Dark/Light Mode

Petani Nanas Prabumulih Kebanjiran Order Di Tengah Pandemi Covid-19

Kamis, 28 Mei 2020 15:43 WIB
Buah Nanas Prabumulih kebanjiran pesanan
Buah Nanas Prabumulih kebanjiran pesanan

RM.id  Rakyat Merdeka - Bulan Ramadhan tahun ini berada pada masa pandemi Covid-19. Di mana kebutuhan produk buah semakin meningkat untuk mendukung imunitas tubuh, termasuk buah nanas. 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam setiap kesempatan selalu menyampaikan, dalam kondisi pandemi ini harus dipastikan pangan cukup untuk 267 juta penduduk Indonesia. Buah-buahan adalah salah satu komoditas pangan yang saat ini dibutuhkan untuk meningkatkan imun. Karena itu produksinya harus dipastikan mencukupi karena permintaannya pasti meningkat.

Prabumulih sebagai salah satu daerah sentra nanas dalam negeri ikut kebanjiran permintaan. Itu karena buah nanas Prabumulih sangat disukai masyarakat dengan ciri khas rasa manis dan sedikit asem yang menjadikan buah terasa segar saat dikomsumsi.

Nanas yang banyak dibudidayakan petani di Kota Prabumulih adalah nanas dari jenis Queen yang varietasnya telah dilepas oleh Kementerian Pertanian dengan nama Nanas Prabumulih.

“Nanas Prabumulih ini terkenal karena rasanya yang manis dan ukurannya lebih besar dibandingkan nanas dari daerah lain dengan jenis yang sama, ” tutur Leknur Iskandar, Kepala Seksi Buah Dinas Pertanian, Perikanan dan Perkebunan Kota Prabumulih dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/5).

Baca juga : Fikih Ibadah Di Era Pandemi

Luas pertanaman nanas di Kota Prabumulih saat ini lebih kurang 311 Ha, dengan populasi rata-rata 20.000 tanaman per Ha. Dengan produktivitas 2 kg/tanaman, dalam 1 tahun petani bisa menghasilkan sekitar 12.440 ton nanas.

Adapun sentra nanas di Kota Prabumulih terdapat di Kecamatan Prabumulih Timur (Kel. Karang Jaya dan Kel. Muara Dua) dan Kecamatan Cambai (Kel. Sungai Medang, kel. Sindur dan Desa Pangkul).

Harga nanas di tingkat petani bervariasi, berdasarkan grade/ukurannya. Harga buah nanas dengan grade A berkisar Rp 7.500 – 12.500, grade B Rp 5.000 – 7.500, dan grade C Rp 1.500 – 5.000. 

“Petani biasa memasarkan hasil nanas ke pasar induk Jakarta, Lampung, Jambi, Palembang dan daerah sekitar Sumatera Selatan," ujar Leknur. 

Permintaan nanas Prabumulih pada saat ini meningkat tajam dibandingkan tahun lalu. Menurut Leknur, hal ini ditenggarai selain untuk kebutuhan Ramadhan olahan selai, juga imbas dari pandemi Covid-19 di mana masyarakat banyak mengkonsumsi nanas sebagai sumber vitamin untuk meningkatkan imunitas tubuh. 

Baca juga : Posisi Keuangan Yang Kuat Jadi Pondasi BCA Hadapi Covid-19

“Saat ini kami hanya bisa memenuhi sekitar 40 % sampai 55 % (sekitar 8000 buah per minggu) dari permintaan pasar,” tutur Saad, salah seorang pedagang pengumpul nanas di Prabumulih.

Terpisah, Direktur Buah dan Florikultura Liferdi menyampaikan, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Hortikultura mendukung pengembangan kawasan nanas di Kota Prabumulih. Yakni melalui APBN selama 3 tahun. 

“Kami telah fasilitasi pengembangan kawasan nanas daerah tersebut, yaitu pada tahun 2017 seluas 25 ha, 2018 seluas 25 ha dan tahun 2019 seluas 15 ha," ujar dia. 

“Bantuan tersebut meliputi bantuan benih bersertifikat dan saprodi untuk mendukung pelaksanaan budidayanya," tambahnya.

Sementara, Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto menjelaskan bahwa nanas salah satu komoditas unggulan ekspor nasional. Produksi nasional nanas tahun 2019 sebanyak 2,1 juta ton, meningkat 21,65% dibanding tahun 2018 sebesar 1,8 juta ton.

Baca juga : MPR: Lebaran di Tengah Pandemi Dapat Perkuat Kesetiakawanan

Sementara ekspor nanas sepanjang tahun 2019 mencapai 236 ribu ton atau sekitar 2,85 triliun rupiah yang didominasi bentuk olahan atau nanas kalengan. 

Negara tujuan ekspor nanas antara lain Jepang, Hong Kong, Korea, China, Singapura, Malaysia, Arab Saudi, Kuwait, Oman, Uni Emirat Arab, Qatar, Mesir, Kanada dan Jerman.

"Kami akan terus berkomitmen dalam meningkatkan produksi dan mutu buah-buahan yang berpotensi ekspor termasuk nanas ini, melalui fasilitasi dari on farm hingga off farm bahkan perluasan pasar," pungkasnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.