Dark/Light Mode

Literasi Wakaf Masyarakat Harus Ditingkatkan

Jumat, 5 Januari 2024 23:19 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Literasi atau pemahaman masyarakat terhadap wakaf menjadi fokus utama dalam pengembangan beragam produk keilmuan wakaf.

Kementerian Agama (Kemenag) dan Badan Wakaf Indonesia mencatat, skor Indeks Literasi Wakaf pada tahun 2020 sebesar 50,48. Angka itu masuk dalam kategori rendah.

Pemahaman publik terhadap wakaf perlu diperbaiki dan ditingkatkan melalui penguatan program literasi.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Kamaruddin Amin mengungkapkan, Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia memiliki potensi yang sangat besar dalam pengembangan perekonomian dan keuangan syariah.

Termasuk di dalamnya adalah sektor keuangan sosial. Wakaf memiliki potensi yang sangat besar karena merupakan instrumen kebaikan dalam Islam yang memiliki banyak keutamaan.

Hal ini turut diperkuat oleh publikasi Global Charities Aid Foundation pada tahun 2023 yang menyatakan, Indonesia merupakan negara paling dermawan di dunia, yakni menempati peringkat pertama berdasarkan World Giving Index 2023.

Peringkat pertama ini telah dipegang Indonesia selama enam tahun berturut-turut.

Kamaruddin juga mengungkapkan, Ekosistem Zakat dan Wakaf di Indonesia telah didukung oleh sistem perundang-undangan dan regulasi yang sangat lengkap.

Baca juga : Pj Gubernur Jabar Minta Masyarakat Waspada Antisipasi Bencana Alam

Tantangan edukasi wakaf semakin kompleks karena bonus demografi Indonesia yang didominasi oleh kaum milenial.

Kaum milenial memiliki pola berpikir dinamis, sehingga pendekatan edukasi yang baru perlu dihadirkan.

Merespons fenomena tersebut, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Kemenag menggelar Zakat Wakaf Hub: Talkshow Filantropi Islam” Tahun 2024 di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Jakarta, pada Jumat (5/1/2024).

Talkshow ini merupakan rangkaian dari perayaan Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama ke-78 yang mengupas isu-isu terkini perkembangan wakaf di Indonesia.

Dihadiri oleh 200 peserta, utusan dari berbagai lembaga dan lapisan masyarakat, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi masyarakat tentang wakaf uang dan mendorong partisipasi berwakaf.

Pada kesempatan ini, hadir Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Waryono Abdul Ghafur. Waryono mengungkapkan, potensi zakat maupun wakaf di Indonesia sangat besar.

Hanya saja, realisasinya masih perlu ditingkatkan, di antaranya adalah soal pencatatan.

Dia menyampaikan Kepala KUA di tiap-tiap kecamatan, sejatinya juga bertugas mencatat aset wakaf.

Baca juga : Rosan Roeslani Ajak Masyarakat Berjuang Menangkan Prabowo-GibranĀ 

Selain itu, Waryono menegaskan bahwa sosialisasi tentang zakat dan wakaf juga perlu ditingkatkan.

"Selama ini literasi wakaf banyak bersumber dari majelis taklim," ungkap Waryono.

Kemenag juga akan memperluas media sosialisasi zakat dan wakaf. Termasuk lewat kampanye di media umum maupun media sosial.

Sehingga bisa meningkatkan literasi wakaf dan zakat di masyarakat.

Narasumber lain yang hadir, Bussiness Woman asal Surabaya, Hj. Siti Aisah, menekankan pentingnya budaya berbagi dan wakaf dalam kebahagiaan keluarganya.

Ia mengajak generasi muda untuk aktif berwakaf, mengingat kini berwakaf semakin mudah dan terjangkau.

Wakil Komisaris Utama, Bank Syariah Indonesia, Adiwarman Karim, juga menyampaikan keprihatinannya terkait rendahnya partisipasi masyarakat berwakaf, meskipun memiliki rekening.

Baginya, berwakaf sebanding dengan menabung, tetapi menabung untuk akhirat.

Baca juga : Ganjar-Mahfud Jamin Kepastian Kerja Masyarakat Rendah Pendidikan

Dia juga menyoroti potensi aset masjid yang belum dimaksimalkan untuk produktivitas ekonomi.

Dalam kesempatan yang sama, Susi Susiatin dari Gerakan Wakaf Indonesia mengajak masyarakat, termasuk generasi muda, untuk berwakaf tanpa harus menunggu kekayaan melimpah.

Wakaf dapat dilakukan dengan nominal yang terjangkau, mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 50 ribu.

Potensi wakaf di Indonesia dianggap sangat besar dan dapat menjadi instrumen keuangan sosial Islam yang berdampak positif.

Keberadaan wakaf telah membuktikan kontribusinya dalam kegiatan sosial keagamaan dan ekonomi di Indonesia.

Hal ini perlu didukung oleh peningkatan literasi melalui program-program inovatif, seperti KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat, Kampung Zakat, Inkubasi Wakaf Produktif, Percepatan Sertifikasi Tanah Wakaf, dan Literasi Zakat dan Wakaf.

Melalui program tersebut, Kemenag berkomitmen untuk terus meningkatkan literasi wakaf di masyarakat, membangun pemahaman dan kesadaran berwakaf yang sistematis, masif, dan terstruktur.

Harapannya, kehadiran program-program tersebut dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan potensi wakaf dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.