Dark/Light Mode

PHE ONWJ Berdayakan Masyarakat Kampung Keberagaman Merbabu Asih

Kamis, 29 Februari 2024 19:00 WIB
[Kiri ke kanan] Manager Communication, Relations  CID Regional Jawa, Hari Setyono, Head of Communication, Relations  CID Zona 5 PHE ONWJ, R. Ery Ridwan, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya, dan Kepala Departemen Komunikasi SKK Migas, Nyimas Rikani Fauziah berfoto bersama dalam Kunjungan Lapangan Media SKK Migas-KKKS di Kampung Keberagaman Merbabu Asih, Cirebon, Rabu 28/2/2024. [Foto: SKK Migas]
[Kiri ke kanan] Manager Communication, Relations CID Regional Jawa, Hari Setyono, Head of Communication, Relations CID Zona 5 PHE ONWJ, R. Ery Ridwan, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya, dan Kepala Departemen Komunikasi SKK Migas, Nyimas Rikani Fauziah berfoto bersama dalam Kunjungan Lapangan Media SKK Migas-KKKS di Kampung Keberagaman Merbabu Asih, Cirebon, Rabu 28/2/2024. [Foto: SKK Migas]

RM.id  Rakyat Merdeka - Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) secara aktif berperan memberdayakan ekonomi warga di Kampung Keberagaman Merbabu Asih Cirebon, melalui berbagai Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) dengan kreativitas, pelestarian budaya dan lingkungan.

Kampung Keberagaman Merbabu Asih ini merupakan sebuah miniatur toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Di sana, empat rumah ibadah, terdiri dari Pura Agung Jati Permana (Hindu), Vihara Bodhi Sejati (Buddha), Masjid As-Salam (Islam) dan bangunan Panti Wreda Kasih (Kristen) berdiri berdampingan dengan damai, mencerminkan semangat persatuan dalam keberagaman.

Baca juga : JK Benarkan Mau Ketemu Megawati

Tak sekadar merajut toleransi, di bawah binaan PHE ONWJ, ibu-ibu di Kampung Keberagaman ini telah menunjukkan inovasinya menciptakan motif batik bertema lingkungan. Batik ini menjadi media kampanye, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian alam.

Head of Communication, Relations & CID PHE ONWJ, R Ery Ridwan menjelaskan, program membatik ramah lingkungan di Kampung Keberagaman merupakan perwujudan komitmen PHE ONWJ dalam menjalankan tiga aspek penting. Pertama, kepedulian lingkungan dengan penggunaan pewarna alami dalam membatik merupakan langkah nyata untuk menjaga kelestarian lingkungan dan meminimalkan limbah.

Baca juga : KPK Naikkan Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Kelengkapan Rumah Dinas DPR

Lebih dari sekadar menggoreskan canting pada kain, jelasnya, pengalaman membatik di Kampung Keberagaman ini menghadirkan nilai tambah, melalui penggunaan bahan baku ramah lingkungan.

“Pewarna alami yang berasal dari buah-buahan menjadi ciri khas batik Kampung Keberagaman, menghasilkan karya seni yang indah tanpa mencemari lingkungan,” ujar Ery, dalam Kunjungan Lapangan Media Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan KKKS di Cirebon, Rabu (28/2/2024).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.