Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jangan Mau Kalah Sama Nenek Moyang

Kepala BNPT Ajak Anak Muda Aceh Berkontribusi Bangun NKRI

Kamis, 31 Oktober 2019 21:02 WIB
Kepala BNPT, Suhardi Alius saat memberikan kuliah umum di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Kamis (31/10). (Foto: Humas BNPT)
Kepala BNPT, Suhardi Alius saat memberikan kuliah umum di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Kamis (31/10). (Foto: Humas BNPT)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Suhardi Alius mengimbau generasi muda Aceh, agar terus meningkatkan kontribusinya dalam membangun NKRI.

Terlebih, secara historis, nenek moyang mereka - para pahlawan nasional dari Aceh - memiliki sumbangsih yang cukup besar dalam memperebutkan kemerdekaan Indonesia.

Hal itu disampaikan Suhardi, saat memberikan Kuliah Umum terkait Resonansi Kebangsaan serta Penanggulangan Radikalisme dan Terorisme di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Banda Aceh, Kamis (31/10).

“Saya minta kepada anak muda Aceh, untuk bisa menunjukan kembali kontribusi rakyat Aceh yang sangat luar biasa untuk bangsa ini. Tunjukkan kembali, ingat kembali sejarah itu. Mari tunjukkan kembali kejayaan Aceh dari kalian, para generasi muda, dalam untuk membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia ini,” papar Suhardi.

Baca juga : BNI Ajak Anak Muda Berinvestasi

 

Kepala BNPT Suhardi Alius (tengah) foto bersama dengan peserta kuliah umum di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Kamis (31/10). (Foto: Humas BNPT)
 
Mantan Kabareskrim ini juga mengingatkan anak muda Aceh, agar tetap memiliki rasa kepedulian dan kebangsaan, di tengah era kemajuan teknologi seperti sekarang ini.

Maklumlah, teknologi informasi yang tanpa batas, tidak hanya memberikan dampak positif, tetapi juga dampak negatif.

“Kita lihat teknologi saat ini, dunia dalam genggaman. Kita tersambung dengan setengah penduduk dunia, di sini (sambil memegang smartphone, Red) semua ada. Untuk belajar ada. Yang positif ada. Yang negatif juga ada.Ada kelemahan dari teknologi, interaksi sosial kita sangat berkurang, belum lagi pornografi, radikalisme, ada semua di sini,” terang Suhardi.

Masalah makin bertambah kompleks, karena penyebaran paham-paham radikal oleh kelompok tak bertanggung jawab juga sudah menggunakan perkembangan teknologi.

Baca juga : Maluku Barat Daya Digoyang Gempa 7,7 SR, Tidak Berpotensi Tsunami

Anak-anak muda yang notabenenya aktif di internet, menjadi sasaran perekrutan secara online. Anak-anak muda yang secara emosional belum stabil, rawan dimanfaatkan. Sehingga, nantinya bisa melakukan hal-hal yang berkaitan dengan radikalisme. Bahkan terorisme.

Karena itu, generasi muda harus diberikan ketahanan terhadap hal tersebut.

"Kalian adalah target brainwashing (cuci otak, Red) dari kelompok yang tidak bertanggung jawab. Keingintahuan kalian tinggi, aktif di media sosial, tapi secara emosional belum stabil. Sehingga, rawan disusupi paham-paham salah. Kami di sini memberikan pengetahuan dan ketahanan, agar kalian bisa terhindar dari yang semacam itu,” tandas Suhardi.

Ia berharap, setelah kuliah umum ini, para mahasiswa Unsyiah bisa menjadi lebih peka dan memiliki ketahanan. Tak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk teman-teman dan lingkungan mereka.

Baca juga : Maluku Barat Daya Diguncang Gempa, Tak Berpotensi Tsunami

“Saya berharap, nantinya mahasiswa Unsyiah bisa aware, ikut membantu menuntaskan masalah-masalah intolerasi serta radikalisme. Mereka bisa sadar, dan menyampaikan pada teman-teman yang tidak hadir. Mahasiswa Unsyiah ini jumlahnya 30.000-an. Kan tidak mungkin kita sampaikan semua. Jadi, kita berharap, mereka bisa sampaikan pada teman-temannya,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Rektor Universitas Syiah Kuala Samsul Rizal menyampaikan apresiasinya kepada Suhardi, yang telah bersedia hadir memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Universitas Syiah Kuala.

Samsul Rizal berharap, kuliah umum ini mampu menguatkan pemahaman mahasiwa Unsyiah terkait radikalisme dan terorisme. Sehingga, bisa ikut serta dalam melawannya.

“Saya berterima kasih banyak kepada Bapak Suhardi Alius, yang bisa hadir di kampusnya rakyat Aceh, untuk memberikan pemahaman tentang nilai-nilai kebangsaan, radikalisme, intoleransi dan sebagainya. Mudah-mudahan, anak-anak kami bisa menjadi ujung tombak melawan sifat-sifat radikalisme, intoleransi dan sebagainya dengan pemahaman mereka sebagai calon pemimpin di masa depan,” tuturnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.