Dark/Light Mode

Begini, Jurus Nadiem Dongkrak Peringkat PISA Indonesia

Rabu, 6 Desember 2023 10:42 WIB
Begini, Jurus Nadiem Dongkrak Peringkat PISA Indonesia

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim buka-bukaan soal resep sukses Indonesia menekan angka learning loss di tengah pandemi Covid-19. Sehingga, bisa menaikkan peringkat Programme for International Student Assesment (PISA) di tahun 2022. 

Dalam penilaian PISA 2022, peringkat literasi membaca dan matematika siswa Indonesia naik 5 peringkat dibanding tahun 2018. Sedangkan literasi sains, naik 6 posisi. Ini adalah capaian tertinggi Indonesia, sepanjang sejarah mengikuti PISA sejak tahun 2000. 

Menurut Nadiem, hal tersebut mencerminkan ketangguhan para guru, yang didukung berbagai program penanganan pandemi dari Kemendikbud Ristek. 

Berikut program penanganan pandemi yang dimaksud:

1. Akses Daring

Baca juga : Nadiem Happy, Peringkat Literasi Membaca, Matematika, Sains Indonesia Naik

Nadiem menjelaskan, bantuan kuota internet diberikan pada lebih dari 25 juta murid dan 1,7 juta guru agar dapat mengakses materi dan melaksanakan pembelajaran secara daring.

2. Pelatihan Guru

Platform Merdeka Mengajar menyediakan berbagai pelatihan yang telah diikuti hampir 800 ribu guru. Selain itu, juga ada materi pembelajaran hybrid. 

3. Materi Pembelajaran

Berbagai materi pembelajaran dibuat untuk membantu guru melaksanakan pembelajaran di masa pandemi. Ini mencakup materi “Belajar dari Rumah” di TVRI, modul asesmen diagnostik untuk mengukur literasi dan numerasi, modul pembelajaran literasi dan numerasi.

Baca juga : Program Pertamina Dipuji

4. Kurikulum Darurat

Materi kurikulum disederhanakan, agar guru dapat fokus pada pembelajaran yang lebih mendalam, terutama untuk penguatan literasi dan numerasi peserta didik.

“Penyederhanaan materi kurikulum efektif memitigasi learning loss. Sekolah yang menggunakan Kurikulum Darurat mengalami 1 bulan learning loss, dibanding 5 bulan di sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 secara penuh,“ terang Nadiem.

Penyederhanaan materi, menjadi salah satu prinsip utama dalam merancang Kurikulum Merdeka. Dengan prinsip ini, Kurikulum Merdeka mengurangi materi wajib di berbagai mata pelajaran. Agar guru punya waktu lebih untuk menggunakan pembelajaran yang mendalam, interaktif, dan berbasis project.

Kurikulum Merdeka, mendukung guru melakukan asesmen diagnostik dan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan tiap murid. Buku-buku teks Kurikulum Merdeka juga memuat lebih banyak aktivitas, yang dirancang mengasah daya nalar.

Baca juga : Bamsoet Dorong Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia-Thailand

“Dengan demikian, pembelajaran dengan Kurikulum Merdeka tidak lagi berorientasi pada penyampaian materi, tetapi mengasah kompetensi dan karakter murid,” ujar Nadiem. 

Direktur Pendidikan dan Keterampilan, Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) Andreas Schleicher menyampaikan optimismenya, pada gerakan Merdeka Belajar.

“Gerakan Merdeka Belajar yang diinisiasi oleh Kemendikbudristek telah menempatkan Indonesia pada arah yang tepat menuju perbaikan kualitas pendidikan," katanya.

Sementara Peneliti Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI), Rasita Purba mengatakan, berdasarkan hasil studi INOVASI, guru yang menerapkan asesmen diagnostik secara berkala dan menyesuaikan pembelajaran sesuai kemampuan dan kebutuhan peserta didik, dapat memulihkan hasil belajar siswa didiknya tiga bulan lebih cepat.

“Kurikulum yang menekankan pada kompetensi esensial dan memberikan otonomi pada guru, untuk menyesuaikan kurikulum dan pembelajarannya, dapat memulihkan pembelajarannya dua kali lebih cepat,” pungkas Rasita.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.