Dark/Light Mode

Minta Maaf Soal Cadar Dan Celana Cingkrang

Menag: Saya Terlalu Cepat Mengangkatnya

Rabu, 6 November 2019 07:55 WIB
Menteri Agama Fachrul Razi silaturahmi dengan pimpinan Komisi VIII DPR di Hotel Sultan,Jakarta, kemarin. (Foto:twiter kemenag)
Menteri Agama Fachrul Razi silaturahmi dengan pimpinan Komisi VIII DPR di Hotel Sultan,Jakarta, kemarin. (Foto:twiter kemenag)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jelang Raker dengan Komisi VIII DPR pada Kamis (7/11), Menteri Agama Fachrul Razi menjamu sejumlah wakil rakyat di Hotel Sultan, Jakarta, kemarin. 

Dalam pertemuan itu, dia minta maaf soal isu cadar jadi ramai.“Mungkin saya mengangkatnya agak terlalu cepat,” ujar Fachrul.

Fachrul tiba dilokasi pertemuan sekitar pukul 4.10 sore. Datang dengan mengenakan peci hitam, jenderal purnawirawan bintang empat itu disambut Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto dan sejumlah wakil pimpinan Komisi VIII. 

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid juga hadir, menyusul atasannya. Acara baru dimulai pukul 4.15 sore. Atau molor lebih dari satu jam dari yang diagendakan sebelumnya, pukul 3. Fachrul mengawali pertemuan itu dengan memperkenalkan satu-persatu pejabat di kementerian yang di pimpinnya. 

Yandri juga turut memperkenalkan 4 wakil pimpinan Komisi VIII yang ikut hadir. Antara lain Marwan Dasopang dari Fraksi PKB, Ihsan Yunus dari Fraksi PDIP, Ace Hasan Syadzily dari Fraksi Partai Golkar, dan Moekhlas Sidik dari Fraksi Partai Gerindra.

Baca juga : Pak Menag, Renungkan Nasihat Yusuf Mansyur

Ditambah perwakilan Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) Komisi VIII. Dalam pertemuan itu, Fachrul ikut menyinggung pernyataannya yang menuai kontroversi. Ya aturan penggunaan celana cingkrang, definisi radikalisme, dan penggunaan cadar. 

Menurutnya, pernyataan itu memang sengaja dilontarkan agar ketika pemerintah mulai memberlakukan aturan itu, masyarakat tidak kaget.“Kalau itu menimbulkan beberapa gesekan-gesekan ya mohon maaf,” ucap Fachrul. 

Namun, ia merasa tidak ada yang salah dari pernyataannya itu. Kajiannya, cadar itu bukan ukuran ketakwaan seseorang. Eks Wakil Panglima TNI era Presiden Gusdur itu kemudian menganalogikan larangan cadar dengan aturan buka helm di tempat-tempat tertentu. 

“Supaya bisa dilihat siapa yang masuk, bisa dilihat CCTV, orang enggak terkejut lagi,” tandasnya. 

Usai pertemuan, Yandri mengatakan, pertemuan ini sebetulnya bukan agenda rapat resmi. Karena itu digelar di hotel. Bukan di gedung parlemen.“Kalau kita undang ke DPR, ya itu rapat resmi, raker,” terangnya usai pertemuan itu, kemarin. 

Baca juga : Soal Wacana Pelarangan Cadar dan Celana Cingkrang, Wamenag Minta Masyarakat Jangan Emosional

Menurutnya, pertemuan itu hanya sebatas ajang perkenalan. Khususnya, untuk orang-orang baru di Komisi VIII maupun di Kemenag. Termasuk dirinya dan Menag.“Saya kan baru juga di Komisi VIII,” lanjutnya. 

Yandri mengaku, tidak tahu menahu terkait besaran anggaran dari pertemuan yang digelar di hotel mewah itu. Sebab, yang menginisiasi acara itu adalah Kemenag. Kendati demikian, ia mengapresiasi pertemuan itu. Supaya lebih akrab satu sama lain. 

Diharapkan, bisa menjadi awal yang baik bagi Komisi VIII dengan mitra kerjanya Kemenag.“Ya bagus saja dan enggak ada masalah,” imbuh Yandri. 

Wakil Ketua Komisi VIII Ace Hasan Syadzily juga mengatakan demikian. “Silaturahmi biasa,” kata Ace kemarin. 

Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai, pertemuan itu bukan sebatas silaturahmi biasa. 

Baca juga : Ini Kata Jokowi Soal Wacana Pelarangan Cadar dan Celana Cingkrang

“Kemungkinan lobi-lobi politik. Tak ada asap jika tak ada api. Tak akan ada pertemuan di hotel Sultan, jika tak akan ada Raker hari Kamis nanti,” kata Ujang saat berbincang dengan Rakyat Merdeka tadi malam. 

Ia menduga, pertemuan itu untuk meng kondisikan Komisi VIII agar jangan terlalu galak dan keras dalam Raker nanti. Apalagi Menag sedang mendapat sorotan terkait wacana larangan cadar dan celana cingkrang. [SAR]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.