Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kuliah Umum di Kupang

Wamen PUPR Bicara Keberhasilan Infrastruktur 

Sabtu, 23 November 2019 15:34 WIB
Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) John Wempi Wetipo (tengah depan) usai menyampaikan kuliah umum di Universitas Nusa Cendana, Kupang, Jumat (22/11). (Foto: Humas PUPR)
Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) John Wempi Wetipo (tengah depan) usai menyampaikan kuliah umum di Universitas Nusa Cendana, Kupang, Jumat (22/11). (Foto: Humas PUPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pembangunan infrastruktur yang menjadi fokus Pemerintah tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya saing, namun juga pemerataan hasil-hasil pembangunan di luar Pulau Jawa.

Di Kawasan Timur Indonesia (KTI), Kementerian PUPR dalam periode 2015-2019 telah membangun sejumlah infrastruktur berskala besar seperti bendungan dan jalan, juga infrastruktur kerakyatan yang langsung dirasakan manfaatnya seperti jembatan gantung, penataan kawasan, dan bantuan perumahan.

  "Pembangunan infrastruktur di Kawasan Timur Indonesia, termasuk di Provinsi NTT akan terus ditingkatkan, baik yang sudah dalam proses pengerjaan dan yang akan baru dibangun. Saya mengajak para pimpinan daerah untuk terus mendukung pembangunan,  khususnya dalam hal pembebasan lahan," kata Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) John Wempi Wetipo saat menyampaikan kuliah umum di Universitas Nusa Cendana, Kupang, Jumat (22/11). 

Di hadapan mahasiswa yang hadir, Wamen menyampaikan sejumlah capaian pembangunan infrastruktur yang dibangun Kementerian PUPR.  Salah satunya, pembangunan tujuh bendungan di NTT yakni Raknamo dan Rotiklot yang sudah rampung dan akan menyusul Napun Gete, Temef, Mbay, Manikin dan Welekis. 

Ketujuh bendungan itu diproyeksikan akan menampung 188 juta m3 volume air yang dapat dimanfaatkan untuk irigasi, sumber air baku, pembangkit listrik dan pariwisata.  Selain bendungan, Kementerian PUPR juga membangun embung di NTT.

Baca juga : Jepang Genjot Investasi Teknologi dan Infrastruktur Dengan Indonesia

Dalam kurun waktu 2015-2018 telah dibangun embung di 288 lokasi dengan biaya Rp 665,2 miliar.  Hal ini merupakan kerja nyata untuk mewujudkan pembangunan dari pinggiran serta mendukung ketahanan air dan pangan.

 "Permasalahan air memang menjadi perhatian di NTT, untuk itu saya sampaikan jika memang ada kebutuhan terkait pemenuhan air baku termasuk untuk lingkungan kampus, silahkan disampaikan jika membutuhkan dukungan Kementerian PUPR," ujar Wamen. 

Sedangkan pembangunan kawasan perbatasan lanjut Wamen juga menjadi prioritas Kementerian PUPR dalam 5 tahun terakhir.  Pembangunan jalan perbatasan RI-Timor Leste di NTT sepanjang 176,2 Km telah tersambung. 

Di bidang konektivitas, Kementerian PUPR juga membangun dua jembatan gantung di NTT, yakni Jembatan Gantung Welamosa di Kab. Ende Timur (90 meter) dan Jembatan Gantung Kali Nyonya Kota Kupang (72 meter).

Selain konektivitas di perbatasan, Kementerian PUPR juga telah menyelesaikan 7 Pos Lintas Batas Negara (PLBN) dimana 3 diantaranya berada di NTT yakni Wini, Motaain dan Motamasin.

Baca juga : Basuki Beberkan Visi dan Misi Presiden Di Bidang Infrastruktur

Untuk selanjutnya juga direncanakan akan dibangun beberapa PLBN di Provinsi NTT seperti Napan di Kabupaten Timur Tengah Utara.

Untuk Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo, pada tahun 2019 Kementerian PUPR menganggarkan Rp 77,2 miliar yang digunakan untuk pembangunan jalan dan jembatan sebesar Rp 66,1 miliar, permukiman Rp 9,3 miliar serta perumahan sebesar Rp 1,75 miliar.  Kemudian pada tahun 2020 dianggarkan sebesar Rp 979,3 miliar yang mencakup pembangunan bidang Sumber Daya Air sebesar Rp 67,7 miliar, jalan dan jembatan sebesar Rp 418,7 miliar, permukiman Rp 360,4 miliar serta perumahan sebesar Rp 131,3 miliar.      Kementerian PUPR juga membangun infrastruktur permukiman yakni Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Wee Dabbo Kabupaten Sumba Barat, seluas 4.975 hektare pada tahun 2018 dengan anggaran Rp 13,52 miliar. 

Selain itu pada tahun 2017 telah dilakukan penataan kawasan kota hijau Desa Tulamame Kabupaten Belu dengan anggaran Rp 4,41 miliar dan penataan kawasan pengembangan destinasi wisata kawasan Komodo Kabupaten Manggarai Barat dengan anggaran Rp 1,71 miliar. 

Di bidang perumahan, Kementerian PUPR telah membangun dua Rumah Susun (rusun) di Provinsi NTT yakni satu Rusun TNI di Kota Kupang dan Rusun Mahasiswa Universitas Tribuana Kalabahi Kabupaten Alor.  Pada tahun 2016 juga telah dibangun Rumah Khusus (Rusus) Perbatasan di Kabupaten Belu sebanyak 135 unit dengan anggaran Rp 47,1 miliar.

Untuk membantu peningkatan kualitas rumah masyarakat di NTT, Kementerian PUPR pada 2015-2018 telah menyalurkan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) sebesar Rp 213,7 miliar untuk 14.415 unit rumah.  

Baca juga : PLN Kalbar Ajak Mahasiswa Bijak Manfaatkan Listrik

Rektor Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Fredrik L Benu berharap dengan kuliah umum ini diharapkan dapat membuka pemahaman mahasiswa betapa besar perhatian Pemerintah saat ini dalam pembangunan di wilayah Indonesia Timur.

  "Kami juga menyampaikan ucapan terimakasih dan usulan tertulis untuk mendapatkan dukungan pembangunan dari Kementerian PUPR untuk Rusun Mahasiswa, Sistem Penyediaan Air Minum Kampus, dan pembangunan auditorium," ujar Fredrik. (NOV)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.