Dark/Light Mode

Ini 4 Arah Kebijakan Pembangunan di Kawasan Perbatasan 2020

Senin, 16 Maret 2020 14:49 WIB
Deputi IV Bidang Koordinasi Pertahanan Negara Kemenko Polhukam, Mayjen TNI Rudiyanto (Foto: Dok. Kemenko Polhukam)
Deputi IV Bidang Koordinasi Pertahanan Negara Kemenko Polhukam, Mayjen TNI Rudiyanto (Foto: Dok. Kemenko Polhukam)

RM.id  Rakyat Merdeka - Deputi IV Bidang Koordinasi Pertahanan Negara Kemenko Polhukam, Mayjen TNI Rudiyanto, memaparkan arah kebijakan pembangunan di Kawasan Perbatasan Tahun 2020. Hal itu disampaikannya saat mewakili Menko Polhukam yang bertindak selaku Ketua Pengarah BNPP pada acara Gerakan Pembangunan Terpadu Kawasan Perbatasan (Gerbangdutas) Tahun 2020 di Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau, Senin (16/3).        

“Gerakan terpadu pembangunan perbatasan sudah dimulai sejak 2011. Dulu pembangunan perbatasan itu tidak sinergi, sendiri, K/L tidak sinergi, sehingga ada satu wacana bahwa pembangunan di perbatasan itu dipadukan menjadi satu. Sehingga gerakan ini bisa lebih konkret dan lebih jelas. Ini juga merupakan salah satu tujuan negara yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 di antaranya bahwa negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, bentuk wujud dari melindungi ini adalah satunya dalam melindungi teritorial,” kata Rudiyanto.      

Baca juga : Ini Tantangan Pertanian Versi HKTI

Ia kemudian menyampaikan empat arah kebijakan pembangunan di kawasan perbatasan di 2020. Pertama, membangun masyarakat sebagai modal pembangunan. “Jadi ini kami sampaikan bahwa SDM ini adalah penting, selain kegiatan pembangunan fisik,” katanya.      

Kedua, pelayanan dasar dengan kebutuhan geografis (kesejahteraan umum). “Kekurangan beberapa hal menyangkut pelayanan dasar dengan kebutuhan geografis, saya pikir ini adalah bagian dari masalah dengan kita melihat di Anambas ini. Kami akan bawa ke Jakarta untuk kami sampaikan,” ujarnya.      

Baca juga : Manjakan Konsumen, Samsung Rilis Pembaharuan Untuk Kamera Galaxy S20

Ketiga, pengembangan ekonomi lokal. “Kemudian mengembangkan ekonomi lokal dan perluasan produk-produk unggulan. Tadi Bapak Bupati menyampaikan juga bahwa UMKM di sini (Anambas) cukup besar dan ini membutuhkan dorongan. Dan beberapa tahun terakhir ini sudah begitu maju dengan adanya beberapa pembangunan yang dibantu oleh Pemerintah Pusat,” terangnya.      

Keempat, pengembangan Pusat Kawasan Strategi Nasional atau PKSN dan meningkatkan tata kelola kelembagaan di kawasan perbatasan. “Pada tanggal 9 Maret kemarin, Bapak Presiden memerintahkan kepada Bapak Menko Polhukam dan Bapak Mendagri agar beliau berdua selaku kepala, pengarah dan pengawas, untuk bisa mengontrol, mengevaluasi, mengarahkan semua pembangunan di perbatasan sehingga tidak berjalan sendiri-sendiri,” tukasnya.      

Baca juga : RI-Belanda Perkuat Kerja Sama Perdagangan dan Investasi

Selain persoalan sinergitas pembangunan di kawasan perbatasan, pihaknya juga menekankankan persoalan lingkungan agar tidak terganggu akibat proses pembangunan. “Saya melihat atensi beliau (Menko Polhukam) adalah kelestarian lingkungan yang ada di sini, alam yang begitu indah agar tetap dipertahankan sehingga proses pembangunan tidak merusak lingkungan itu sendiri,” pesannya. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.