Dark/Light Mode

Awali Gerakan Indonesia Membaca

Perpusnas Kampanyekan "Ayo, Membacakan Nyaring"

Rabu, 7 Februari 2024 16:05 WIB
Plt Kepala Perpusnas E Aminudin Azis (Foto: Dok. Perpusnas)
Plt Kepala Perpusnas E Aminudin Azis (Foto: Dok. Perpusnas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Momentum Hari Baca Dengan Lantang se-Dunia (World Read Aloud Day) yang diperingati setiap 7 Februari dimanfaatkan sebagai titik awal kampanye “Ayo, Membacakan Nyaring” yang menjadi bagian dari Gerakan Indonesia Membaca milik Perpustakaan Nasional (Perpusnas). Hal ini juga ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Perpusnas dengan Duta Baca Indonesia.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Perpusnas E Aminudin Azis mengatakan, tugas Perpustakaan Nasional tidak hanya menumbuhkan kegemaran budaya baca, tapi juga meningkatkan kecakapan literasi masyarakat.

Kebiasaan membaca tidak bisa dibangun tiba-tiba. Sejak dini harus dilatih. Minat baca anak-anak termasuk tinggi tapi ketersediaan buku tidak memenuhi harapan. 

“Kita harus segera menyiapkan buku bacaan bermutu untuk anak-anak. Bacaan yang sesuai dengan keinginan mereka,” ucapnya, di Jakarta, Rabu (7/2).

Baca juga : Perbaiki Kesehatan di Indonesia, Kemenkes Kerja Sama dengan KADIN Indonesia

Namun, ketika anak belum mampu membaca, tugas membacakan diambil alih para orang tua, guru, dan masyarakat. Inilah yang perlu diberikan penajaman kepada mereka agar buku bermutu yang telah disediakan bisa dimanfaatkan. Aktivitas membacakan bisa dilakukan kapan saja tatkala anak sudah menunjukkan minatnya.

“Orang tua jangan membiasakan memberikan gawai ketika anak rewel agar kembali tenang. Jangan dibiasakan, karena hal tersebut bisa menjadi bencana di masa depan. Berikan buku sebagai solusi. Ajak anak berpikir kritis,” pesannya.

Hari ini adalah permulaan dari Gerakan Indonesia Membaca. Budaya membaca tidak bisa diukur hanya dengan satu atau dua bulan, tapi akan terlihat ketika manusia sudah dewasa. Tampak dari kebiasaan mengisi waktu luangnya.

Salah satu pendiri Reading Bugs, komunitas Read Aloud, Roosie Setiawan, menerangkan ada beberapa yang harus diperhatikan ketika membaca nyaring. Dimulai dengan memperkenalkan judul buku, penulis, dan mengajak anak untuk membaca ilustrasi gambar yang ada pada judul buku, kemudian mebacakan buku tersebut secara terstruktur. 

Baca juga : Good Neighbor Policy, Prabowo Ingin Indonesia Bersahabat dengan Semua Negara

Ketika akan mempraktikkan, Roosie memberikan tips-tips. Pertama, pilihlah buku yang sesuai kebutuhan dan tahapan membaca anak. Kedua, gerakkan jari di bawah kata dan menunjuk gambar pada tahapan pra membaca. Ketiga, pastikan ada interaksi dengan anak ketika membaca.

“Orang tua harus membaca bukunya terlebih dulu sebelum membacakan kepada anak. Pahami caranya dan lakukan itu semua dengan menyenangkan,” pesan Roosie.

Membaca nyaring dapat membantu orang tua dalam mengatasi anak yang terlambat berbicara (speech delay). Selain orang tua, guru juga memiliki peranan penting melalui membaca nyaring sehingga minat baca dan literasi anak meningkat yang mampu menjadikan anak berpikir kritis.

Psikolog Anak, Grace Euginia, menambahkan, manfaat dari membaca nyaring terhadap anak selain membantu tumbuh kembang anak juga mampu membuat emosi anak lebih baik dan kedekatan dengan orang tuanya (bounding). 

Baca juga : Dubes India Untuk Indonesia Sandeep Chakravor Ngarep Persahabatan Kedua Negara Langgeng

Membaca nyaring ini dapat dimulai dari dalam kandungan tri semester ketiga. Dikarenakan perkembangan organ pendengaran anak sudah sempurna sehingga ketika anak lahir sudah tahu suara orang tuanya. Hal ini juga memberikan kemudahan bagi orang tua dalam menenangkan anak ketika mengalami tantrum karena suara orang tuanya sudah familiar.

“Salah satu penyebab anak terlambat berbicara adalah faktor lingkungan yang kurang memberikan stimulasi. Hal ini dapat diatasi dengan membaca nyaring dengan harapan mampu meningkatkan kosa kata bagi anak,” ujar Grace. 

Read Aloud Day sudah menjadi agenda dunia sejak tahun 2010. Read Aloud adalah aktivitas untuk menumbuhkan budaya baca melalui satuan keluarga, pedidikan, masyarakat serta kecintaan literasi sejak dini.

Kunci menciptakan generasi yang memiliki literasi yang baik adalah dengan berkolaborasi dengan berbagi pihak sehingga kita mampu mencontohkan berbagai hal yang meningkatkan minat baca. Hal ini dikarenakan seorang anak itu adalah peniru ulung.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.