Dark/Light Mode

Polri Diminta Tingkatkan Pengawasan

Pembelian Kebutuhan Pokok Dibatasi, Memang Bisa Gitu?

Kamis, 19 Maret 2020 07:50 WIB
Belanja pangan di supermarket akan dibatasi
Belanja pangan di supermarket akan dibatasi

RM.id  Rakyat Merdeka - Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri telah melakukan pembatasan pembelian bahan pangan di toko ritel, supermarket hingga pasar tradisional.

Kepala Satgas Pangan Polri Brigjen Daniel Tahi Monang Silitonga mengatakan, pembatasan dilakukan untuk mengamankan distribusi, melaksanakan pembelian berkeadilan dan mengantisipasi lonjakan permintaan terkait penyebaran virus corona. 

“Tujuan dibatasi untuk keadilan masyarakat. Menjamin ketersediaan pangan hingga Lebaran nanti. Kita imbau masyarakat tidak terpengaruh yang lain. Tadinya orang yang mau belanja dua, terus liat orang lain belanja lima, akhirnya ikutikutan. Itulah yang terjadi kalau tidak dibatasi,” kata Daniel di Food Station Tjipinang Jaya, Jakarta, kemarin. 

Dia melanjutkan, pembatasan belanja pangan ini juga merupakan permintaan pedagang ritel dan pasar. Mereka merasakan adanya pembelian dari beberapa komoditas, mulai melonjak tidak seperti biasanya. 

“Kalau itu terus dibiarkan, mereka kesulitan untuk distribusi. Barangnya ada, tapi distribusi dalam waktu dekat kan tidak bisa dilakukan. Misalnya, sudah antre 30 orang di malam hari, ternyata antrean ke 15 habis karena ada pembelian yang tidak seperti biasanya. Kan kasihan yang antrean 15 dan seterusnya,” ujar Daniel. 

Baca juga : Kementerian Pertahanan Perkuat Kerjasama dengan BNI

Pedagang ritel, kata Daniel bakal kesulitan menghadapi kondisi tersebut. Sehingga, Satgas Pangan melakukan pengaturan dan pembatasan sehingga semua pembeli dapat melakukan pembelian secukupnya. 

Dalam Surat Edaran bernomor B/ 1872/III/Res.2.1/2020/ Bareskrim Polri itu, komoditas yang dibatasi yakni beras dengan pembelian maksimal 10 kg, gula maksimal 2 kg, minyak goreng maksimal 4 liter dan mie instan maksimal 2 dus. 

“Di retail kami membatasi agar tidak terjadi pembelian yang tidak seperti biasanya,” jelas Daniel. 

Namun, dia memastikan, semua bahan pangan sudah disiapkan oleh pemerintah. Dimulai dari petani hingga pangan yang dipasarkan di ritel maupun di pasar. 

Menurutnya, masyarakat tidak perlu khawatir kehabisan. Untuk distribusi pun, Satgas Pangan akan terus melakukan komunikasi dengan pihat terkait, seperti asosiasi ritel dan pedagang. 

Baca juga : BPJS Kesehatan Belum Bisa Ngomong Apa-apa

Komunikasi tersebut agar distribusi bahan pangan bisa terkendali, baik dari segi harga, maupun ketersediaan. 

Untuk komoditi lain yang tidak termasuk pangan pokok seperti bawang putih, bawang bombai dan cabe. Dia menyebut, stok komoditi tersebut ada, dan siap didistribusikan. 

Hanya saja, pihaknya melihat permintaannya meningkat, sehingga penjual menaikkan harga. “Stoknya ada, permintaan terlalu tinggi, pasar akhirnya menaikkan harga. Saya pikir masih taraf wajar,” ujarnya. 

Daniel berharap distribusi komoditi bawang, cabe, maupun bahan pangan bisa berjalan lancar, dan cepat. “Kami mengawasi agar distribusi dari luar Jawa, dari Lampung, Sumatera selatan, Sulawesi Selatan, bisa masuk ke Jakarta dengan cepat,” tegasnya. 

Untuk menghindari penimbunan, Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengatakan, pembatasan yang dilakukan pemerintah saat ini harus diikuti dan dijaga dengan baik.“Ritmenya harus dijaga, dan penting untuk terus diawasi,” kata Mansuri. 

Baca juga : Pejalan Kaki dan Pesepeda Bakal Dimanja

Ikappi juga sudah mengimbau kepada para pedagang agar mereka bisa mengamankan pasokan pangan tanpa melakukan upaya penimbunan. 

“Jangan ada penimbunan-penimbunan. Pasokan dan stok dipastikan aman, distribusi juga dijaga ritmenya agar semua berjalan sesuai harapan,” tegas Mansuri. 

Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) juga meminta pemerintah betul-betul memastikan kecukupan stok pangan hingga Lebaran. 

“Di tengah penanganan wabah virus corona, pemerintah jangan sampai lengah untuk mempersiapkan kebutuhan pokok pangan menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri 2020,” warning Wakil Ketua Umum DPPAPPSI Sarman Simanjorang dalam keterangan resminya. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.