Dark/Light Mode

Raker Di DPR

Anggaran Kemenperin 2025 Menyusut, Menperin Beberin Dampaknya

Selasa, 12 November 2024 23:31 WIB
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita bersama Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Eko S.A Cahyanto, dan jajaran Kementerian Perindustrian menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Selasa (12/11/2024). (Foto: Ist)
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita bersama Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Eko S.A Cahyanto, dan jajaran Kementerian Perindustrian menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Selasa (12/11/2024). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah mengalokasikan anggaran Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sebesar Rp 2,51 triliun untuk 2025, turun 34 persen dari anggaran 2024 yang mencapai Rp 3,83 triliun. 

Dalam rapat dengan Komisi VII DPR, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menekankan, meskipun anggaran penting, keberhasilan pembangunan industri tidak hanya bergantung pada besarnya anggaran, tetapi juga pada dukungan regulasi yang kondusif.

Baca juga : Trump Menang Pilpres AS, Sri Mul Beberin Dampaknya

Agus mengapresiasi upaya Komisi VII untuk meningkatkan anggaran dan mengusulkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perindustrian sebagai prioritas. Menurutnya, RUU ini bisa menjadi langkah penting karena banyak regulasi sektoral yang selama ini menghambat perkembangan industri manufaktur.

Meski begitu, Agus mengakui, penurunan anggaran ini berdampak signifikan pada berbagai program prioritas. Sebagai contoh, pendampingan teknis standar industri hijau hanya bisa diberikan kepada 25 perusahaan, dan pelatihan vokasi sistem 3in1 hanya akan mencapai 1.070 peserta dari kebutuhan 25.170 peserta. Program fasilitasi industri halal juga berkurang drastis, hanya bisa mencakup 1.000 industri dari total target 6.000 industri.

Baca juga : Ada Menteri Belum Dapat Kantor

Selain itu, penumbuhan wirausaha baru (WUB) untuk industri kecil dan menengah (IKM) hanya akan menyasar 1.365 pelaku IKM, jauh di bawah kebutuhan 3.906 IKM. Program pelatihan vokasi di politeknik dan akom Kemenperin hanya bisa mendukung 2.537 mahasiswa, dengan lebih dari 10.000 mahasiswa belum terbiayai.

Dampak penurunan anggaran juga merambah ke sektor restrukturisasi permesinan industri, dengan hanya 73 perusahaan yang menerima bantuan dari kebutuhan 422 perusahaan. Program pengembangan dan hilirisasi produk lokal, seperti rumput laut, sagu, teh, dan produk hortikultura, tahun depan tidak mendapatkan anggaran sama sekali.

Baca juga : Pengembangan Kompetensi One Health di 20 Kampus Berakhir, Dampaknya Signifikan

Sementara itu, program promosi internasional melalui pameran bergengsi seperti World Osaka Expo, High Point Market North Carolina, dan Paris Airshow juga tidak akan terlaksana akibat keterbatasan anggaran. Sertifikasi produk dalam negeri (TKDN) akan terdampak pula, hanya mencakup 875 sertifikat dari kebutuhan 3.375.

Dengan tantangan ini, Menperin berharap, sinergi antara Kemenperin dan Komisi VII tetap terjalin baik. Industri, lanjutnya, tetap menjadi pilar utama ekonomi Indonesia, sejalan dengan target Presiden Prabowo untuk mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.