Dark/Light Mode

Kementan: Kebutuhan Pangan Hingga Desember Mendatang Dalam Kondisi Aman

Selasa, 30 Juni 2020 15:47 WIB
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi (kanan)/Ist
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi (kanan)/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi memastikan bahwa ketersediaan pangan nasional hingga Desember dalam kondisi aman dan terkendali. Hal tersebut disampaikan Agung saat menghadiri rapat dengar pendapat dengan Komite II DPD, Senin, 29 Juni 2020.

“Dengan begitu, maka bisa kita lihat bahwa sesungguhnya kedaulatan pangan kita mulai tercapai. Maka itu, kita harus menjamin 267 juta rakyat Indonesia tidak kelaparan. Dan kita harus menjamin juga pangan yang dikonsumsi itu aman," ujarnya.

Agung mengatakan, setiap bulan per tanggal 15, Kementerian Pertanian selalu melakukan prognosa bagi 11 komoditas pangan utama. Bahkan pihaknya juga menjalin kerja sama dengan Kementerian lain dan Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai rujukan pusat data pemerintah.

Baca juga : DPR Minta Pemerintah Serius Tangani 99 Warga Rohingya Yang Terdampar di Aceh

“Yang pasti, saat ini kebutuhan beras nasional berada di angka 111,58 kilogram. Sedangkan total kebutuhan beras diperkirakan mencapai 30,08 juta ton. Sementara itu, perkiraan produksi beras nasional pada tahun 2020, diprediksi mencapai 30,26 juta ton, sehingga terdapat surplus beras sekitar 175,87 ribu ton," katanya.

Menurut Agung, dengan adanya stok awal tahun 2020 sebesar 5,94 juta ton, maka pada akhir tahun 2020 Indonesia berpotensi mendapat tambahan surplus beras sebesar 6,11 juta ton.

Namun begitu, ketahanan pangan di masa pandemi ini diprediksi mengalami banyak masalah. Karena itu, Kementan sebagai garda terdepan dalam mengurus pangan harus ekstra kerja keras menjaga petani supaya tetap berproduksi dan tidak loyo.

Baca juga : Kemenpora Utamakan Pelayanan Publik untuk Perbaiki Tata Kelola Birokrasi

“Selain itu, suka tidak suka kita menghadapi pola konsumsi. kemudian, ke depan kira juga akan mengalami hambatan distribusi pangan dan terjadi perubahan transaksi ke arah online. Akibatnya, NTP kita sempat mengalami penurunan," tandas Agung.

Dengan kondisi yang ada, Agung berharap dukungan dari seluruh pemangku kepentingan mampu menguatkan kementan dalam menghadapi berbagai masalah.

“Apalagi seperti kita ketahui anggaran Kementan dipotong cukup banyak, jadi saya berharap dukungannya untuk sektor pertanian lebih besar lagi," katanya.

Baca juga : Pacu Produksi, Mentan Lakukan Percepatan Tanam Padi Di Tuban

Di tempat yang sama, anggota Komite II DPD Sri Rahayu Agustina mengapresiasi kinerja Kementan yang mengembangkan lumbung pangan daerah. Menurut dia, kebijakan ini harus dipertahankan.

“Melalui Kepala Badan Ketahanan Pangan distribusi sekarang lebih baik dari sebelumnya. Tidak perlu repot-tepot lagi harus mengambil dari Kramat Jati, sekarang di desa-desa sudah bisa," katanya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.