Dark/Light Mode

Presiden Jokowi Sapa Puluhan Ribu Petani Dan Babinsa Se-Jawa Tengah

Rabu, 13 Desember 2023 20:51 WIB
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat menghadiri pertemuan bersama para penyuluh dan Babinsa Se-Jawa Tengah, di alun-alun Kajen, Pekalongan, Jawa Tengan, Rabu (13/12/2023). Foto: Istimewa
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat menghadiri pertemuan bersama para penyuluh dan Babinsa Se-Jawa Tengah, di alun-alun Kajen, Pekalongan, Jawa Tengan, Rabu (13/12/2023). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran), menyapa puluhan ribu petani, penyuluh dan Babinsa se-Jawa Tengah.

Di sini, Presiden Jokowi mengajak petani tingkatkan produksi pangan sehingga mampu mendongkrak kesejahteraan petani.

"Dunia sekarang ini sedang krisis pangan, karena pandemi belum selesai, memperbaiki ekonomi belum selesai, sudah masuk perubahan iklim sehingga ada gelombang panas yang panjang, menyebabkan banyak gagal panen di semua negara dan sekarang ini terjadi krisis pangan, harga pangan naik," kata Presiden Jokowi di Alun-Alun Kajen, Pekalongan.

Baca juga : Siapkan Transportasi Aman Dan Terjangkau

Tidak hanya itu, Presiden Jokowi mengatakan ketegangan politik antara Rusia dan Ukraina juga berdampak pada petani, karena bahan baku industri pupuk di Indonesia berasal dari negara tersebut. Kendala ini menjadikan harga pupuk meningkat.

"Akan tetapi akhir 2023 dan awal 2024, Menteri Pertanian akan pantau terus agar tidak ada masalah dilapangan. Subsidi pupuknya akan saya tambah karena supply pupuknya juga ada. Berapa? Sebentar saya akan umumkan, tunggu saya ketemu Menteri Keuangan ya, "kata Jokowi.

Pada kesempatan yang sama, Mentan Amran mengatakan produksi pangan dalam setahun terakhir menghadapi tantangan besar, seperti perubahan iklim, sehingga Kementerian Pertanian (Kementan) bersinergi dengan berbagai pihak berupaya meningkatkan pertanaman guna mencapai target produksi yang sudah ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional.

Baca juga : Alam Ganjar, Ibnu Riza Dan Mutiara Baswedan Seru-seruan Main Truth Or Dare

"Kami laporkan Pak Presiden dulu produksi pangan kita 34 juta ton menurun menjadi 30 juta ton sehingga kita harus impor, ini kami harus kembalikan produksinya, terlebih kami sudah keliling selama 40 hari, Jawa Tengah menjadi Provinsi ke 10 yang kami datangi untuk mengecek dan diskusi dengan petani terkait kendala peningkatan produksi pangan," kata Mentan Amran.

Lebih lanjut, Mentan Amran menyebut kendala pertama bagi para petani dalam peningkatan produksi pangan adalah volume pupuk, kedua, petani yang tanam 2 kali hanya boleh ambil pupuk 1 kali, dan ketiga, benih unggul serta mesin alat pertanian yang sudah lama sehingga kurang produktif.

"Kami sudah ketemu penyuluh, penyuluh kami ada sebanyak 20 ribu, Babinsa 70 ribu, keluhannya satu lagi Pak yakni kalo bisa BOP penyuluh dinaikkan dan atas perintah Bapak Presiden, BOP sekarang sudah dinaikkan," tambah Mentan Amran.

Baca juga : Jokowi Bayar Lebih, Pedagang Pasar Danga NTT: Luar Biasa Pak, Senang Kita Ini..

Sementara itu, Pj.Gubernur Jawa Tengah(Jateng), Nana Sudjana melaporkan bahwa kegiatan pembinaan penyuluh pertanian dan petani di Provinsi Jawa Tengah ini dihadiri ±25.000 orang, yang terdiri dari penyuluh pertanian, petani, Babinsa, distributor pupuk di wilayah Jawa Tengah.

"Kita harapkan tentunya terkait dalam bidang pertanian, penyuluh dan petani bersinergi dengan Babinsa akan menjadikan sektor pertanian semakin maju dan kita harapkan kedepan kita mampu meningkatkan produksi di Jawa Tengah dan Insya Allah akan mensejahterakan masyarakat," tutup Nana.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.