Dark/Light Mode

Menteri Siti: Panggung Kolaborasi Rimbawan Jadi Konsolidasi Kerja Bersama

Jumat, 29 Maret 2024 20:12 WIB
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti  Nurbaya di acara Panggung Kolaborasi Rimbawan/Ist
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya di acara Panggung Kolaborasi Rimbawan/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebagai upaya meningkatkan kolaborasi dan corrective action dengan para mitra ataupun stakeholders lainnya, serta masih dalam rangkaian peringatan Hari Bakti Rimbawan ke-41 tahun ini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar Panggung Kolaborasi Rimbawan di Arboretum Ir. Lukito Daryadi, Kompleks Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Kamis (28/03/2024). 

Menteri LHK Siti Nurbaya mengawali sambutannya dengan menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sangat tinggi kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras dalam melestarikan lingkungan hidup dan kehutanan demi tanah air dan bangsa.

“Kita telah bekerja bersama-sama dengan seluruh pihak walau jarang bertemu langsung karena berkomunikasinya melalui WA dan surat. Dan di panggung kolaborasi ini kita akan menapaki bersama untuk kinerja yang lebih baik lagi ke depan," ujar Siti.

Dalam Panggung Kolaborasi Rimbawan ini, Siti ingin mendengarkan catatan dari beberapa pihak mitra atau stakeholders KLHK antara lain dari Pimpinan Komisi IV DPR, Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI), Asosiasi Panel Kayu Indonesia (APKINDO), Asosiasi Pengelola Perhutanan Sosial Indonesia (AP2SI), perwakilan Green Leaders Indonesia (GLI), aktivis muda konservasi, serta pelajar sekolah menengah atas.

"Jadi kita bisa bersama-sama dan bicaranya bebas, kerena kolaborasi ada cirinya, yaitu bekerja bersama-sama dengan nilai yang dipahami dan arah yang sama, dengan berbagi sumberdaya seperti dana, pengetahuan dan kemampuan, serta yang terpenting adalah jejaring," tutur Siti.

Oleh karena itu, panggung kolaborasi ini menjadi sangat penting untuk mengkosolidasikan seluruh hal-hal yang selama ini kita lakukan bersama.

Beberapa tahun terakhir, Siti turun langsung mengawasi kegiatan KLHK yang melibatkan generasi muda. Hal ini dilakukan karena dirinya mendambakan generasi muda yang cinta lingkungan. 

Baca juga : Menteri Bintang Apresiasi Program Binaan Pertamina Di Sulawesi Selatan

“Kalau kegiatannya terus menerus dilakukan secara intensif itu menjadi kebiasaan, kemudian diberi nilai-nilai spirit, semangat dan arah, lama-lama menjadi budaya dan adab. Kalau bisa seperti itu, kita akan membentuk adab generasi yang cinta lingkungan," jelas Siti.

Tugas Lintas Sektoral

Pada kesempatan ini, Wakil Ketua Komisi IV DPR Anggia Erma Rini menyampaikan catatannya sebagai mitra kerja KLHK di DPR.

Menurutnya, melestarikan lingkungan tidak hanya tugas KLHK saja, tetapi memerlukan lintas sektoral, lintas generasi dan lintas kepentingan. 

Anggia menyatakan bahwa Komisi IV DPR selalu mendukung kebijakan yang Menteri LHK lakukan, karena pekerjaan yang luar biasa besarnya untuk keberlangsungan hidup seratus tahun kedepan. 

“Selamat Ibu Menteri, satu dekade yang luar biasa, yang menginspirasi kita semua, perempuan hebat. Selamat berkolaborasi, semoga langkah kita menjadi lebih konkret untuk pelestarian lingkungan dan bumi kita," ucap Anggia.

Selanjutnya, Purwadi yang mewakili APHI menyebutkan bahwa masa-masa awal Menteri Siti Nurbaya di KLHK merupakan pendadaran kawah candradimuka. Hal ini disebabkan karena terjadi karhutla yang sangat besar pada tahun 2015, pengelolaan lahan gambut yang tidak ideal, dan lain sebagainya. 

Baca juga : Hari Ginjal Sedunia, Etana Komit Beri Edukasi & Kolaborasi Sediakan Obat Terjangkau

“Waktu itu dilakukan corrective actions yang ditekankan. Hasilnya karhutla dan deforestasi dapat ditekan secara signifikan, serta komunikasi dengan para stakeholders terjalin dengan baik," terang Purwadi.

Purwadi juga menyampaikan, pertama kali dalam sejarah, pada tahun 2022, sektor kehutanan mencapai nilai ekspor tertinggi dengan nilai 14,5 miliar dolar Amerika. 

Ketua Umum APKINDO Bambang Supijanto memberikan pernyataan bahwa pihaknya mendukung program net zero emission termasuk FOLU Net Sink 2030 dalam rangka menuju Indonesia maju. 

“Kami memberikan pemahaman kepada anggota, bahwa kita harus menjadi green industri yang dapat menurunkan emisi. Kami jamin dapat melakukan itu," jelas Bambang.

Selanjutnya, Ketua AP2SI Roni Usman dalam kesempatan ini menyampaikan catatannya berupa apresiasi kepada KLHK yang telah mengakselarasi program Perhutanan Sosial.

"AP2SI ini terbentuk dari kelompok-kelompok perhutanan sosial. Adanya perhutanan sosial, kawan-kawan menganggap negara telah hadir, dan dirasakan oleh ribuan bahkan jutaan orang, sekaligus menjawab ketimpangan pengelolaan lahan yang kawan-kawan dulu sampaikan," ungkap Roni Usman.

Catatan lainnya disampaikan oleh perwakilan GLI Almi Ramadhi. Dia menyampaikan bahwa dari GLI, dia dan banyak remaja lain dari seluruh daerah belajar membentuk karakter menjadi seorang pemimpin yang berdasarkan ekologis, pancasila dan konstitusi.

Baca juga : Menteri Tito: Jakarta Masih Ibu Kota Sampai Keppres Terbit

Bergerak untuk Konservasi Hutan Pesisir

Swietenia Puspa Lestari, seorang aktivis muda bidang konservasi juga berkesempatan menyampaikan catatannya. Dia belajar banyak hal bidang konservasi melalui pihak-pihak di UPT KLHK. 

Dia kemudian membangun organisasi lingkungan, yaitu Divers Clean Action yang bergerak bersama para relawan untuk mengkonservasi hutan pesisir dan area laut.

Terakhir, mewakili kelompok pelajar, Nazman Muslimah yang bersekolah di SMAN 80 Jakarta juga menceritakan kebanggaannya yang berkesempatan melakukan penanaman pohon bersama Presiden Joko Widodo.

Menurutnya, kegiatan tersebut sangat penting untuk yang ingin melestarikan lingkungan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.