Dark/Light Mode

PUPR Dorong Alternatif Pembiayaan Infrastruktur

Rabu, 13 Desember 2023 15:24 WIB
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. (Foto: Ist)
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendorong berbagai inovasi sebagai alternatif pembiayaan infrastruktur demi mewujudkan Visium 2030 Kementerian PUPR

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, dalam pelaksanaan Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) di Kementerian PUPR, beberapa isu yang dihadapi antara lain, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang terbatas untuk membiayai pembangunan infrastruktur, khususnya bidang PUPR. 

"Dari 2020 hingga tahun 2024, Kementerian PUPR membutuhkan anggaran sebesar Rp 2.058 triliun. Dengan kapasitas APBN hanya sebesar Rp 623 triliun, sehingga terdapat funding gap sebesar 70 persen yang perlu dipenuhi dengan memanfaatkan sumber pendanaan alternatif,” kata Basuki.

Baca juga : IPO Dorong Bawaslu Gercep Tindak Perusak Baliho

Oleh karena itu, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur (DJPI) berupaya menjawab tantangan alternatif pembiayaan infrastruktur tersebut melalui inovasi 3 Bold Actions, sebagai terobosan untuk menutup funding gap infrastruktur.

Inovasi tersebut dikemas dalam CreatIFF (Creative Infrastructure Financing) 2023, yang diselenggarakan di Auditorium Kementerian PUPR, Rabu (13/12/2023). 

Tiga langkah tersebut mencakup Fast track atau percepatan KPBU, optimalisasi kepastian berinvestasi melalui inovasi dukungan dan penjaminan Pemerintah, serta integrasi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) pada proyek KPBU bidang PUPR.

Baca juga : Program Pemberdayaan Masyarakat Pertamina Tampil Di COP28

CreatIFF 2023 dihadiri oleh narasumber dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Kementerian Keuangan, Indonesia Investment Authority (INA), Kemitraan Indonesia Australia Untuk Infrastruktur (KIAT), PT Moya Indonesia Holdings, serta PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 

Diskusi ini memberikan insight mengenai penerapan Three Bold Actions dalam skema KPBU pada pembangunan infrastruktur PUPR. 

“Atas penerapan 3 Bold Actions, BPK merekomendasikan Kementerian PUPR untuk terus memperhatikan koordinasi, pengawasan internal, kinerja layanan dan alokasi risiko, regulasi dan koherensi. Kami mengharapkan, dengan penerapan Three Bold Actions seluruh proses pelaksanaan berjalan lebih lancar,” ujar Kepala Auditorat IV A BPK Padang Pamungkas.

Baca juga : PIS-KARPOWERSHIP Jalin Kerja Sama Kembangkan Infrastruktur Energi Bersih

Direktur PDPPI, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan, Brahmantio Isdijoso juga menyampaikan, perlu adanya dukungan kebijakan dalam implementasi 3 Bold Actions. Misalnya, dalam mendukung fast track KPBU, perlu regulasi yang memastikan fast track dalam mencapai financial close. 

“Kemudian dalam mendukung kepastian berinvestasi, perlu sinergi dan kolaborasi proses penyiapan proyek dan penjaminan. Serta, perlu adanya kewajiban untuk implementasi ESG pada semua proyek pemerintah secara bertahap dan kolaborasi dari multi-stakeholders,” jelas Brahmantio.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.