Dark/Light Mode

PMI Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Pengungsi Gaza di El Arish

Kamis, 8 Februari 2024 18:42 WIB
Bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Gaza yanh disalurkan PMI tiba di El Arish. (Foto: Dok. PMI)
Bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Gaza yanh disalurkan PMI tiba di El Arish. (Foto: Dok. PMI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bantuan kemanusiaan Palang Merah Indonesia (PMI) sebanyak 32,5 ton tiba di El Arish, kota terdekat dari Gerbang Rafah, yang diisi sekitar 1.500 pengungsi masyarakat Gaza. Bantuan ini merupakan bantuan dari masyarakat Indonesia yang disalurkan melalui PMI. Bantuan yang terdiri dari 1.000 unit selimut dan bahan pangan seperti beras, gandum, gula, garam, dan minyak goring. Bantuan dibawa melalui jalan darat dengan menggunakan dua truk dan menempuh perjalanan dari Cairo ke El Arish selama 5 jam perjalanan.

Sekretaris Jenderal PMI Abdurrahman Mohammad Fachir, yang saat ini berada di Mesir, mengatakan, di antara bantuan tersebut, PMI juga mendistribusikan peralatan bayi serta obat-obatan kepada pengungsi Gaza yang saat ini tengah menghadapi cuaca dingin.

“Kami bersyukur bantuan telah tiba di El Arish dan segera kami salurkan kepada masyarakat Gaza yang saat ini mengungsi di wilayah perbatasan, El Arish. Tim kami juga mendistribusikan pakaian bagi bayi dan anak-anak, termasuk jaket karena saat ini cuaca sangat dingin, serta obat obatan untuk klinik-klinik kesehatan di wilayah El Arish,” kata Fachir, dalam keterangan yang diterima redaksi, Kamis (8/2).

Baca juga : GMI Berikan Bantuan Lampu Penerangan Jalan di Desa Cikampek Selatan

Dia menambahkan, pengadaan sekaligus penyaluran bantuan PMI ke wilayah El Arish ini berkat dukungan Bulan Sabit Merah Mesir dan pihak KBRI Mesir dan lembaga terkait lainnya.

“Dalam pengelolaan bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Gaza baik yang berada di wilayah Palestina maupun di wilayah Mesir ini, PMI bekerja sama dengan Egyptian Red Crescent, KBRI Mesir, serta Lembaga Bantuan yang berbasis di Gaza Palestina. PMI ke depan akan terus mendorong bantuan lainnya dan memastikan agar bantuan tersebut sampai pada para pengungsi, baik yang ada di wilayah Gaza maupun wilayah Mesir,” jelas Fachir.

Berbagai bantuan tersebut diberikan sesuai hasil asesmen Tim Bulan Sabit Merah Mesir di pengungsian, termasuk bantuan bahan makanan yang akan digunakan untuk mensuplai fasilitas dapur umum yang dipusatkan Bulan Sabit Merah Mesir di El Arish. Dapur umum ini berfungsi untuk mengolah makanan yang akan didistribusikan ke masyarakat di dalam wilayah Gaza.

Baca juga : Malam Ini, Macan Kemayoran Tantang Jawara BRI Liga 1

“Tim BSM Mesir menjadikan El Arish sebagai pusat dapur umum karena ketersediaan fasilitas listrik dan juga gas. Saat ini fasilitas dapur umum skala besar tidak ada di wilayah dalam Gaza. Makanan hasil olahan yang dikerjakan di El Arish nantinya akan didistribusikan ke wilayah Gaza yang bisa ditempuh sekitar 1 jam perjalanan darat,” jelas Arifin Muh Hadi, Ketua Tim PMI untuk Misi Kemanusiaan Gaza.

Konflik yang terus berlanjut di Jalur Gaza sampai saat ini belum ada tanda tanda penyelesaian dan bahkan semakin memprihatinkan. Agresi pemboman dan pengepungan yang terus terjadi menyebabkan dampak penderitaan yang luar biasa bagi warga Palestina. Tekanan kekerasan dan penindasan pihak Israel yang sudah di luar batas batas perikemanusiaan. Kondisi diluar batas kendali warga Gaza semakin memprihatinkan, sangat mengancam kehidupan saat ini dan yang akan datang.

Data Sitrep (Situation Report) UNRWA atau Agensi Pekerjaan dan Pemulihan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat mencatat, bahwa pertempuran sengit di sekitar Khan Younis (Barat Daya Gaza) selama sepuluh hari terakhir mengakibatkan hilangnya nyawa dan kerusakan infrastruktur sipil, termasuk tempat penampungan terbesar UNRWA di wilayah selatan, Pusat Pelatihan Khan Younis (KYTC). Pertarungan lanjutan di Khan Younis adalah memaksa warga Palestina bergerak lebih jauh ke selatan menuju Rafah, yang sangat padat penduduknya.

Baca juga : Polbangtan Kementan Tingkatkan Kemampuan Peternak Milenial Jawa Timur

Fungsi dan akses pelayanan kesehatan sangat terganggu akibat terbatasnya akses listrik dan air. Hal ini menimbulkan bencana kesehatan yang luar biasa. Suhu dingin di wilayah Gaza dan sekitarnya serta tingginya peningkatan angka kematian dan cedera akibat pemboman dan kekerasan sangat menyentuh nilai-nilai kemanusiaan.

Kondisi ini juga mengakibatkan pengungsian massal tanpa akses shelter yang memadai, gangguan besar dan disfungsi sistem kesehatan, serta kerusakan infrastruktur air dan sanitasi semakin memperparah kondisi kehidupan warga.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.