Dark/Light Mode

30 Kali dalam 3,5 Bulan

Jokowi Lagi Doyan Rapat

Kamis, 13 Februari 2020 06:50 WIB
Presiden Jokowi saat menggelar rapat kabinet di Istana Kepresidenan di Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/2). (Foto: Rendy Tri Kurniawan/RM)
Presiden Jokowi saat menggelar rapat kabinet di Istana Kepresidenan di Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/2). (Foto: Rendy Tri Kurniawan/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Beda dengan periode pertama, di awal periode kedua pemerintahannya, Presiden Jokowi lebih doyan rapat. Dalam 3,5 bulan terakhir, Jokowi sudah menggelar sekitar 30 kali rapat.

Banyaknya rapat itu diamini Menteri BUMN, Erick Thohir. Dia bilang, dengan banyaknya rapat dengan Presiden, beberapa agenda di kementeriannya yang sudah dijadwalkan, harus digeser. Misalnya, di acara penguatan Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB), kemarin.

Dari rencana awal memberi sambutan pukul 9 pagi, digeser menjadi pukul setengah 1 siang. “Pertama-tama, mohon maaf dulu nih,” ujar Erick saat memberikan sambutan di acara itu, di Menara Mandiri, Jakarta, kemarin.

Erick mengatakan, jadwal kedatangannya di acara tersebut digeser karena pada paginya harus menghadiri rapat terbatas (ratas) bersama Presiden membahas percepatan investasi dan penguatan industri baja.

Erick pun memuji Jokowi atas rapat-rapat ini. Dia memandang, rapat tersebut cerminan dari kerja. “Karena Presidennya ini gila kerja. Saya baru 4 bulan jadi pembantu beliau, mungkin sudah ada lebih dari 30 ratas. Rapat terbatas,” sambungnya.

Baca juga : Jokowi: Saya Gugup dan Gagap

Erick juga memastikan, ratas tersebut bukan sekadar rapat biasa. Ratas itu harus digelar untuk memastikan semua agenda pemerintah berjalan dengan benar, bukan sekadar wacana. “Kebetulan mayoritas ratas saya harus datang. Ini nasib,” ucapnya, disambut ketawa hadirin.

Menteri ATR/BPN, Sofyan Djalil, yang sudah membantu Jokowi sejak periode pertama membenarkan bahwa frekuensi rapat di periode kedua lebih tinggi dari sebelumnnya.

Namun, dia memastikan, rapat-rapat periode ini memang penting untuk dilakukan. “Karena Pak Presiden itu banyak sekali yang mau dikejar. Presiden kan sangat peduli hal yang detail.

Saya menyangkut persoalan tanah, banyak juga rapat yang saya harus hadir,” kata Sofyan, ketika berbincang dengan Rakyat Merdeka, tadi malam.

Menteri asal Aceh itu mengaku tidak ingat persis sudah berapa kali ikut rapat bersama Presiden di awal periode kedua.

Baca juga : Pakai Cheongsam, Jokowi Hadiri Perayaan Imlek Nasional

Yang jelas, Sofyan memperkirakan rapat-rapat yang harus ia hadiri tidak sebanyak Menteri BUMN. “Saya nggak terlalu banyak. Pastinya yang paling banyak itu Menteri BUMN... He-he-he. Karena Menteri BUMN, semua urusan ada BUMN-nya. Pasti beliau akan hadir,” sebutnya.

Sofyan, yang juga pernah menjabat sebagai Menteri BUMN di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menilai rapat-rapat yang dilakukan Jokowi membahas hal-hal yang sangat detail dan teknis.

“Dan ternyata memang, birokrasi kita ini tidak cukup dengan remote control. Perintah saja tidak bisa, harus yang hands on,” ungkapnya.

Sofyan lalu mencontohkan ketika dia diberikan target oleh Jokowi untuk meningkatkan jumlah Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL). Saat memberikan target ini, Jokowi terus mengontrol.

Dicek secara periodik. Hasilnya, kata Sofyan, terlihat jelas. Dari sebelumnya, ketika pertama dia masuk ke BPN, hanya 800 ribu PTSL. Kemudian melonjak drastis menjadi 5,3 juta PTSL di 2017.

Baca juga : Top, Gertakan Jokowi Manjur

Angkanya secara konsisten terus meningkat, masing-masing di 2018 menjadi 9,4 juta PTSL, dan di 2019 menjadi 11,2 juta PTSL. Total, sudah sekitar 25 juta PTSL dikerjakannya sejak menjabat sebagai Menteri ATR/ BPN.

“Ya, diancam-ancam terus sama pak Presiden. Pak Presiden bilang, kalau nggak tercapai, cuma 2 pilihan: dicopot atau diganti, ya kan... He-he-he. Karena sebagian besar masyarakat kita belum punya sertifikat tanah, sehingga mudah konflik,” tandasnya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.