Dark/Light Mode

Bangkitkan Industri Nasional, Menperin Genjot Penggunaan Produk Dalam Negeri

Senin, 12 Februari 2024 18:01 WIB
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan sambutan pada Kick Off Penghargaan Penggunaan Produk Dalam Negeri Tahun 2024 di Jakarta, Senin (12/2/2024). (Foto: Ist)
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan sambutan pada Kick Off Penghargaan Penggunaan Produk Dalam Negeri Tahun 2024 di Jakarta, Senin (12/2/2024). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah menargetkan 95 persen pagu anggaran barang dan jasa di Kementerian, Pemda hingga BUMN tahun ini digunakan untuk belanja produk dalam negeri. 

Hal tersebut disampaikan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam Konferensi Pers Kick Off Business Matching Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) di Jakarta, Senin (12/2/2024).

“Itu target dari bapak Presiden," ujarnya.

Menurut Agus, berdasarkan data, realisasi anggaran P3DN untuk tahun lalu sudah hampir mendekati Rp 1.000 triliun. Pemerintah berharap realisasi itu bisa ditingkatkan, sebab akan berdampak positif bagi industri dalam negeri.

Baca juga : Kemendagri-BPK Sepakati Penggunaan SIPD dalam Pemeriksaan LKPD

Menurut dia, dengan menyerap produk dalam negeri bisa menghidupkan industri dalam negeri. Apalagi industri dalam negeri itu tulang punggung dari perekonomian.

"Jadi tidak salah untuk pemerintah menetapkan target yang sangat tinggi, toh juga anggaran belanja baik iu di Kementerian, lembaga, Pemda, BUMN, itu kan semua berasal dari uang rakyat, pajak yang berasal dari masyarakat," katanya.

Karena itu, Agus mengatakan, akan lebih baik jika belanja pemerintah diarahkan untuk pembelian produk dalam negeri. Dia juga mengapresiasi semua pihak yang mensukseskan pelaksanaan program P3DN.

"Saya meminta dukungan penuh dari Bapak Ibu untuk terus mengawal pelaksanaan program ini. Dengan menggunakan produk dalam negeri senilai minimal 40 persen dari anggaran belanja, maka industri kita akan tumbuh lebih besar," imbuhnya.

Baca juga : PMI Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Pengungsi Gaza di El Arish

Manfaat lain penggunaan produk dalam negeri adalah jumlah tenaga kerja yang semakin banyak terserap. Kemudian penerimaan pajak akan naik, yang berdampak pada pertumbuhan dan penguatan perekonomian.

Untuk meningkatkan penyerapan produk dalam negeri, Kemenperin akan mengadakan business matching pada awal Maret. Pada acara kali ini, Kemenperin bekerja sama dengan Kemendikbud Ristek untuk melaksanakan business matching.

"Harapannya dengan cara seperti ini, maka produk dalam negeri akan semakin mudah dibeli," pungkasnya.

Truk Lokal

Baca juga : Menperin Genjot Pelaku Usaha Jamu Naik Kelas

Dalam kesempatan yang sama, Agus mendorong industri kendaraan dalam negeri, khususnya truk, untuk menyesuaikan produknya agar memenuhi spesifikasi industri tambang. Dia meminta, pelaku industri setidaknya membuat assembly line atau lini perakitan di Indonesia.

"Kita dorong industri dalam negeri untuk segera menyiapkan produk-produk truk-truk yang sesuai dengan spesifikasi tambang, kita meminta mereka paling tidak bikin assembly line aja dulu di sini," katanya.

Menurut Agus, kebutuhan truk di sektor tambang cukup besar. Ia menyebut, sektor batu bara dan komoditas mineral sedang tumbuh, sehingga perlu ada dukungan dari industri kendaraan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.