Buntut Kasus Penyelundupan Onderdil Harley, Garuda Ketiban Sanksi

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi atau BKS mengaku telah melayangkan surat dan memberikan sanksi administrasi berupa denda kepada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Sanksi tersebut diberikan, menyusul kasus penyelundupan onderdil motor Harley Davidson dan sepeda Brompton, yang berujung pada pencopotan I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara dari jabatan Direktur Utama (Dirut).

Baca juga : INACA Sesalkan Garuda Tersandung Kasus Penyelundupan Onderdil Harley

"Karena barang itu tidak tercatat, maka ada regulasinya, Garuda didenda. Hari ini kita sudah lakukan," kata BKS di sela acara 12Th Transport Minister Meeting BIMP-EAGA and Related Meeting di Jakarta, Jumat (6/12).

Garuda Indonesia didenda karena tidak mencantumkan barang bawaan dalam penerbangannya, walaupun perjalanannya masuk kategori non komersial.

Baca juga : Luhut: Menteri BUMN Sudah Sangat Tepat

"Di setiap penerbangan, Kemenhub melakukan pengecekan yang merupakan prosedur dari flight approval. Dari prosedur ini, bisa diketahui berapa jumlah penumpang, dan apa saja barang yang dibawa dalam penerbangan tersebut. Tapi ini, ada yang spesial dan melenceng dari suatu kelaziman. Dalam flight approval, barang-barang itu tidak tercatat," terang BKS.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan, hasil laporan Komite Audit menunjukkan adanya kesaksian tambahan bahwa I Gusti Ngurah Askhara diduga merupakan pemilik sepeda motor Harley Davidson, yang diselundupkan melalui pesawat A300-900 Neo.

Baca juga : Erick Thohir Kecewa Berat, Direksi Garuda Terlibat Kolektif

Pemesanan itu diawali dengan komitmen pembayaran awal. Skema pembayaran ini dilakukan melalui transfer dari Ari ke nomor rekening Finance Manager Garuda Indonesia di Amsterdam. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.