Dark/Light Mode

Kepala BPIP Ajak Masyarakat Tak Bawa Virus Ke Kampung

Sabtu, 25 April 2020 13:45 WIB
Pemerintah melarang warga mudik di tengah pandemi corona.
Pemerintah melarang warga mudik di tengah pandemi corona.

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi mendukung soal larangan mudik oleh pemerintah di tengah pandemi corona.

Ia mengajak, semua pihak tidak menjadi agen pembawa virus Corona ke kampung halaman, dengan cara tidak melakukan mudik.

"Mari bersama-sama patuhi imbauan pemerintah, dan membangun peradaban secara pasif dengan tidak menjadi pembawa virus Corona ke kampung halaman," ujarnya di Jakarta, Sabtu (25/04).

Baca juga : Ketua MPR: Peran Masyarakat, Faktor Kunci Pemulihan Kehidupan dan Ekonomi

Ia memandang mudik di tengah pandemi Covid-19 sebagai jihad akbar mencari pengampunan sosial. Hal ini, kata dia, erat kaitannya dengan ketentuan dalam Islam mengenai dosa bersyarat dan alamiah.

Adapun yang dimaksud dosa bersyarat yaitu dosa kemanusiaan yang penyelesaiannya dilakukan antar umat manusia itu sendiri, karenanya ada situasi dan kondisi yang mengikuti. 

Sedangkan dosa alamiah adalah hukum sebab akibat, ketika rahmat bagi seluruh alam dilawan, maka akibatnya adalah laknat bagi seluruh alam.

Baca juga : Jokowi Minta Mendag Turun Ke Lapangan

Ia mengatakan, sebagai upaya mendapatkan pengampunan sosial, orang yang tinggal di luar daerah akan berupaya untuk bisa melakukan mudik alias pulang kampung agar dapat berhalal bihalal, bertemu dan bersilahturahmi dengan keluarga di tempat asal.

Dalam situasi ini, kata dia, mudik diartikan sebagai suatu proses yang mengantarkan seseorang untuk mengalami langsung betapa tidak mudahnya melakukan pengampunan sosial.

Namun, di tengah pandemi Covid-19 saat ini, pilihan untuk mudik alias pulang kampung menjadi pilihan yang tidak mudah dan dilematis. 

Baca juga : Begal Resahkan Masyarakat, Sahroni Dukung Polisi Tembak di Tempat

Menurut dia, Covid-19 sebagai makhluk gaib yang telah merenggut banyak korban jiwa merupakan laknat bagi seluruh alam.

"Korban Covid-19 tidak memandang suku, agama, atau ras tertentu. Bukan hanya itu, bukan hanya orang awam yang menjadi korban tetapi juga dokter dan tenaga medis ikut terpapar virus corona dan meninggal dunia," ujar dia.

Oleh karena itu, dia berharap semua pihak bisa berjihad akbar atau mengendalikan diri untuk tidak berbondong-bondong mudik. Apabila hal itu tetap dilakukan, secara tidak langsung justru dapat merusak kesehatan keluarga dan lingkungan di kampung halaman. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.