Dark/Light Mode

Pimpin Raker Ekoregion, Sekjen Bambang Bicara Pembangunan Ekonomi Di Sumsel

Kamis, 16 Mei 2024 21:32 WIB
Sekretaris Jenderal Kementerian LHK, Bambang Hendroyono membuka  Rapat Kerja Ekoregion Tahun 2024 di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) pada Kamis (16/5/2024).
Sekretaris Jenderal Kementerian LHK, Bambang Hendroyono membuka Rapat Kerja Ekoregion Tahun 2024 di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) pada Kamis (16/5/2024).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang dipimpin Siti Nurbaya terus berupaya meningkatkan produktivitas tapak hutan dan lingkungan hidup untuk transformasi ekonomi Indonesia. 

Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian LHK, Bambang Hendroyono saat Rapat Kerja Ekoregion Sumatera Tahun 2024 di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) pada Kamis (16/05).

Pada acara yang digelar Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Sumsel ini, Bambang menyampaikan, bahwa tahun ini merupakan momentum memantapkan milestone dari langkah korektif menuju peningkatan produktivitas tapak hutan dan lingkungan hidup, sekaligus memastikan keberlanjutan pemanfaatannya bagi generasi mendatang.

Untuk menjamin hal tersebut, Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) menjadi dasar dan dimuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM). 

Baca juga : Diresmikan Presiden, Pembangunan 22 Ruas Jalan Daerah Di Sultra Mulus

“RPPLH akan mendorong perubahan dalam rencana-rencana pemanfaatan sumber daya alam pada sektor lainnya dengan menitikberatkan pada keberlanjutan lingkungan hidup dan sumber daya alam,” jelas Bambang.

Bambang juga memaparkan tentang tantangan keberlanjutan Pulau Sumatera  sebagai tumpuan percepatan kegiatan ekonomi nasional, mulai dari pengembangan infrastruktur backward dan forward linkage untuk mendukung Pulau Sumatera sebagai wilayah yang dilalui jalur perdagangan internasional, serta pengembangan kawasan andalan dan kawasan strategis nasional di Pulau Sumatera.

“Oleh karena itu, pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan di Ekoregion Sumatera harus dapat memastikan bahwa akselerasi pembangunan ekonomi tersebut harus dilakukan dengan tetap menjaga dua pilar penting keberlanjutan (landscape-seascape sustainability),” imbuh Bambang.

Bambang juga menekankan, pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup melalui penerapan kepemimpinan transglobal harus dapat mendayagunakan berbagai instrumen lingkungan hidup dalam mengendalikan berbagai kebijakan, rencana, program dan aktivitas kegiatan pembangunan di wilayah ekoregion terestrial (landscape) dan juga wilayah ekoregion laut (seascape) secara terintegrasi untuk mewujudkan keberlanjutan landscape and seascape.

Baca juga : Aset Kripto Jadi Andalan Pengembangan Ekonomi Digital

“Kuncinya adalah kita dapat menjamin keberlanjutan proses, fungsi dan produktivitas lingkungan, mulai terjaminnya kualitas udara, air dan laut yang baik dan sehat, lahan yang produktif, hingga terjaganya keanekaragaman hayati, sekaligus menjamin keselamatan, mutu hidup dan kesejahteraan masyarakat melalui unit pelaksana teknis KLHK dan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) yang berfungsi mengawal keberlangsungan lingkungan hidup dan kehutanan di tingkat tapak menjadi sangat vital,” ungkap Bambang.  

Bambang menekankan, hasil pelaksanaan pembangunan bidang lingkungan hidup dan kehutanan di Ekoregion Sumatera harus dapat didayagunakan sebagai modalitas untuk memperkuat aspek keberlanjutan dan menjawab berbagai peluang dan tantangan global dalam mewujudkan pembangunan wilayah ekoregion yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

“P3E memiliki peran dan posisi yang sangat strategis dalam melakukan mobilisasi dan orkestrasi berbagai modalitas yang telah dihasilkan dan sumberdaya dari berbagai pihak, yaitu UPT KLHK, pemerintah daerah, para akademisi, pelaku usaha dan masyarakat untuk mewujudkan pembangunan wilayah Ekoregion Sumatera yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan,” pungkas Bambang.

Sementara itu, Staf Ahli bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Provinsi Sumatera Selatan, Penjabat Gubernur Sumatera Selatan, Agus Fatoni menyampaikan bahwa terkait pembangunan lanskap berkelanjutan, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dalam pembangunan regionalnya telah berkomitmen mewujudkan keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. 

Baca juga : Optimalkan Produksi Jagung Sumbawa, Jokowi Sarankan Penggunaan Benih Unggul

Agus mengatakan, bahwa konsep ekosistem lanskap dan laut saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain. Dengan memahami hubungan ini, Pemporv Sumsel  dapat mengembangkan strategi pengelolaan yang berkelanjutan untuk menjaga keanekaragaman hayati, keseimbangan ekosistem, dan keberlanjutan sumber daya alam.

Rapat kerja ini dihadiri lebih dari 300 peserta yang berasal dari Satuan Kerja Pusat KLHK, Bappeda dan Dinas Kehutanan Provinsi, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi/Kabupaten/Kota, Pusat Studi Lingkungan/Universitas, UPT Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan KPH di Ekoregion Sumatera.
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.