pengamalannya. Bukan pengetahuan," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, usai meresmikan Gedung SMP dan SMA Muhammadiyah PK Kota Barat Surakarta di Solo, Jawa Tengah, Jumat (4/10) seperti dikutip antaranews.com.

Baca juga : KPK Tahan Tiga Tersangka Penerima Suap Restitusi Pajak

Menurut dia, dengan pemisahan tersebut siswa dapat lebih fokus untuk menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam mata pelajaran Pancasila. "Penanaman dan pengamalan nilai Pancasila sangat penting untuk diajarkan kepada anak," katanya.

Hasil evaluasi selama ini, ternyata ketika mata pelajaran Pancasila dijadikan satu dengan kewarganegaraan, justru materi Pancasila terbawa ke bobot kewarganegaraan yang lebih banyak pengetahuan. "Jadi bukan penanaman dan pengamalan Pancasila. Oleh karena itu, setelah kami dipertimbangkan, nanti pada tahun 2020 agar dipisahkan pendidikan kewarganegaraan dan pendidikan Pancasila," katanya.

Baca juga : 3 Bulan Jelang Pelantikan, Pimpinan KPK Baru Sudah Bikin Grup Chat

Muhadjir juga menerangkan terkait dengan mata pelajaran muatan lokal yang harus disesuaikan dengan keunggulan masing-masing daerah. "Di beberapa daerah seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur, batik sudah jadi muatan lokal. Kalau batik diangkat sebagai mata pelajaran muatan lokal secara nasional kan tidak setiap daerah unggulannya batik," katanya.

Ia mengatakan, muatan lokal disesuaikan dengan ciri khas, kearifan, dan keunggulan dari masing-masing daerah. "Namanya saja lokal. Kalau ada daerah yang mengunggulkan selain batik ya kami persilahkan," katanya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.