Dark/Light Mode

Komisi VI DPR Minta Pengawasan Industri Diperketat Saat New Normal

Kamis, 4 Juni 2020 16:21 WIB
Evita Nursanty (Foto: Istimewa)
Evita Nursanty (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi VI DPR Evita Nursanty meminta Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita untuk melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap pelaksanaan protokol kesehatan di dunia industri saat pelaksanaan the new normal. Dia tak mau dunia industri menjadi episentrum penyebaran kembali Covid-19.

“Kita mendukung new normal untuk industri agar ekonomi ini bergerak. Kita minta panduan atau protokol khusus industri harus segera dibuat pengembangan dari surat edaran Kementerian Kesehatan sebelumnya. Sekali lagi, pengawasannya harus ketat di lapangan, Kemenperin (Kementerian Perindustrian) harus turun menugaskan tim khusus. Kalau melanggar harus ditindak, kita tidak mau industri jadi episentrum baru Covid-19 saat new normal,” ucap politisi PDIP ini, di Jakarta, Kamis (4/6).

Baca juga : Muhidin: Revisi Defisit APBN Untuk Selamatkan Ekonomi

Menurutnya, beberapa hal yang harus dicek betul, misalnya apakah karyawan industri sudah diperlengkapi dengan perlindungan diri, jarak sudah diatur, tempat cuci tangan, dan dilakukan rapid test berkala. “Masa inkubasi virus ini 14 hari, jadi harus dicek berkala apakah virus ada atau tidak. Ini model preventifnya selain pengaturan kebiasaan baru seperti tata cara bersalaman, membuka pintu, saat di lift dan lainnya.”

Terkait dengan banyaknya industri yang harus diatur panduannya, Evita berharap asosiasi terkait memberikan masukan bagi penyusunan protokol untuk masing-masing industri. Sebab, masing-masing industri memiliki karakter berbeda dan punya kekhasan.

Baca juga : Anak Buah Megawati Desak Pemerintah Lakukan Evaluasi

“Asosiasi terkait bisa dilibatkan. Kemenperin cukup membuat panduan umum yang bisa berlaku untuk semua. Tinggal disepakati saja bagaimana nanti kedudukan dari protokol yang disiapkan oleh kalangan asosiasi itu, kemudian bagaimana sanksi bagi yang melanggar,” sambung Evita.

Mengenai industri apa saja yang perlu dibuka sebagai prioritas pada masa new normal, Evita menyerahkan keputusan itu kepada Kemenperin yang lebih memahami detail di lapangan. Termasuk mempertimbangkan lokasi industrinya. Sebab, dalam new normal, pertimbangan penting yang dibuat adalah kondisi  rasio ketertularan yang ada di daerah tempat industri itu berada.

Baca juga : Puan Dorong Sivitas Akademika Terus Berinovasi Tangkal Covid-19

“Seperti kalau kita bicara industri pariwisata, ini kan tergantung dari kondisi destinasinya hijau atau kuning atau merah. Lalu yang lebih penting lagi bagaimana kesiapan fasilitas kesehatan di sana dan bagaimana kebijakan kalau wisatawan tertular virus saat berwisata, siapa akan menanggung biaya hidupnya dan lainnya,” tandasnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.