Luhut Targetkan Wisata Bintan Dua Kali Lebih Besar Dari Singapura

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah mempercepat proses pembangunan infrastruktur di Pulau Bintan, Kepulauan Seribu. Targetnya, Bintan harus menjadi tempat tujuan wisata dua kali lebih daripada Singapura. 

Kemarin, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengunjungi Bintan untuk mengecek perkembangan pembangunan pelabuhan, bandara dan jembatan. Ketiga infrastruktur itu sangat dibutuhkan untuk mendukung pariwisata dan industri di Bintan. 

“Kami sangat mendukung pariwisata dan industri disini. Bintan ini harus bisa dua kali lebih besar dari Singapura,” kata Luhut. Diharapkan, melalui pembangunan sarana infrastruktur bandara dan pelabuhan dapat mengantisipasi keperluan kegiatan industri dan pariwisata di masa mendatang. 

Baca juga : Pembangunan Infrastruktur Perbatasan Libatkan BAIS

“Pengawasan di pelabuhan akan dilakukan oleh otoritas terkait bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut,” ujarnya. Sedangkan terkait fasilitas di bandara, kata dia, pemerintah akan secepatnya membangun fasilitas kendali wilayah udara secara bertahap. 

“Nanti pelan-pelan, kita lihat saja nanti, pasti tiba-tiba sudah jadi,” tuturnya. Luhut melanjutkan masalah kebersihan sangat penting jika suatu daerah ingin dijadikan tempat tujuan wisata seperti Pulau Bintan. 

Karena itu, ia mengingatkan, pemerintah daerah harus bekerja sama dalam masalah kebersihan dengan cara menyadarkan masyarakat untuk selalu menjaga lingkungan. 

Baca juga : 2 Petinggi Waskita Karya Jadi Tersangka KPK

Luhut punya alasan kenapa Bintan layak dikembangkan menjadi tempat wisata. Ia menegaskan potensi besar Bintan sebagai destinasi wisata menyusul digelarnya 12 acara yang sudah berhasil dilaksanakan baik acara dalam negeri ataupun acara yang diadakan untuk kepentingan negara lain. Menurut dia, hal itu menjadi sebuah prestasi yang luar biasa bagi pengembangan sektor pariwisata di Pulau Bintan. 

Mantan Menko Polhukam itu juga mengungkapkan sejumlah poin bahasan penting terkait pembangunan pelabuhan dan bandara yang dapat mendukung pariwisata dan industri. Masalah perizinan, Luhut berjanji akan membawa hal itu kepada Presiden Joko Widodo dalam rapat menteri. 

“Kita tadi sudah membahas beberapa poin penting. Mengenai pelabuhan, tidak ada masalah. Saya bilang, semua tancap saja. Dan untuk perizinan ya gampang itu, asalkan kepentingan nasional akan kita urus,” jelasnya. 

Baca juga : Angkasa Pura II Terbitkan Surat Utang Rp 750 Miliar

Pemerintah pusat juga sudah menerima laporan tentang adanya limbah hitam di laut Bintan. Luhut menegaskan pemerintah menaruh perhatian pada masalah tersebut. “Proses monitor sudah mulai dilakukan menggunakan bantuan satelit, untuk melihat kapal mana saja yang menjadi sumber masalah, dan nantinya akan segera ditindak,” ungkapnya. 

Pencemaran limbah minyak hitam atau sludge oil di Perairan Bintan menjadi permasalah yang mengganggu pariwisata destinasi laut yang ada di Bintan. Karena sludge oil atau limbah hitam yang diduga berasal dari pembuangan sisa tangki kapal turut mencemari perairan Wisata Lagoi, Bintan. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.