Dark/Light Mode

Menkop Teten Beberin 5 Skema Pemulihan KUMKM

Kamis, 14 Mei 2020 21:51 WIB
Menkop UKM Teten Masduki. (Foto: ist)
Menkop UKM Teten Masduki. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki membeberka,  lima skema perlindungan dan pemulihan Koperasi dan UMKM (KUMKM) di tengah pandemi corona (Covid-19). Hal ini menyusul adanya rencana membuka kembali sektor ekonomi.

Pertama, pelaku UMKM miskin dan rentan yang masuk kategori penerima Bansos. Kedua, insentif pajak bagi UMKM dengan omzet kurang dari Rp 4,8 miliar per tahun. 

"Di mana tarif PPH final nol persen selama enam bulan periode April-September 2020,” jelas Teten dalam diskusi dengan Dewan Pakar Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jawa Barat, Rabu (13/5).

Baca juga : Penumpukan di Terminal 2 Soetta, Penumpang Datangnya Mepet

Ketiga, relaksasi dan restrukturisasi kredit bagi KUMKM. Penundaan angsuran dan subsidi bunga kredit diperluas untuk usaha mikro penerima bantuan usaha dari Pemda. Termasuk KUR, UMi, PNM, Mekaar, LPDB KUMKM, dan lainnya.

Yang keempat, lanjut Teten, perluasan pembiayaan modal kerja KUMKM. Ia menyebut ada 23 juta KUMKM yang belum terhubung dengan lembaga pembiayaan atau perbankan.

Skema pemulihan kelima, kementerian, BUMN, dan pemda sebagai penyangga produk KUMKM,terutama bagi para pelaku KUMKM di bidang pertanian, perikanan, kuliner, dan industri rumah tangga.

Baca juga : Menteri Teten Dorong Penggunaan QRIS Untuk Koperasi Dan UKM

Menurut Teten, ada dua langkah penanganan dampak ekonomi KUMKM, yakni di masa pandemi dan pasca pandemi Covid-19. Di masa pandemi, tertuang dalam lima skema tadi. "Ditambah dengan e-Learning melalui edukukm.id dan pelatihan melalui webinar oleh Smesco," terangnya.

Di masa pasca pandemi, Kemenkop UKM juga menggulirkan program Kakak Asuh UMKM dan Konvoi Produk Nasional, yang dijalankan oleh Smesco. Ada juga perluasan pembiayaan modal kerja UMKM, khususnya bagi UMKM yang belum mendapat akses pembiayaan dari perbankan dan lembaga keuangan lainnya.

"Tak ketinggalan, ada program penguatan modal kerja koperasi oleh LPDB KUMKM serta digitalisasi UMKM dan koperasi," sebutnya.

Baca juga : Bamsoet: Peran Kepala Daerah Signifikan dalam Pemulihan Ekonomi

Terkait digitalisasi UMKM, Menkop menyebut ada beberapa permasalahan yang ditemui. Di antaranya, UMKM yang tidak memiliki infrastruktur digital (modem internet dan ponsel pintar), kekurangan dana untuk mengakses internet dan membeli pulsa, serta tidak mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai dunia digital.

Untuk itu, pihaknya akan memberikan dukungan akses internet dan akses ke platform digital. Tujuannya, membantu UMKM offline untuk memiliki perangkat yang diperlukan untuk dapat mengakses dunia digital.

Langkah berikutnya adalah dengan memberikan literasi digital, dengan tujuan membekali UMKM dengan pengetahuan digital yang memadai untuk meningkatkan daya saing. "Dalam implementasinya, kita akan memberikan literasi digital kepada UMKM offline, disertai pendampingan dan pendaftaran ke platform digital," tandasnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.