Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Panggil ISIS Eks WNI Bukan WNI Eks ISIS

Presiden Ampuni Anak Yatim-Piatu

Kamis, 13 Februari 2020 08:03 WIB
Presiden Jokowi (kanan) saat menjelaskan soal pemulangan WNI Eks ISIS di Jakarta, Rabu (12/2). (Foto: IG@jokowi)
Presiden Jokowi (kanan) saat menjelaskan soal pemulangan WNI Eks ISIS di Jakarta, Rabu (12/2). (Foto: IG@jokowi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi kembali bicara soal nasib 689 WNI yang bergabung dengan ISIS. Jokowi memanggil para WNI itu dengan kalimat “ISIS eks WNI” bukan “WNI eks ISIS”.

Jokowi menggulang dengan tegas menolak memulangkan mereka. Namun, Jokowi membuka pintu ampunan untuk anak yatim-piatu ISIS eks WNI yang umurnya di bawah 10 tahun.

Jokowi mengatakan, alasan menolak memulangkan mereka demi menjaga keamanan 260 juta penduduk Indonesia. “Itu yang kita utamakan. Oleh sebab itu, pemerintah tidak memiliki rencana untuk memulangkan,” kata Jokowi, usai melantik Kepala Badan Keamanan Laut di Istana Negara, Jakarta, kemarin.

Setelah jeda beberapa saat, Jokowi kemudian memberi penekanan. Menurut Jokowi, 689 orang itu adalah bekas WNI. “Orang- orang yang ada di sana, ISIS eks WNI, bukan WNI eks ISIS,” tegasnya, dengan menggerak-gerakan telunjuk tangan.

Baca juga : Kalau Presiden Bilang: Tidak, Menteri Apa Berani Bilang: Iya

Jokowi mengaku, sudah memerintahkan jajarannya mengindentifikasi satu per satu dari 689 WNI yang ada di sana. Untuk selanjutnya, mereka akan dimasukkan ke dalam data imigrasi sebagai bahan cegah tangkal pemerintah.

“Tegas ini saya sampaikan.” Selain itu, data hasil identifikasi akan diverifikasi sebagai bahan pertimbangan pemerintah. Salah satunya untuk membuka pintu pengampunan, khusus untuk anak yatim dan piatu.

“Anak-anak di bawah 10 tahun. Tapi kita belum tahu ada atau tidak ada. Tapi pemerintah tegas untuk hal ini,” tegas Jokowi lagi.

Ditanya bagaimana status kewarganegaraan 600-an eks WNI di luar yatim- piatu? Jokowi tersenyum. Menurutnya, orang-orang yang diduga teroris lintas negara itu telah memilih nasib mereka sendiri. Hal itu, sudah tidak lagi menjadi tanggung jawab negara.

Baca juga : Jokowi: Tidak!

“Itu sudah menjadi keputusan mereka, tentu saja segala sesuatu mestinya sudah dihitung dan dikalkulasi oleh yang bersangkutan,” ujarnya.

Khusus untuk anak yatim-piatu, Menko Polhukam, Mahfud MD mengaku, pemerintah sudah pernah berupaya mencari anak-anak tersebut. Namun tidak ditemukan. “Hanya bertemu sumber-sumber otoritas resmi aja. Mereka (WNI eks ISIS) tak menampakkan diri,” kata Mahfud.

Sementara narasumber yang memberikan informasi tersebut juga mengaku tidak pernah bertemu langsung dengan anak-anak dari ISIS eks WNI Eks Ketua Mahkamah Konstitusi itu menyarankan, apabila ada yang punya informasi mengenai keberadaan anak- anak WNI eks kombatan ISIS, untuk melaporkan kepada KBRI.

“Baru ada laporan dari Turki anak-anak dan perempuan sekitar lima orang. Tapi mereka tak memiliki paspor,” ujar Mahfud.

Baca juga : Anies Salting Juga Saltum

Mahfud menambahkan, hingga saat ini tidak ada kombatan ISIS asal Indonesia yang minta dipulangkan. Dia justru khawatir, jika dipulangkan mereka bisa menjadi ancaman terorisme baru di dalam negeri. “Mereka tidak pernah menampakkan diri. Paspornya dibakar,” tandasnya.

Untuk diketahui Keputusan untuk tidak memulangkan ratusan orang asal Indonesia eks ISIS itu diambil dalam rapat kabinet yang digelar tertutup di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/2) lalu. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.