Dark/Light Mode

Wujudkan Kedaulatan Pangan

Bareng Mentan Amran, Khofifah Tanam dan Panen Padi di Tuban

Jumat, 24 November 2023 10:51 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (depan) mendampingi kunjungan kerja Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kanan) pada acara panen dan tanam padi bersama di Kecamatan Widang Kabupaten Tuban, Kamis (23/11/2023). (Foto: Dok. Pemprov Jatim)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (depan) mendampingi kunjungan kerja Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kanan) pada acara panen dan tanam padi bersama di Kecamatan Widang Kabupaten Tuban, Kamis (23/11/2023). (Foto: Dok. Pemprov Jatim)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendampingi kunjungan kerja Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada acara panen dan tanam padi bersama di Kecamatan Widang Kabupaten Tuban, Kamis (23/11/2023).

Setibanya di Tuban, Khofifah bersama Mentan dan Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky menuju lokasi panen padi bersama di Desa Ngadipuro Kecamatan Widang Kabupaten Tuban.

Usai panen padi, Khofifah bersama Mentan dan Bupati Tuban berdialog dengan petani sekitar mengkomunikasikan berbagai kebutuhan seperti alsintan dan pupuk untuk meningkatkan produktivitas mereka.

 

Mentan Amran Sulaiman (kiri), Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky di acara panen dan tanam bersama padi di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Kamis (23/11/2023). (Foto: Dok. Pemprov Jatim)

 

Usai itu, rombongan menuju Desa Ngadirejo Kecamatan Widang Kabupaten Tuban untuk melakukan tanam padi bersama.

Di kesempatan ini, Khofifah mengajak seluruh petani, penyuluh pertanian lapangan (PPL), dan pemerintah untuk bersama-sama membangun pertanian Jatim dan Indonesia lebih baik lagi.

Menurutnya, hal ini bukan tanpa sebab lantaran Jawa Timur adalah provinsi dengan produksi padi dan beras tertinggi di Indonesia.

"Dengan semangat mewujudkan kedaulatan pangan nasional, mari kita bangun bersama-sama pertanian di Jawa Timur dan Indonesia untuk menjadi lebih baik," tutur Khofifah.

Baca juga : Mentan Amran Serukan Tanam Culik Dari Tuban

Ia menjelaskan saat ini Jawa Timur mampu menyuplai hampir 80 persen kebutuhan pangan ke 16 provinsi yang ada di Indonesia Timur.

 

 

Secara year-on-year September 2022/2023 Jawa Timur surplus 9,23 persen.

Dan selama 4 tahun berturut-turut sejak 2020 sampai dengan 2023 Jatim juga merupakan produsen Padi tertinggi di antara seluruh provinsi di Indonesia.

"Berdasarkan angka sementara BPS, tahun 2023 ini Jawa Timur mempertahankan posisinya sebagai penghasil padi terbesar nasional dengan produksi sebesar 9,59 juta ton GKG, dan memiliki kontribusi sebesar 17,89 persen terhadap produksi padi nasional. Dan ini sudah empat tahun berturut-turut dari 2020," terang Khofifah.

Lebih lanjut Khofifah menjelaskan, berbagai capaian Jawa Timur di sektor pertanian adalah buah dari sinergitas seluruh tim.

Mulai dari petani, gabungan kelompok tani, penyuluh pertanian, pemerintah daerah setempat juga koordinasi dengan Kementerian Pertanian.

"Sinergitas luar biasa, PPL nya luar biasa, sampai bupatinya luar biasa dan tentu PPL yang punya peran untuk bisa melakukan pendampingan dan memberikan guidance kepada para petani kapan percepatan musim tanam," ujar Khofifah.

Baca juga : Dongkrak Perekonomian, Khofifah Tegaskan Desa Devisa Jatim Terbanyak Nasional

Secara khusus Khofifah menyampaikan bahwa Kabupaten Tuban memiliki inovasi yang luar biasa terkait uji coba pupuk dengan komposisi pupuk organik lebih maksimal.

Menurutnya, petani di Tuban adalah gambaran petani di Jawa Timur yang tangguh. Khofifah mengungkapkan bahwa di beberapa titik perbandingan penggunaan pupuk organik dan kimia sudah 4 banding 1.

"Ada 20 persen saja pupuk kimia, 80 persen sudah pupuk organik dengan posisi seperti itu produksinya bisa mencapai 9 ton per ha bahkan sempat 12 ton per ha. Itu artinya operasional cost juga berkurang tapi produktivitasnya meningkat," ucapnya.

&

 

"Ini keren sekali bisa dijadikan referensi tidak hanya di Kabupaten Tuban tapi juga di daerah lain di Indonesia," ujar Khofifah.

Selain itu, Ia juga menyinggung tentang lelang pasca panen yang dilakukan di lahan panen di Kabupaten Tuban.Menurutnya hal ini akan berdampak positif pada harga GKP.

"Menurut saya yang sangat advance adalah lelang pasca panen, jadi GKP itu langsung di lelang dan itu saya saksikan sendiri dua minggu lalu di Rengel tadi saya sampaikan ke Pak Menteri Pertanian bagaimana lelang GKP di lahan area-area yang dekat dengan lahan panen keren sekali," ungkapnya.

Khofifah menambahkan bahwa untuk mengatasi kekeringan perlu dilakukan pemetaan terkait kebutuhan rumah pompa sehingga bisa mengantisipasi mundurnya masa tanam akibat kekeringan.

Baca juga : Akademisi IPB Jempolin Program Unggulan Mentan, Tanam dan Panen Padi di Lahan Rawa

Khofifah  menjelaskan, telah melakukan diskusi bersama Menteri Pertanian terkait kebutuhan rumah pompa.

"Bukan hanya pompa air, tapi rumah pompa karena ini sustainability harus lebih terjaga," ujarnya.

Khofifah juga menyampaikan, giat percepatan tanam akan didorong ke seluruh wilayah Jawa Timur.

Upaya ini sangat tepat mengingat kondisi pangan dunia membutuhkan perhatian khusus karena dampak El Nino.

Gerakan percepatan tanam ini, menurut Khofifah sangat penting untuk menjaga agar produksi tersedia bagi masyarakat Jawa Timur dan juga untuk menopang provinsi-provinsi lain di luar Jawa Timur.

“Hadirnya Bapak Menteri Pertanian dan seluruh jajarannya di Jawa Timur akan melakukan upaya khusus guna mengakselerasi peningkatan produksi padi dan jagung dan kita dukung penuh," ujar Khofifah.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.