Dark/Light Mode

Mentan: Dari Aceh, Hilal Stop Impor Jagung Mulai Nampak

Rabu, 7 Februari 2024 09:16 WIB
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat panen jagung di Aceh Besar, Selasa (6/2/2024). Foto: Istimewa
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat panen jagung di Aceh Besar, Selasa (6/2/2024). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan saat ini sudah ada hilal atau tanda-tanda untuk Indonesia kembali ekspor jagung seperti yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya yakni 2018 dan 2019.

Hal ini diungkapkan saat melakukan panen sekaligus tanam jagung bersama Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya dan Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki di lahan Demplot Yonif 112/DJ di Desa Deunong Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar.

"Panen jagung hasil kolaborasi dengan Kodam Iskandar Muda Provinsi Aceh ini merupakan hilal, tanda-tanda kita setop impor jagung. Ini juga didukung oleh akan dilakukan panen serentak jagung di sejumlah lokasi di Indonesia dalam waktu dekat," kata Mentan Amran pada acara tersebut, Selasa (6/2/2024).

Baca juga : Mentan Tindak Tegas Importir Pakan Tanpa Izin

Selain melakukan panen dan tamam, Amran juga menyerahkan bantuan kepada Kodam Iskandar Muda dan Provinsi Aceh sebesar Rp 170,98 miliar.

Amran pun melakukan penandatangan MoU dengan Pangdam Iskanda Muda untuk akselerasi peningkatan produksi pangan khususnya padi dan jagung nasional.

Amran menyebutkan, gerakan tanam jagung tersebut bukan hanya untuk dikonsumsi saja tapi menjadi gerakan kemanusiaan, yang dapat disumbangkan jika produksi dalam negeri surplus.

Baca juga : Kementan Pastikan Layanan Rekomendasi Impor Bawang Putih Sesuai Ketentuan

Menurutnya, Indonesia pernah mengekspor jagung pada 2018 dan 2019 lalu namun terhenti akibat tekanan El Nino, namun kondisi ini segera pulih mengingat kondisi saat ini. Di sejumlah lokasi Tanah Air sudah memasuki masa panen jagung serempak serta ada juga yang masih tanam.

"Ini luar biasa sekali lagi terima kasih Pak Pangdam, Pak Gubernur, ini luar biasa gerakannya. Dari Aceh kita optimis bisa kembali wujudkan ekspor. Pemerintah Aceh mengajukan bantuan jagung 60 ribu hektar, tapi kami tambah menjadi 100 ribu hektar. Jika produktivitasnya 5 ton per hektar, 100 ribu hektar dapat menghasilan 500 ribu. Ini artinya apa? Masalah impor kita setop cukup dari Aceh saja karena impor jagung kita berkisar 250 ribu sampai 500 ribu ton. Belum lagi ditambah produksi dari provinsi lainya, Jawa Timur, Sulsel, Lampung dan NTB stok jagung dalam negeri melimpah," jelas Amran.

Amran menegaskan untuk memudahkan petani dan pemerintah daerah meningkatkan produksi pangan, Presiden Joko Widodo telah menambah subsidi pupuk sebesar Rp 14 triliun.

Baca juga : Mentan Dampingi Presiden Kunjungi Pusat Perbelanjaan Di Banyumas

Kementan juga melakukan refocusing anggaran Rp 7,7 triliun dengan tujuan untuk membelikan bibit yang dibagi ke masyarakat, membangun irigasi dan lainnya.

"Kami putuskan anggaran kami itu refocusing Rp 7,7 triliun anggaran untuk seminar, untuk rapat-rapat, untuk bangunan yang tidak berhubungan produksi, kami refocusing menjadi Rp 7,7 triliun, belikan benih bibit gratis, belikan peralatan pertanian, membangun irigasi," jelas Amran.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.