Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Koordinasi, Bukan Saling Serang

Minggu, 10 Mei 2020 05:35 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Koordinasi dan kerjasama penanganan Corona perlu ditingkatkan. Ini masalah serius. Rakyat yang sudah didera berbagai macam kesulitan, bisa tambah pusing melihat drama ketidakkompakkan pemerintah.

Ketidakkompakan dan kurangnya koordinasi sudah berlangsung cukup lama. Bahkan sejak awal-awal munculnya Corona di Indonesia. Sampai sekarang, masih terjadi.

Bukan hanya terjadi konflik vertikal atas bawah, tapi juga konflik horizontal, antar kepala daerah, antar menteri, antar lembaga. Ada bupati yang mengkritik kebijakan menteri, ada kepala desa yang mengecam atasannya. Ada pula menteri yang saling menganulir pernyataan dan kebijakan. Ada pelurusan-pelurusan pernyataan dan kebijakan. Saling silang. Riuh.

Baca juga : Hati-hati Krisis Pangan

Yang paling dramatis, viral perang mulut antara Bupati Lumajang, Jatim, Thoriqul Haq (PKB) dengan Bupati Bolaang Mongondow Timur, Sulut, Sehan Salim Landjar (PAN). Mereka tidak bertemu langsung. Tapi masing-masing membuat video. Oleh netizen, videonya disatukan. Seperti tale of the tape sebelum pertandingan tinju dunia. Mereka saling serang. Seperti psy-war dua petinju.

Perang ini berawal dari pernyataan Sehan yang menyebut menteri bodoh karena kurang rapinya bantuan sosial. Thoriq tak terima. Terjadi perang mulut. Viral. Ditonton seluruh masyarakat Indonesia.

Hiburan yang sangat pahit di tengah Corona ini bukan satu-satunya. Karena, masih ada saling anulir, kurangnya kerjasama dan saling menunjukkan ego sektoral di antara lembaga dan daerah.

Baca juga : Menakar Isu TKA China

Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan Kepala BNPB Doni Monardo merasakan adanya hal tersebut. Saat menerima anggota DPR, Jumat (8/5)  Doni menyampaikan, selain masalah ego sektoral, juga ada masalah lain yakni birokrasi di pemerintahan dan pemberitaan negatif.

Persoalan ini perlu ditangani serius. Kalau tidak, penanganan Corona akan tambah lama. Apalagi, di depan belum ada bayangan yang jelas. Prediksinya beragam.

Birokrasi dan ego sektoral perlu diorkestrasi dengan baik supaya senada-seirama. Tidak overlapping apalagi saling serang.

Baca juga : Kritikan Keras JK

Sudah cukup rakyat dibebani Corona dan dampaknya, jangan sampai rakyat tambah dibebani oleh manuver-manuver yang tidak produktif dan kacau. Rakyat butuh hal-hal positif, bukan drama apalagi komedi satir.

Kita berharap segera ada orkestra indah yang dikonduktori dengan baik sehingga Corona bisa secepatnya dikalahkan. Karena, idealnya, rakyatlah yang dipikirkan dan dibantu, bukan rakyat yang memikirkan dan dibikin pusing oleh ulah dan tidak kompaknya para pejabat.(*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.