Dark/Light Mode

Kemenhub Prediksi Pergerakan Masyarakat Saat Lebaran Capai 193,6 Juta Orang

Selasa, 12 Maret 2024 18:39 WIB
Pemudik. (Foto: Randy Tri/RM)
Pemudik. (Foto: Randy Tri/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi pergerakan masyarakat selama Idul Fitri 1445H/2024 Masehi mencapai 193,6 juta orang.

Prediksi tersebut berdasarkan survei potensi pergerakan masyarakat selama Lebaran 2024 yang dilakukan Kemenhub bekerja sama Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Komunikasi dan Informatika dan para pakar.

“Berdasarkan hasil survei tersebut, pergerakan masyarakat secara nasional berpotensi mencapai 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan di Jakarta, Selasa (12/3/2024).

Baca juga : Usai Pemilu, BEM PTM Ajak Masyarakat Jaga Kerukunan Dan Persatuan Bangsa

Menurut Menhub, angka tersebut meningkat dibandingkan pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang. Hasil survei tersebut telah dilaporkan kepada Presiden Jokowi. Hasil survei ini juga telah diinformasikan kepada pemangku kepentingan (stakeholder) terkait seperti kementerian/lembaga, pemerintah daerah, Korlantas Polri, BUMN dan swasta.

"Melihat gambaran kondisi tersebut, kami melakukan langkah persiapan baik secara operasional maupun kebijakan dalam pengendalian, pengaturan transportasi, dan penanganan secara komprehensif bersama Instansi kementerian dan lembaga pada pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, serta pihak swasta," tambah Budi.

Budi menambahkan, pemerintah akan memberlakukan kebijakan yang efektif untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pemudik yang mengakibatkan kepadatan di simpul dan di ruas jalan melalui pola perjalanan, pola transportasi, dan pola lalu lintas.

Baca juga : Ajib! Mudik Gratis Kemenhub Dibuka Mulai Hari Ini, Cek Syarat dan Cara Daftarnya

"Pengaturan waktu mudik, penyelenggaraan diskon tarif transportasi massal untuk mudik lebih dini, mudik gratis, rekayasa lalu lintas, diskon tarif jalan tol, hingga pengaturan lalu lintas terutama pada daerah yang beresiko terjadi kepadatan luar biasa akan kami lakukan," lanjut Budi.

Budi menjelaskan hasil survei menunjukkan daerah asal perjalanan terbanyak, yaitu Jawa Timur sebesar 16,2 persen (31,3 juta orang), disusul Jabodetabek sebesar 14,7 persen (28,43 juta orang), dan Jawa Tengah sebesar 13,5 persen (26,11 juta orang). Sementara itu, untuk daerah tujuan terbanyak, yaitu Jawa Tengah sebesar 31,8 persen (61,6 juta orang), Jawa Timur sebesar 19,4 persen (37,6 juta orang), dan Jawa Barat sebesar 16,6 persen (32,1 juta orang).

Sedangkan minat masyarakat terhadap pemilihan penggunaan angkutan untuk mudik lebaran terbanyak adalah kereta api sebesar 20,3 persen (39,32 juta), bus 19,4 persen (37,51 juta), mobil pribadi 18,3 persen (35,42 juta), dan sepeda motor sebesar 16,07 persen (31,12 juta).

Baca juga : PHE ONWJ Berdayakan Masyarakat Kampung Keberagaman Merbabu Asih

“Minat masyarakat tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tidak adanya Covid-19, ekonomi keluarga, cuti bersama, liburan anak sekolah, peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana transportasi, serta kondisi cuaca,” jelas Budi.

Perkiraan puncak hari mudik berdasarkan pilihan masyarakat adalah H-2 atau Senin, 8 April 2024 (dimulainya cuti bersama) dengan potensi pergerakan 26,6 juta orang (13,7 persen). Sedangkan perkiraan puncak hari balik adalah H+3 yakni Minggu, 14 April 2024 dengan potensi pergerakan 41 juta orang (21,2 persen).

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.