Dark/Light Mode

Komen Menteri BUMN Soal Penyelundupan Sparepart Harley Davidson

Bos Garuda, Tirulah Ilmu Samurai Jepang

Rabu, 4 Desember 2019 13:14 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Rizky Syahputra/RM)
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Rizky Syahputra/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri BUMN Erick Thohir menyebut, ada dua jalan yang bisa ditempuh bos PT Garuda Indonesia yang diduga menyelundupkan atau terkait dalam penyelundupan onderdil alias suku cadang Harley Davidson. Pertama, mengundurkan diri. Kedua, dicopot.

"Sebelum ketahuan, lebih baik mengundurkan diri. Nah, itu kita seperti Samurai Jepang. Tapi kalau memang bersalah ya. Kita juga mesti ada praduga tak bersalah. Kalau memang bersalah ya kami copot lah," tegas Erick Thohir di Jakarta, Rabu (4/12).

Erick menyerahkan sepenuhnya pengusutan kasus itu kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan. "Biarkan petugas Bea dan Cukai mengusut kasus penyelundupan itu. Kalau benar terbukti, ya harus dicopot," tegas Erick.

Baca juga : Pertamina, Kurangi Impor Minyak Dong

Sebelumnya, petugas Bea dan Cukai menemukan onderdil motor Harley Davidson dan sepeda Brompton ilegal di pesawat baru milik Maskapai Garuda Indonesia, yang berjenis Airbus A330-900 NEO.

Kasubdit Humas Bea dan Cukai Deni Surjantoro mengatakan, barang-barang tersebut ditemukan saat petugas melakukan pengecekan di hanggar pesawat milik PT GMF AeroAsia Tbk di kawasan Bandara Soekarno Hatta pada Minggu (17/11).

Terkait hal ini, PT Garuda Indonesia membenarkan, salah satu pegawai yang kedapatan membawa onderdil seri terbatas (limited edition) motor Harley Davidson dan sepeda Brompton telah melakukan self declare atau pernyataan tentang dokumen impor.

Baca juga : 2020, Implementasi Paris Agreement Perlu Dukungan DPR

"Saya sampaikan bahwa ada 'sparepart' yang dibawa karyawan. Dari barang yang dibawa itu, karyawan sudah melakukan self declare ke Bea Cukai," ujar Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan di Jakarta, Selasa (3/12).

Ikhsan menjelaskan, Garuda Indonesia menerbangkan pesawat baru, yakni Airbus A330-900 yang bertolak dari Toulouse, Prancis, pada Sabtu 16 November 2019 dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng pada Minggu, 17 November siang.

Pesawat itu mendarat di hanggar nomor 4 milik Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia.

Baca juga : Dirjen Bea Cukai Pastikan Investigasinya Nggak Bakal Lama

"Jadi, ketika pesawat tiba, petugas Bea Cukai dan Imigrasi sudah hadir di situ. Karena GMF ini bukan kawasan eksklusif. Jadi, dia memang mengacu pada pabean internasional," terangnya.

Ikhsan menegaskan, pihaknya siap menaati dan memenuhi semua peraturan yang berlaku terkait hal ini. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.