Dark/Light Mode

Bangun Infrastruktur Tanpa Utang

Prabowo Diceramahi Sri Mulyani

Selasa, 11 Desember 2018 06:42 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (Foto: IG @smibdrawati)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (Foto: IG @smibdrawati)

RM.id  Rakyat Merdeka - Keinginan Prabowo-Sandi membangun infrastruktur tanpa utang ditanggapi Menkeu Sri Mulyani. Diakui Sri Mul, hal itu bukan sesuatu yang tidak mungkin. Pemerintah saat ini pun sedang menuju ke sana. Sri Mul mengaku menghargai keinginan Prabowo-Sandi soal pembangunan infrastruktur tanpa utang. Ini menandakan pasangan tersebut juga ingin Indonesia memiliki perekonomian dan keuangan yang sehat, dengan indikator utang semakin kecil.

Semangat itu sama dengan komitmen pemerintah. Sri Mul seolah menceramahi Prabowo dengan menceritakan apa yang sudah dilakukan pemerintah untuk meminimalisir utang. Menurutnya, porsi penarikan utang pada 2018 sudah dikurangi dari tahun-tahun sebelumnya. Kerja nyata pemerintah membangun tanpa utang sudah dilakukan. Pendanaan mulai dari APBN, APBD, Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) hingga yang terbaru Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA) sudah dilakukan.

Baca juga : Cucu & Cicit Jenderal Soedirman Menangis Haru

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyebut, pembangunan dengan empat mekanisme tersebut merupakan equity financing. Itu berarti, anggarannya tidak menggunakan utang. Saat ini, ada mekanisme untuk melakukan sekuritisasi proyek infrastuktur. Alhasil, BUMN bahkan Pemda yang memiliki infrastruktur bisa di sekuritisasi melalui pasar modal. Manfaatnya, BUMN atau Pemda bisa mendapatkan dana segar hasil sekuritisasi yang bisa dimanfaatkan untuk membangun infrastuktur lainnya, tanpa harus berutang.

"Mekanisme seperti itu sekarang kan terus kami sempurnakan. Jadi siapa pun nanti (yang terpilih di Pilpres 2019) bisa menggunakan mekanisme tersebut. Itu bukan sesuatu yang sama sekali berbeda, tetapi telah dilakukan (saat ini)," tegas Sri Mul. Selain itu, pelibatan swasta juga menjadi pilihan pemerintah melakukan pembangunan tanpa utang. Tapi, dalam prakteknya pelibatan swasta tak semudah membalik telapak tangan.

Baca juga : Apa Bisa SBY Dongkrak Prabowo Dalam 1 Bulan

Hanya pembangunan untung besar yang dilirik. Kalau tidak, mereka berpikir ulang untuk investasi. Kata Sri Mul, biasanya swasta meminta jaminan dari pemerintah, terkait proyek pembangunan infrastuktur yang dikerjakan. Selain itu, pemerintah juga perlu banyak mendengarkan keinginan swasta, bila ingin meningkatkan porsi investasi swasta membangun proyek infrastuktur.

"Kemarin, kami di G20, bertemu para investor yang mengelola 2 triliun dolar AS, mereka tertarik kepada proyek-proyek yang sifatnya green, katanya. "Dengan itu mereka bisa melakukan equity financing. Tapi, kalau daya tarik risikonya sangat sensitif, mereka biasanya nggak berani masuk ekuitas, melainkan loan (memberikan utang) dulu. Jadi, kami siapkan banyak sekali mekanisme saat ini," pungkasnya.

Baca juga : Candaan Prabowo Dianggap Menyakitkan

Cawapres Sandiaga Uno sebelumnya berjanji membangun infrastruktur  jika dirinya dan Prabowo terpilih pada Pilpres 2019. Dia bakal membangun infrastruktur tanpa membenani anggaran dengan utang. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.