Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kini, Luhut Urus Pertamina

Rabu, 15 Juli 2020 05:16 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Kemenko Marves)
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Kemenko Marves)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memang punya garapan baru: ngurus lumbung pangan di Kalteng. Sehingga, dia digadang-gadang akan menyaingi pengaruh Luhut Pandjaitan di kabinet. Namun, Luhut, yang jabatan resminya sebagai Menko Kemaritiman dan Investasi, ternyata punya garapan baru. Dia ikut urus BUMN energi sangat strategis seperti Pertamina. Prabowo sangat jelas mendapat perintah langsung dari Presiden Jokowi urusin lumbung pangan, tapi belum ada keterangan secara terbuka dari Istana terkait penugasan Luhut di Pertamina. 

Keterlibatan Luhut urus Pertamina ini diutarakan Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin. Budi mengatakan, Luhut memberi perhatian khusus terhadap tingkatan komponen dalam negeri (TKDN) yang dilakukan Pertamina. Kerja-kerja perusahaan pelat merah di bidang migas itu selalu ditanyakan Luhut kepadanya.

"Pak Luhut memberikan perhatian khusus pada aspek TKDN di Pertamina," ucap BGS, sapaan akrab Budi Gunadi Sadikin, di sela Penandatanganan Perjanjian Potensi Kerja Sama Sinergi Pertamina Group dengan BUMN Galangan Kapal Klaster Industri Manufaktur secara virtual, di Jakarta, kemarin.

Baca juga : Luhut Happy Ekspor Kuartal Pertama Kita Tumbuh Positif

BGS bercerita, Luhut sering menanyakan asal belanja bahan baku yang dilakukan Pertamina. "Spending-nya Pertamina ke mana saja, itu ditanyain Pak Luhut terus. Pak Luhut itu paling suka yang dipanggil itu Pertamina terus, ini gimana, belinya dari siapa nih, bajanya dari China, apa enggak," terang BGS.

Menurutnya, peningkatan TKDN juga sejalan dengan arahan Presiden Jokowi untuk fokus melakukan pengadaan barang dan jasa dari dalam negeri. Dengan demikian, tidak ada uang yang menyasar ke luar negeri. BGS pun meminta kepada seluruh perusahaan besar pelat merah, seperti Pertamina, untuk meningkatkan kerja sama dengan BUMN lain.

"Pertamina, PLN, adalah big tender-nya BUMN. Termasuk Telkom. Kalau bisa, uangnya jangan dibelanjakan ke luar. Uangnya dibelanjakan ke dalam supaya orang-orang kita yang ekonominya lagi susah, yang gajinya lagi susah, mendapatkan kucuran uang tersebut," pintanya. 

Baca juga : Dana Kompensasi BBM dan Elpiji Perkuat Kas Pertamina

Apalagi, lanjut BGS, penggunaan bahan baku dalam negeri sangat penting di tengah kesulitan yang sedang dihadapi seluruh negara. Tindakan tersebut juga merupakan salah satu keberpihakan terhadap BUMN Indonesia. 

Terpisah, Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI), Yusri Usman memaparkan, TKDN di sektor migas merupakan program nasional yang diatur dalam Inpres Nomor 2/2009 tentang Penggunaan Produk dalam Negeri dalam Pengadaan Barang dan Jasa. Makanya, dia pun setuju dengan sikap Luhut yang sekarang memberikan perhatian besar ke Pertamina untuk urusan TKDN ini.

Sikap Luhut yang memberi perhatian besar ke Pertamina juga ramai dicuitkan warganet. "Wihh.. Cakar Luhut nancep di Pertamina," kata @faqihmubarok. "Luhut menteri ampibi darat, laut,udara bisa," tambah @Alam04176462. Istilah lainndinisbahkan akun @Ajierz kepada Luhut. "Menkosaurus wkwkwk," katanya.

Baca juga : Kemenhub Luncurin Teman Bus Di Palembang

Ada juga yang mempertanyakan posisi Luhut karena dianggap mengurusi hal yang bukan kewenangannya. "Sebenernya Pertamina itu ada di bawah kemen dan kemenko apa sih?" tanya @diannagara. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.