Dark/Light Mode

Kefir Kolostrum Bantu Pemulihan Pasien Covid-19

Selasa, 14 April 2020 22:17 WIB
Kefir kolostrum. (Foto: Dok. KKI)
Kefir kolostrum. (Foto: Dok. KKI)

RM.id  Rakyat Merdeka - UIN Bandung bersama Penggiat Komunitas Kefir Indonesia (KKI) melakukan riset dan pengembangan kefir kolostrum serta melakukan pengujian bioaktivitasnya sebagai pangan fungsional probiotik, superfood. Hasilnya, menakjubkan. Delapan orang pasien Covid-19, berhasil pulih lebih cepat bahkan sembuh. 

Kefir kolostrum ini diyakini sangat baik untuk mencegah dan membantu pasien Covid-19,” kata Ketua Umum KKI, Andang Kasriadi, dalam keterangan kepada redaksi, Selasa (14/4). Sayangnya, kata Andang, ada beberapa kendala terkait regulasi dan pembiayaan. Akhirnya, dia dan pengiat KKI lain melakukan sebisanya. Termasuk mencari pasien Covid-19 yang bersedia memanfaatkan kefir kolostrum.

Baca juga : Mentan dan Moeldoko Pantau Ketersediaan Pangan Tiap Provinsi

Andang berhasil menemukan satu pasien positif Covid-19 di Kota Bandung yang berprofesi sebagai dokter gigi. Kemudian, Cecep Saefudin, penggiat KKI di Cibugel, Sumedang, menemukan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) satu keluarga yang berdiri 6 orang (ibu, bapak, dan 4 orang anak), di Jakarta. Lalu, Neneng Windayani dari UIN Bandung untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP), yaitu perempuan asal Cianjur Selatan. “Alhamdulillah, sudah ada yang pulih dan dinyatakan sembuh berdasarkan hasil SWAB dengan wasilah kefir kolostrum,” papar Andang.

Dia kemudian menceritakan pemakaian kofir untuk 6 PDP yang di Jakarta. Enam orang tersebut dirujuk oleh dokter ke RS yang menangani Covid-16. Beberapa RS didatangi menolak 6 pasien itu, karena sudah penuh. “Akhirnya mereka melakukan isolasi di rumah sendiri selama 14 hari. Hari kelima, mereka mulai minum kefir yang dibuat Pak Cecep Saefudin. Hari ke-15, mereka diperiksa dan dinyatakan bersih,” terangnya.

Baca juga : Kendal Pertahankan Produksi Kedelai di Tengah Wabah Covid-19

Sedangkan untuk pasien yang di Kota Bandung, dia dinyatakan positif Covid-19 pada akhir Maret dan kemudian masuk RS. Pada 5 April, pasien mulai meminum kefir kolostrum sebanyak 3 x 150 mililiter. Pada 7 April, infus sudah dicabut dan batuk reda. “Pada 10 April diperiksa lagi dengan SWAB. Kemudian, 14 April dinyatakan sembuh dan magribnya pulang. Dengan ini, makin yakin bahwa kefir kolostrum mampu mengatasi Covid-19 dengan cukup cepat,” jelasnya.

Tim UIN Bandung dan KKI saat ini sedang menyiapkan upaya memberikan bantuan berupa kefir dan kefir kolostrum kepada para tenaga kesehatan yang melayani pasien Covid-19 di Puskesmas Ciumbuleuit, Kota Bandung. “Agar imunitas tubuh para tenaga kesehatan tetap terjaga,” kata Ketua Lab Terpadu UIN Bandung, Tri Cahyanto.

Baca juga : FIGC Wajibkan Pemain Seri A Jalani Tes Covid-19

Tri menjelaskan, kolostrum sapi memiliki imunoglobulin (Ig) yang siap pakai dan ketika dibuat menjadi kefir kolostrum terbukti mengandung probiotik dalam jumlah memadai untuk memperbaiki dan menyeimbangkan mikrobiota di dalam usus manusia. Inilah mengapa kefir kolostrum mampu mempercepat proses penyembuhan infeksi virus termasuk Covid-19. “Dengan hasil ini, harapannya pemerintah dan masyarakat, khususnya Kota Bandung khususnya dan umumnya Indonesia, dapat memanfaatkan nutrisi dari superfood kefir dan kefir kolostrum untuk menjaga daya tahan tubuh sehingga mampu melawan Covid-19,” tutupnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.