Dark/Light Mode

Terima Audiensi Para Guru

KPK: Pendidikan Antikorupsi Harus Ditanamkan Sesuai Perkembangan Kognitif

Kamis, 23 Mei 2024 09:22 WIB
Foto: KPK.
Foto: KPK.

RM.id  Rakyat Merdeka - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menerima audiensi dari Prodi PPKN Institusi Pendidikan Indonesia (IPI) Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) tingkat SMP se-Kabupaten Garut di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (22/5/2024).

Dalam audiensi tersebut, Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Jaringan Pendidikan KPK Bariroh Barir menjelaskan, pendidikan antikorupsi harus ditanamkan sejak dini dan disesuaikan dengan perkembangan kognitif anak.

“Untuk jenjang SMP, kita perlu menyasar lewat karakternya, tanamkan nilai-nilai baik dalam tumbuh kembangnya,” ujar Barir.

Menurutnya, pendidikan antikorupsi tidak hanya sebatas mengajarkan pengetahuan tentang korupsi.

Namun juga menanamkan nilai-nilai antikorupsi JUMAT BERSEPEDA KK, yang merupakan akronim dari jujur, mandiri, tanggung jawab, berani, sederhana, peduli, disiplin, adil, kerja keras.

Baca juga : Rahasia Pendidikan ala Sudaryono: Guru Ikhlas Hasilkan Anak Bangsa Berkualitas

Penanaman karakter ini tentunya harus dibarengi dengan pengenalan jenis-jenis korupsi serta dampak korupsi yang dapat merusak bangsa dan negara.

Dengan begitu, siswa lebih memahami bahaya korupsi dan tergerak untuk melawannya.

Untuk mengenalkan jenis-jenis dan dampak korupsi, disarankan menggunakan media yang menyenangkan agar meningkatkan semangat dan minat siswa.

“Contohnya melalui permainan, simulasi, atau kegiatan kreatif lainnya. Pengenalan korupsi juga bisa melalui media film atau buku bacaan sambil mengajak siswa berdiskusi,” tambah Barir.

Pendidikan antikorupsi, kata Barir, merupakan kunci penting dalam mencegah korupsi di masa depan.

Baca juga : Di Depan Para Guru, BPDPKS Edukasikan Pentingnya Peran Sawit

Dengan menanamkan nilai-nilai antikorupsi sejak dini, generasi muda diharapkan dapat membangun bangsa yang lebih bersih dan bermartabat.

Pendidikan antikorupsi mungkin tidak langsung terlihat hasilnya, butuh keberlanjutan dan kerja sama semua pihak agar di masa depan budaya antikorupsi semakin kuat.

Nah, di tingkat SMP, yang diharapkan itu yang penting mereka tahu dulu. Kemudian mereka bisa, sampai akhirnya terbiasa dengan nilai antikorupsi yang diajarkan.

“Ingat, tidak ada koruptor yang tiba-tiba jadi koruptor. Semua dibiasakan dari kecil oleh orang tua, lingkungan, bahkan sekolah,” tuturnya.

Untuk diketahui, KPK telah mengembangkan berbagai modul pembelajaran antikorupsi yang disesuaikan dengan jenjang pendidikan, mulai dari PAUD hingga SMA.

Baca juga : Jaga Rekam Jejak Digital di Ranah Pendidikan, Agar Aman dan Berkembang

Modul-modul tersebut dikemas dengan menarik dan interaktif, sehingga mudah dipahami oleh anak-anak.

KPK juga mendorong guru-guru untuk mengikuti pelatihan antikorupsi, sehingga mereka dapat menjadi fasilitator yang efektif dalam pendidikan antikorupsi.

“Mari biasakan memuji dan menghargai karakter siswa-siswa yang baik, bukan sekadar mereka yang berprestasi. Dengan begitu, siswa akan terus berperilaku baik dan merasa dihargai hingga tercipta budaya positif dan antikorupsi di sekolah,” tutup Barir.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.