Dark/Light Mode

Luncurkan Mobile Laboratorium Bio Safety Level 2

Pemerintah Kini Makin Lincah Tes Covid-19

Rabu, 17 Juni 2020 06:59 WIB
Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro. (Foto: Istimewa)
Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah kini bisa semakin lincah dan lebih cepat melakukan pemeriksaan Covid-19. Kemarin, Kemenristek/BRIN meluncurkan Mobile Laboratorium Bio Safety Level 2 (BSL-2). Tak hanya meningkatkan uji kapasitas virus corona, laboratorium itu mudah dipindahtempatkan ke lokasi yang memerlukan.

“Kehadiran Mobile Laboratorium Bio Safety Level 2 (BSL2) tentu akan sangat membantu pemerintah mencegah dan menangani Covid-19,” ungkap Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro saat meluncurkan BSL2 sekaligus melakukan Penandantangan Nota Kesepahaman Produk Inovasi Covid19 di RS TNI AD Ridwan Meuraksa, Jakarta, kemarin.

BSL2 merupakan karya anak bangsa. BSL2 menggunakan container 20 Fead. Kendaraan laboratorium ini mempunyai kapasitas pemeriksaan swab sekitar 120 spesimen per 12 jam.

Baca juga : Syarif Hasan Minta Pemerintah Percepat Insentif Untuk Tim Medis Covid-19

Mobile BSL2 memiliki dua ruangan laboratorium. Laboratorium ini dilengkapi berbagai fasilitas pendukung tes Covid-19. Juga memiliki fasilitas kamera ditempatkan di dalam laboratorium dan sarana komunikasi antara petugas di dalam dan di luar laboratorium.

Keberadaan mobil laboratorium itu dapat memperkuat kapasitas pemeriksaan spesimen Covid-19 yang selama ini dianggap masih kurang.

Bambang mengatakan, tidak hanya di Jakarta, BSL2 akan dikirimkan ke daerah-daerah. Kehadiran BSL2 merupakan hasil Konsorsium Covid-19 yang di dalamnya melibatkan Badan Pengkajian dan Penerapan teknologi (BPPT), peneliti, BUMN, swasta dan filantropi.

Baca juga : Gelar Halal Bihalal Online, Menperin Ajak Kadin Cs Perangi Covid-19

Selain BSL2, Konsorsium mengembangkan kebutuhan alat kesehatan untuk penanganan Covid-19 seperti ventilator dan tes kit. Karya konsorsium sangat membantu karena hasil produksi otomatis mengurangi impor.

Bambang menambahkan, anggaran kegiatan konsorsium selama ini didukung oleh Kemenristek/BRIN, hasil dari realokasi anggaran belanja rutin perjalanan dinas. Pada tahapan pertama, katanya, Kemenristek/BRIN telah mengucurkan dana sebesar Rp 38,04 miliar untuk kegiatan penelitian.

“Tentunya ini baru tahapan awal nantinya akan berkembang sesuai dengan ke butuhan dan beberapa fokus kegiatan,” jelasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.