Dark/Light Mode

Perbaiki Kesehatan di Indonesia, Kemenkes Kerja Sama dengan KADIN Indonesia

Sabtu, 3 Februari 2024 22:15 WIB
Foto: Kemenkes
Foto: Kemenkes

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang Peningkatan Kesehatan Masyarakat dan Transformasi Sistem Kesehatan, serta perjanjian kerja sama Sinergi dan Implementasi Program Percepatan Penurunan Stunting, di Jakarta, Jumat (2/2/2024).

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, terdapat tiga hal utama dalam kerja sama Kemenkes dan KADIN.

Pertama, kerja sama perbaikan masalah kesehatan di Indonesia. Kedua, KADIN membantu Kemenkes memperbaiki masalah stunting.

Ketiga, KADIN akan mengkoordinasikan perusahaan-perusahaan yang menjadi anggotanya untuk berpartisipasi.

“Buat kami di Kemenkes, tidak mungkin bisa menyelesaikan masalah kesehatan kalau dikerjakan sendiri, harus bersama-sama dengan teman-teman, tidak bisa eksklusif dan harus inklusif,” kata Menkes Budi.

Baca juga : Polbangtan Kementan Dukung Kinerja P4S Binaan PPIU Jatim

Budi menambahkan, Kemenkes memiliki banyak program, tetapi fokus utamanya adalah program menjaga rakyat tetap sehat dan bukan mengobati orang sakit.

Sebab, tubuh sehat membutuhkan biaya yang lebih murah serta dapat meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas.

“Jadi saya butuh agar mendidik dan mengajari masyarakat untuk hidup sehat. Cara paling bagus program hidup sehat bukan dengan uang, tapi dengan dibuat menjadi lifestyle,” ujarnya.

Menkes mendorong setiap anggota KADIN membuat unit kesehatan kerja. Unit kesehatan kerja diharapkan disiplin melakukan skrining kesehatan seperti pengukuran tekanan darah, gula darah, lemak darah, dan lingkar perut.

Anggota KADIN diharapkan dapat mendidik karyawannya agar bisa mengakses, memahami, dan mengetahui bahwa hidup sehat itu jauh lebih baik.

Baca juga : Good Neighbor Policy, Prabowo Ingin Indonesia Bersahabat dengan Semua Negara

“Jadi disiplin itu (hidup sehat) kalau bisa dimasukkan sebagai disiplin kerja, atau syarat kerja, untuk menjaga kesehatan karyawan,” katanya.

Kesehatan merupakan hal yang sangat penting agar Indonesia bisa menjadi negara maju.

Untuk menjadi negara maju, pendapatan per kapita Indonesia harus naik tiga kali lipat menjadi sekitar 13.000 dolar AS per tahun, atau sekitar Rp 15 juta per bulan.

Dalam sejarah bangsa-bangsa di dunia, kesempatan paling besar untuk menjadi negara maju terbuka pada saat puncak bonus demografi karena masyarakat memiliki produktivitas paling banyak.

Indonesia akan mencapai puncak bonus demografi pada 2030. Karena itu, lanjut Menkes, kesehatan itu penting agar masyarakat Indonesia dapat produktif maksimal pada puncak bonus demografi sehingga Indonesia bisa masuk ke negara berpenghasilan tinggi (high income country).

Baca juga : Presuniv Dorong Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Yang Preventif

Apabila lewat tahun 2030, kesempatan untuk menjadi negara maju menjadi lebih kecil karena produktivitas orang-orang lebih sedikit.

“Itu sebabnya saya bilang harus sehat dan salah satu program kesehatannya percepatan penurunan stunting, supaya anak-anak kita nanti pada saat dewasa IQ-nya tidak rendah, sehingga dia bisa kerja di kelas 15 juta per bulan,” tambahnya.

Pelaksana harian Ketua Umum KADIN Indonesia Yukki Nugrahawan berharap, kerja sama ini akan menjadi kolaborasi besar, dengan melibatkan 208 asosiasi yang tergabung di KADIN di 36 provinsi dan 514 kabupaten/kota.

“Bagaimana kita bisa bersama-sama mencapai apa yang ditargetkan pemerintah yang berkaitan dengan stunting, kemudian campaign kesehatan, serta di areal pekerjaan, bukan saja di industri tapi juga di teman-teman UMKM itu sangat penting,” kata Yukki.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.