Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kementan: Pandemi Tak Halangi Capaian Program Sikomandan

Kamis, 21 Mei 2020 10:00 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (tengah) bersama Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita (kiri) di sela-sela launching Program Sikomandan beberapa waktu lalu.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (tengah) bersama Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita (kiri) di sela-sela launching Program Sikomandan beberapa waktu lalu.

RM.id  Rakyat Merdeka - Program Sikomandan atau Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri yang diluncurkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) awal tahun 2020 mulai menunjukkan hasil yang menggembirakan. 

Program untuk meningkatkan populasi dan produksi sapi dan kerbau secara berkelanjutan ini salah satu fokusnya adalah pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB) massal. Tercatat sampai 17 Mei 2020, total akseptor sebanyak 1.579.158 ekor (63,29%) dari target tahun 2020 sebanyak 2.495.007 ekor.

SYL mengatakan, upaya peningkatan populasi sapi dan kerbau lokal melalui Sikomandan merupakan salah satu bagian komitmen pemerintah untuk mengurangi dominasi impor daging sapi dan kerbau di Indonesia. 

“Salah satu upaya menggenjot dan meningkatkan populasi sapi lokal adalah melalui optimalisasi program inseminasi buatan secara massal yang telah dilakukan dari tahun 2017 hingga kini,” ungkapnya di Jakarta, Rabu (20/5).

Baca juga : Kemendes Gandeng IFAD Bangun Ekonomi Terpadu di 5 Provinsi

Ia berharap dalam beberapa tahun ke depan produksi ternak sapi dan kerbau dalam negeri terus mengalami peningkatan, sejalan dengan keberhasilan Sikomandan. 

SYL juga menyampaikan bahwa Program Sikomandan ini banyak membantu aktivitas para inseminator dan petugas pemeriksa kebuntingan di lapangan yang jumlahnya mencapai 13.575 orang.

Pada kesempatan berbeda, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Kementan Hewan I Ketut Diarmita mengapresiasi dinas-dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan, serta para petugas lapangan (inseminator dan pemeriksa kebuntingan) yang terus bekerja memberikan pelayanan kepada peternak agar produksi ternaknya bertambah dan tetap sehat serta menekan angka kematian, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. 

“Kami mengapresiasi kerja keras para petugas inseminasi buatan (inseminator), pemeriksa kebuntingan (PKb), asisten teknis reproduksi (ATR) dan petugas lapangan lain yang tetap bekerja di masa pandemi ini. Saya harapkan mereka ekstra waspada dan hati-hati,” lanjutnya.

Baca juga : Kemenag Harap Saudi Beri Kepastian Penyelenggaraan Haji 2020

Ketut mengakui, pada kondisi pandemi saat ini memang tidak mudah bagi semua orang, tapi jajarannya akan terus berkoordinasi agar kendala di lapangan dapat terselesaikan, termasuk masalah ketersediaan dan distribusi semen beku, N2 cair dan kontainer untuk para petugas IB di lapangan. 

Lebih lanjut, Dirjen PKH menjelaskan, selain jumlah akseptor, jumlah total kebuntingan selama tahun 2020 juga mengalami peningkatan. Tercatat jumlah sapi yang bunting sampai 17 Mei 2020, sebanyak 884.661 ekor atau mencapai 50,35 % dari target 1.757.130 ekor.

“Ini bukti kerja keras para petugas IB dan petugas kesehatan hewan di lapangan,” tambahnya. 

Ketut kemudian membeberkan jumlah kelahiran kumulatif sapi dan kerbau sampai 17 Mei 2020. Tercatat ada kelahiran sebanyak 834.213 ekor atau 33,82% dari target 2.466.522 ekor.

Baca juga : Pemerintah Diminta Tak Gantung Status Penyelenggaraan Ibadah Haji

Menurutnya, jumlah ini akan terus meningkat sejalan dengan pelaksanaan program. Untuk memastikan hal tersebut, koordinasi antara pusat, daerah dan peternak terus dilakukan jajarannya via daring.

“Dengan semakin meningkatnya keberhasilan IB dan jumlah kebuntingan, diharapkan akhir tahun 2020, target jumlah kelahiran sapi dan kerbau dapat terpenuhi,” pungkas Ketut.[KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.