Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Harga Pangan Masih Mahal

Jokowi Minta Mendag Turun Ke Lapangan

Rabu, 22 April 2020 07:00 WIB
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi

RM.id  Rakyat Merdeka - Jelang bulan puasa, harga pangan masih tinggi di sejumlah daerah. Kondisi ini membuat Presiden Jokowi gerah. 

Jokowi mempertanyakan apakah Kementerian Perdagangan, yang dipimpin Agus Suparmanto sudah benar-benar melakukan pengecekan di lapangan atau belum?

Pertanyaan itu, dilontarkan Jokowi saat melakukan rapat terbatas (ratas) terkait pangan yang digelar melalui video conference di Istana Merdeka, Jakarta kemarin. 

Dalam ratas tersebut, Presiden mempertanyakan naiknya harga beras. Menurutnya, naiknya harga beras tidak masuk akal dan sarat masalah. Karena, di tengah harga gabah kering giling yang menurun sekitar 5 persen, harga beras malah naik sebesar 0,4 persen. 

“Ini pasti ada masalah. Kalau harga gabah kering giling turun, mestinya harga berasnya ikut turun,” ucap Presiden. 

Baca juga : Jalan Panjang Sampai Jokowi Larang Mudik

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini secara tegas meminta jajarannya, khususnya Kementerian Perdagangan melihat betul kondisi di lapangan. 

“Tolong dilihat betul di lapangan. Lapangannya dicek betul, ini pasti ada masalah. Harga gabah kering turun, mestinya harga berasnya juga turun. Ini petani nggak dapat untung, harga beras naik, masyarakat dirugikan. Ini yang untung siapa?” tanya Presiden. 

Jokowi pun minta para pembantunya agar ketersediaan beras memasuki musim kemarau dan Ramadan dapat dihitung secara cermat. 

“Betul-betul harus dihitung, jangan overestimate. Harus dikalkulasi cermat, dihitung yang detail berbasis data empiris yang valid dan reliable,” pintanya. 

Selain beras, Jokowi juga menyoroti harga gula pasir, bawang putih, dan bawang bombay yang tak kunjung turun. Bahkan, harga gula pasir kini mengalami kenaikan hingga menyentuh Rp 19.000 per kilogram (kg). 

Baca juga : Rame-rame Rakyat Minta BBM Turun

Padahal, bila mengacu pada Harga Eceran Tertinggi (HET) gula seharusnya berada di kisaran Rp 12.500 per kg. 

“Harga gula tidak bergerak sama sekali, justru malah naik jadi Rp 19.000 per kg, bawang bombay, bawang putih juga belum turun. Saya tidak tahu apakah dari Kementerian Perdagangan sudah melihat lapangannya bahwa ini belum bergerak,” ujarnya. 

Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, pengelola Pasar Induk Beras Cipinang Arief Prasetyo Adi mengatakan, harga beras medium sulit disesuaikan dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 9.450 per kg. Karena, harga gabahnya juga sudah tinggi. 

“Jadi kalau HET Rp 9.450 per kg untuk beras medium, pengusaha susah. Nah tapi kalau kita bekerjanya untuk beras premium yang HET-nya Rp12.800 per kg, masih ada profit yang bisa dibagi. Kondisi seperti itu untuk harga beras saat ini,” katanya. 

Selain itu, permintaan beras di tengah pandemi corona melonjak. Ia mengungkapkan, biasanya per hari Cipinang menyalurkan beras di Jakarta sekitar 2.500 ton, kini menjadi 2.900 ton. 

Baca juga : Agung Laksono Minta Pelaksanaan Pilkada Ditunda Tahun Depan

“Tarikannya yang banyak. Biasanya stok 5 kg di rumah, sekarang 10 kg. Berarti kebutuhan Jakarta sudah naik 2 kali lipat. Kedua, sekarang dermawan-dermawan di Jakarta, mungkin nanti di seluruh Indonesia, banyak membuat paket sembako. Itu memang dilempar ke masyarakat. Jadi yang tadinya orang nggak donasi, jadi donasi. Nah itu juga menarik stok yang ada di market,” tuturnya. 

Sebelumnya, Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto menjamin stok beras secara nasional menjelang Ramadan dan Idul Fitri aman dan tidak mempengaruhi inflasi nasional. Ia meyakinkan, masyarakat tidak akan kesulitan mendapat bahan pokok di tengah implementasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) melawan Covid-19 di Jakarta dan banyak kota lain. 

“Secara nasional, stok beras pastikan cukup untuk kebutuhan masyarakat menjelang puasa dan Idul Fitri. Bahkan sampai panen mendatang. Aman dan mantul (mantap betul). Harga beras secara nasional sangat stabil, bahkan selama Maret 2020 tidak menimbulkan inflasi,” katanya. 

Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis, ratarata harga beras kualitas bawah I sebesar Rp 10.900 per kg dan harga beras kualitas bawah II Rp 10.500 per kg. Kemudian, harga beras kualitas medium I sebesar Rp 12.000 per kg dan harga beras kualitas medium II sebesar Rp 11.750 per kg. Sementara, beras kualitas super I sebesar Rp 13.200 per kg dan kualitas super II Rp 12.650 per kg. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.